riolamAvatar border
TS
riolam
5 Kali Gagal Seleksi CPNS, Pria Tampan Gantung Diri
MANADO, KOMPAS.com — Hanya gara-gara gagal seleksi calon pegawai negeri sipil, Vino Lengkong (31), warga Desa Koha Jaga 8, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, nekat gantung diri di area perkebunan Koha. Gambar Dia selalu bilang, So nda ada harapan untuk masa depan. Kita bilang, ada kesempatan tahun depan tes CPNS lagi.
Tangis Meity Roring (54), ibu korban, tak lagi
terbendung setelah mengetahui buah hati satu-
satunya itu telah meninggal. Meity menangis di antara kerabat yang datang ke rumah untuk menghiburnya. Seusai dilepas dari tali plastik yang menjerat lehernya, kemudian Vino dibaringkan. Pakaian yang digunakan korban sudah dilepas dan diganti dengan sebuah kemeja dan celana kain hitam. Warga Desa Koha sontak dikagetkan dengan kematian korban. Warga dan kerabat tampak memenuhi rumah korban. Felix Lengkong (61), ayah korban, menemukan anaknya tergantung di pohon pala perkebunan tanah merah yang disebut warga dengan nama rangdang.
Letaknya kira-kira 1,5 kilometer dari permukiman. Korban ditemukan menggunakan pakaian hitam dan celana panjang abu-abu, tergantung seutas tali plastik berwarna merah muda. Korban tergantung hanya 20
sentimeter dari atas tanah. Dikatakan Felix, beberapa hari sebelumnya korban
terlihat murung. Tak jarang korban mengatakan tak ingin hidup lagi. Ayah korban mengatakan, korban stres karena sudah lima kali tak lulus seleksi PNS. "Dia lima kali masuk CPNS tidak pernah tembus. Saya katakan kepadanya, tidak usah kerja PNS, apa saja bisa. Orang buta saja bisa mencari, kenapa harus putus asa," papar Felix, Selasa (25/1/2011). "Dia selalu bilang, 'So nda ada harapan untuk masa depan'. Kita bilang, ada kesempatan tahun depan tes
CPNS lagi," tambahnya. Felix mengatakan, sikap anaknya sedikit tertutup, saat ditanya apakah ada masalah, korban tak mau mengungkapnya. "Kita tanya, dia selalu jawab papi kan tau tape perasaan," paparnya, meniru perkataan
Vino. Terakhir kali, Felix memandang wajah anaknya dalam keadaan hidup, Senin (24/1/2011). Saat itu, korban berpamitan ingin ke kebun untuk mengambil pisang
yang dipetiknya sehari sebelumnya. Felix tak
menyangka itu terakhir kali melihat korban hidup. "Dia bilang, mo ambe pisang sisa da potong kemarin (dua hari lalu). Nda sangka jadi begini," katanya. Felix mengenang, dua hari lalu mereka sekeluarga berkunjung ke Tomohon. Kendati terlihat biasa, kata Felix, tetapi korban ternyata sudah menyimpan rencana. "Pa dia ada Rp 6.000, sisa uang bayar bakso.
Itu uang saya kira dipakai beli tali di warung,"
tuturnya. Tubuh korban baru ditemukan sekitar pukul 15.30 Wita. Felix menemukan tubuh korban di antara daun rindang yang menutup pohon pala. Lolongan anjing peliharaan korban bernama Zuko menjadi petunjuk Felix untuk menemukan tubuh korban. "Kita ketuk tempat fufu (gubuk), tidak jawab. Lalu kita dengar anjing bagonggong seperti menangis. Kita
lihat anjing ketakutan terus lari," ujarnya. Ia lantas melihat tubuh anaknya tergantung. Untuk urusan percintaan, Meity merasa tak ada
masalah. Sebab, korban sudah lama putus dengan pacarnya. Meity, ibu korban, mengatakan, anaknya punya banyak pacar. Namun belum sempat punya menantu, Meity pun harus kehilangan anaknya. "Dia
so lama putus. Dia banyak punya pacar," katanya. Kepala Seksi Humas Polsek Pineleng Aiptu Justinus Liroga membenarkan peristiwa tewasnya seorang warga Pineleng. Kendati polisi berupaya menyelidiki lebih lanjut soal kasus ini, tetapi keluarga korban tidak
menginginkan tubuh korban diotopsi. (Tribun Manado)
======================================

Pe En Es CITA-CITA KU emoticon-Ngakak
0
9.3K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan