BAUBAU, KOMPAS.com — Sebuah kapal pesiar dari Sweedia, Caledonian Sky, lego jangkar di Pelabuhan Nasional Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Rabu (24/2/2016), sekitar pukul 07.00 Wita. Kapal tersebut membawa 39 turis dari berbagai negara di Eropa.

Menurut Landri, seorang Cruise Asia, Perusahaan Destination Asia, Kota Baubau menjadi salah satu tempat destinasi wisata yang dikunjungi dari agenda kegiatan kapal pesiar tersebut. Menurutnya Kota Baubau terdapat benteng terluas di dunia dan kaya akan budaya.

Sekitar pukul 07.30, wisatawan mulai berkumpul di terminal pelabuhan. Sebanyak 15 angkutan kota yang disediakan Dinas Pariwisata Kota Baubau siap membawa rombongan wisatawan tersebut.

Rombongan kemudian mengunjungi pasar tradisional Wameo, pusat kerajinan kain tenun di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari dan mengunjungi Benteng Keraton Buton. Dalam kunjungan tersebut, mereka disuguhkan dengan tarian kolosal kalegoa, dan kande-kandea.

Manager sekaligus Leader ExpedisionKapal Caledonian Sky, Jane Wilson mengaku sangat berterima kasih atas sambutan dari masyarakat dan pemerintah Kota Baubau. Menurutnya, warga Kota Baubau sangat ramah.

“Kami pasti akan kembali lagi kesini,” ujar Jane.

Kapal pesiar tersebut hanya berlabuh sekitar 6 jam di Kota Baubau. pada pukul 13.00, rombongan wisatawan yang mendapatan kawalan dari Polresta Baubau, mulai kembali ke kapal. Tak lama kemudian, kapal tersebut meninggalkan Pelabuhan Nasional Murhum menuju ke Palopo, Sulawesi Selatan.

Kapal pesiar Caledonian Sky berlabuh di Pelabuhan Nasional Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara


Para wisatawan menggunakan angkot brayuntuk berkunjung di beberapa tempat di dalam Kota Baubau


Seorang wisatawan tengah memperhatikan seorang penjual yang tengah membuka lapak di pasar tradisonal Wameo Kota Baubau


Seorang wisatawan asal Amerika, mendengarkan penjelasan dari seorang pemandu wisata tentang sayur yang dijual di pasar tradisional Wameo. Baubau


Seorang wisatawan tengah memotret penjual ikan di pasar tradisional Wameo, wah mantep nih


Murid TK Nirwana di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Baubau, menyambut kedatangan para wisatawan dengan lagu selamat datang
mereka pada bray bukan silvi


Leader Expedision Kapal pesiar, Jane Wilson, memberikan bantuan kepada Taman Kanak-kanak Nirwana di Kelurahan Sulaa, Baubau


Para wisatawan memperhatikan cara pembuatan kain tenun asli Wolio di Kelurahan Sulaa


Seorang wisatawan asal inggris membeli kain tenun Wolio di Kelurahan Sulaa


Para wisatawan berkunjung ke Pusat Kebudayaan Wolio


Para wisatawan disambut dengan tarian selamat datang di dalam Benteng Keraton Buton


Para wisatwan berjalan menuju baruga keraton disambut dengan beberapa warga Kota Baubau


para wisatawan mendapatkan ritual khusus penyambutan. Terlihat tiga orang tokoh masyarakat tengah membacakan doa sebelum para wisatawan memasuki baruga.


ara wisatawan disuguhkan dengan makanan tradisional Buton. Kande-kandea ini merupakan tradisi yaang digelar Sultan Buton usai berperang.


Seorang wisatawan tengah disuapi oleh wanita yang menyuguhkan makanan dalam acara kande-kandea


Di sela-sela acara kande-kande, para wisatawan disuguhkan dengan tarian tradisional Buton yang dibawakan dari muda-mudi warga kota Baubau

http://foto.kompas.com/photo

dan komennya