- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
HIPMI Usul Jokowi Rangkul Jepang Kembali
TS
linesindonesia
HIPMI Usul Jokowi Rangkul Jepang Kembali
Quote:
LINES – Pasca kegagalan Jepang memenangi tender kereta cepat Jakarta-Bandung, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bahlil Lahadalia melawat ke Jepang selama sepekan.
Ia menangkap kekecewaan dari pihak Jepang. Sebab itu, Bahlil mengusulkan agar Presiden Joko Widodo kembali merangkul pihak Jepang dalam berbagai pengerjaan proyek infrastruktur dan transportasi.
Selain melakukan kunjungan dagang dan memberikan ceramah di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Ehime, Jepang, Bahlil juga menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat setempat, diplomat, Kadin Jepang, para pengusaha muda Jepang serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihsa Mahendra.
“Ada kekecewaan yang berat dari pihak Jepang, termasuk pemerintahnya. Itu yang kita tangkap. Kami mengusulkan agar Bapak Presiden memulihkan kepercayaan Jepang kepada kita dengan merangkul dalam berbagai proyek pembangunan lainnya,” ujar Bahlil.
Bahlil mengatakan kekecewaan tersebut lantaran Jepang yakin sekali bahwa Indonesia akan memilih Jepang menjadi mitra strategis dalam pembangunan transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung. Jepang sangat percaya diri karena memiliki teknologi yang lebih bagus dan menjadi mitra strategis Indonesia sejak tahun 1970-an.
“Ini bukan soal hanya persaingan kedua negara, atau persaingan bisnis. Tapi Jepang kan sudah terbukti menjadi mitra strategis kita dalam membangun infrastruktur sejak lama. Bukan datang tiba-tiba dengan membawa proposal. Dia yakin kita teman sejatinya,” papar Bahlil. Bahlil mengatakan, peranan Jepang dalam membangun perekonomian Indonesia selama ini tidak boleh dipadang sebelah mata.
Salah satu ciri khas investasi Jepang di Indonesia menggarap sektor riil. Mereka berani membangun manufatur otomotif dan masuk ke dalam labour intensive, yang menyerap banyak tenaga kerja. Jepang memiliki komitmen jangka panjang dan memberi nilai tambah pada perekonomian.
Data Hipmi Research Center menunjukkan, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai rencana investasi di Indonesia mencapai Rp 100,6 triliun, meski masih di bawah China dan Singapura. Investasi Jepang pada 2015 tersebut naik 130 persen jika dibandingkan dengan capaian pada 2014 di posisi Rp 43,7 triliun.
Tak hanya itu, Jepang merupakan pangsa pasar ekspor nonmigas utama Indonesia setelah Amerika Serikat. Pada Januari 2016, ekspor nonmigas terbesar Indonesia yakni ke Amerika Serikat dengan total US$ 1,23 miliar atau 13,10 persen, disusul Jepang US$ 1,04 miliar atau 11,11persen dan Tiongkok US$ 886,7 juta atau 9,44 persen.
Ia menangkap kekecewaan dari pihak Jepang. Sebab itu, Bahlil mengusulkan agar Presiden Joko Widodo kembali merangkul pihak Jepang dalam berbagai pengerjaan proyek infrastruktur dan transportasi.
Selain melakukan kunjungan dagang dan memberikan ceramah di Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Ehime, Jepang, Bahlil juga menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat setempat, diplomat, Kadin Jepang, para pengusaha muda Jepang serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihsa Mahendra.
“Ada kekecewaan yang berat dari pihak Jepang, termasuk pemerintahnya. Itu yang kita tangkap. Kami mengusulkan agar Bapak Presiden memulihkan kepercayaan Jepang kepada kita dengan merangkul dalam berbagai proyek pembangunan lainnya,” ujar Bahlil.
Bahlil mengatakan kekecewaan tersebut lantaran Jepang yakin sekali bahwa Indonesia akan memilih Jepang menjadi mitra strategis dalam pembangunan transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung. Jepang sangat percaya diri karena memiliki teknologi yang lebih bagus dan menjadi mitra strategis Indonesia sejak tahun 1970-an.
“Ini bukan soal hanya persaingan kedua negara, atau persaingan bisnis. Tapi Jepang kan sudah terbukti menjadi mitra strategis kita dalam membangun infrastruktur sejak lama. Bukan datang tiba-tiba dengan membawa proposal. Dia yakin kita teman sejatinya,” papar Bahlil. Bahlil mengatakan, peranan Jepang dalam membangun perekonomian Indonesia selama ini tidak boleh dipadang sebelah mata.
Salah satu ciri khas investasi Jepang di Indonesia menggarap sektor riil. Mereka berani membangun manufatur otomotif dan masuk ke dalam labour intensive, yang menyerap banyak tenaga kerja. Jepang memiliki komitmen jangka panjang dan memberi nilai tambah pada perekonomian.
Data Hipmi Research Center menunjukkan, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai rencana investasi di Indonesia mencapai Rp 100,6 triliun, meski masih di bawah China dan Singapura. Investasi Jepang pada 2015 tersebut naik 130 persen jika dibandingkan dengan capaian pada 2014 di posisi Rp 43,7 triliun.
Tak hanya itu, Jepang merupakan pangsa pasar ekspor nonmigas utama Indonesia setelah Amerika Serikat. Pada Januari 2016, ekspor nonmigas terbesar Indonesia yakni ke Amerika Serikat dengan total US$ 1,23 miliar atau 13,10 persen, disusul Jepang US$ 1,04 miliar atau 11,11persen dan Tiongkok US$ 886,7 juta atau 9,44 persen.
sumur
malu nggak ya, setelah tawaran jepang ditolak pada kereta cepat jakarta-bandung ?
0
993
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan