Sudah lumrah, mahasiswa tingkat akhir pasti akan super sibuk membuat tugas akhir
Sudah lumrah, mahasiswa tingkat akhir akan berlomba meminang judul tugas akhir sebelum ditikung temannya
Sudah lumrah, mahasiswa tingkat akhir akan bolak balik kejar dosen pembimbing
Sudah lumrah, mahasiswa tingkat akhir harus merogoh kocek lebih dalam untuk membuat tugas nya
Yah , Dan banyak lagi hal yang dianggap lumrah lainnya
Namun ada beberapa hal lumrah yang mengganjal hati saya
Yaa .. saya seorang mahasiswa (baru) tingkat akhir yang reaktif.
Cerita ini mungkin juga dialami senior senior yang sudah melewati tahapan ini
Mari kita flashback ..
Alurnya seperti ini, setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas akhir nya akan mendapat kelompok dengan 1 dosen pembimbing. Setelah dinyatakan siap oleh sang dospem, Lalu nanti nya akan diuji oleh beberapa dosen penguji untuk ditentukan lulus atau tidaknya tugas akhir yang dibuat si mahasiswa.
Yah , cerita pendek diatas tentu SANGAT tidak mencerminkan kesulitan-kesulitan dalam cerita mahasiswa yang menjalaninya, termasuk didalamnya mules yang intuitif sesaat giliran akan tiba. Ada yang gagal dan harus mengulang karena beberapa sebab, dan diantara sebab-sebabnya ada yang saya katakan aneh.
Mengapa aneh? Karena ketidak lulusan nya dikarenakan perbedaan pendapat dosen penguji dengan dosen pembimbing. Disatu sisi tugas kita dianggap benar oleh dosen pembimbing, dilain sisi dianggap salah oleh dosen penguji.
Aaah.... sudah membuat dengan mengikuti semua petunjuk dospem ujungnya tetap salah. Dipikiran saya yang sempit ini, apakah tidak ada standar yang bisa dibuat agar masalah ini tidak terus terulang? Bahkan jika saya tidak salah dengar masalah ini juga dijumpai semua mahasiswa tingkat akhir baik D3, S1, dan S2.
Saya tidak akan menjudge siapa yang salah tapi intinya jangan hal aneh ini membuat kita menjadi mahasiswa aneh yang yang terus bergentanyangan tidak jelas dikampus.
Ayo nikmatilah, gunakan otak kita sedikit lebih keras, kokohkan mental, lembutkan hati, cukupkan tidur, ambillah dulu cuti dari tindakan maksiat. Dan Semoga allah meridhoi kita semua agar mampu melewati semua ini dengan baik.