Merdeka.com - Menurut sosilog Musni Umar, sebagai seorang pemimpin, Pasha tidak layak meluapkan kemarahannya di depan umum. Sebagai orang nomor dua di Kota Palu, sebaiknya vokalis band Ungu itu menahan amarahnya.

Menurutnya, adalah wajar jika Pasha memarahi bawahannya. Karena selama ini, sebagai selebriti, Pasha pasti belum pernah dipermalukan, apalagi di muka publik.

"Memang dia lagi emosi, banyak orang menertawakannya, dan pasti dia sangat terpukul. Bukan dalam keadaan normal boleh dikatakan dalam tekanan. Dan itu dipermalukan. mungkin di masa jadi artis belum pernah dipermalukan, dia selalu disanjung," kata Musni Umar saat dihubungi merdeka.com, Jumat (19/2).

"Di politik, politikus biasa dipermalukan, Pasha belum siap dipermalukan."

Selanjutnya, Musni meminta masalah ini diselesaikan secepatnya. Dikhawatirkan, jika kasus ini didiamkan, akan berdampak buruk bagi kinerja pegawai di pemerintahan Kota Palu.

"Menurut saya ini harus diselesaikan takutnya mengganggu jalannya pemerintahan, pegawai merasa diintimidasi. tidak bekerja dengan maksimal."

Musni menambahkan, Pasha dapat mengambil pelajaran dari kasus ini, bahwa pemimpin boleh salah. Ia pun meminta Pasha untuk belajar untuk lebih dapat menahan diri dan mempelajari protokoler di lingkungan pemerintahan daerah.

Pemimpin yang baik akan dapat dikenang oleh bawahannya. Bukan pemimpin yang begitu saja meluapkan kemarahannya di muka publik, terutama terhadap bawahannya.

"Bukan kepemimpinan seperti itu yang kita harapkan. Dari awal sudah salah langkah, tidak mudah diperbaiki," ujarnya.

http://m.merdeka.com/peristiwa/ngapa...litnews-2.html

gayanya emang dah beda waktu di wawancara tv soal ini waduh "tegas"nya,ktnya saya tidak butuh pencitraan