Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

arwinkimAvatar border
TS
arwinkim
Metode VSA + PA Trading FOREX
Assalamu Alaikum Wr. WB dan Selamat Sore, Gan!

Quote:


Belajar VSA awalnya memang susah tapi hasilnya jauh lebih sepadan dari pada proses belajarnya. Dokter saja butuh minimal pendidikan 10 tahun sampai bisa menghasilkan milyaran per tahun. Kita yang cuma trader retail cuma butuh yang namanyan kesabaran, disiplin, dan ketelitian membaca chart sesuai dengan prinsip VSA. Agan-agan yang mulai komitmen belajar VSA, TS anggap agan sudah ada di atas garis START jadi bagian dari 5% trader sukses . Siap? OK lanjut di bawah emoticon-Kiss (S)

VSA (Volume & Spread Analysis) adalah sebuah metode analisis bertujuan memprediksi arah pasar berdasarkan ketidakseimbangan antara Supply & Demand dengan melihat keterkaitan antara volume, harga, dan spread pada sebuah candlestick. Syarat utama menggunakan VSA kita harus paham cara kerja Volume. Tapi di antara agan-agan, TS yakin diantara 10 orang cuma ada 2 yang pakai Volume. Ngaku aja gan emoticon-Ngakak (S)

Trading tanpa Volume ibaratnya seperti mobil tanpa bensin. Jangan pernah sepelekan Volume gan! Volume bisa kita artikan aktifitas sell/buy pada sebuah candlestick. Jadi prinsipnya Volume sama sekali bukan indikator. Volume di forex sangat berbeda dengan saham karena forex tidak terpusat seperti saham. Volume di forex berdasarkan pada tick sedangkan saham berdasarkan pada kuantitas (volume). Setiap broker forex punya tick volume yang berbeda-beda. Ada yang mengambil dari feed kliennya tapi ada juga yang mengambil feed dari sumber luar seperti liqiudity bank atau dari bursa.

Sampai disni sudah paham apa itu Volume kan? Nah, sebelum kita lanjut, agan-agan tolong pertanyaan di bawah ya:

1. Kenapa SL sering kesambar padahal sudah sesuai dengan setup indikator?
2. Kenapa harga tiba-tiba jatuh setelah rilis positif HI News?

Indikator sebenarnya derivatif harga divisualisasikan dari hasil perhitungan matematis data-data historis. Jadi indikator tidak sepenuhnya bisa memprediksi harga di masa depan. TS sangat sependapat kalau ada yang bilang pasar tidak bisa diprediksi dengan perhitungan matematis. Masalah HI news yang kadang meleset tidak sesuai dengan ekspektasi biasanya karena SM sudah tahu isi beritanya sebelum dirilis ke publik. Dengan uang yang berlimpah, SM bisa menyogok orang pemerintahan sebelum merilis berita ekonomi ke publik. Kita harus betul-betul memahami cara kerja pasar terlebih dahulu sebelum trading apapun. Biazanya awal bulan, awal pekan, dan sebelum pasar buka SM menyebarkan rumor kemana-mana tidak lain demi mencari keuntungan. Pernah nonton film Wallstreet: Money Never Sleeps kan ya? Pokoknya kapitalisme cara kerja kurang lebih begitulah gan. Rumor sengaja disebar ke pasar bertujuan agar posisi SM dapat dukungan dari publik. Misalnya, SM buka posisi long saham X tapi karena maunya saham X jadi tambah mahal jadi dibuatlah rumor misalnya emiten saham X bakal dapat projek besar dari pemerintah jadi otomatis publik membeli pasar X. Setelah sudah tidak ada lagi supply, SM taking profit dengan menjual saham X sampai harga jatuh sedalam-dalamnya. Kalau disini mungkin istilah "digoreng" ya?

Seperti di pasar fisik ada spekulan dengan segala kemampuannya bisa memanipulasi harga dengan menciptakan ketidakseimbangan antara S&R. Pernah dengar tiba-tiba harga daging mahal kan? Itu karena spekulan mempermainkan Supply di pasar jadinya harga daging sangat mahal. Ingat pelajaran hukum permintaaan dan penawaran waktu SMP kan? Konsep yang sama juga berlaku di forex.

Seperti di pasar saham, komoditas, emas, dan ekuitas lain, spekulan di pasar forex juga disebut Smart Money (SM) terdiri dari sindikat trader profesional bersama-sama "merampok" trader amatir (Dumb Money) dengan menciptakan ketidakseimbangan S&R. Cara melacak SM kita bisa gunakan Volume dan Spread. Spread disini bukan selisih Ask & Bid tapi hasil pengurangan High dan Low pada sebuah candlestick. Kita agak susah membaca S&R di pasar ekuitas karena yang kita lihat cuma chart tapi tidak ada kelihatan orang yang melakukan aktifitas jual beli. Tapi tidak usah khawatir, dengan bantuan VSA kita bisa lihat dimana level S&R berdasarkan urutan candlestick.

Tidak banyak analisis teknikal membahas volume masalahnya volume paling sakti melihat pergerakan SM. Orang yang menemukan Metode VSA saja sangat sedikit orang yang tahu. Beliau adalah R.D. Wyckoff yang kemudian metodenya dikembangkan lagi oleh Tom Williams di bukunya Master the Market. Pergerakan SM dengan jelas bisa dilihat di Pola Wyckoff di semua TF khususnya TF H1 - D1.



Kalau mau profit banyak dari Metode VSA, TS sarankan mengikuti Pola Wykoff sebab tujuan utama kita mengikuti pergerakan SM. Lebih bagus lagi pasang indikator Pivot, Fibo, dan EMA. Bisa download filenya di forum FF gan emoticon-Malu (S) Bahasan VSA lengkap banget di situ. Terpenting kita harus tahu dimana area Accumulation dan Distribution. Setelah berhasil menemukan areanya, kita bisa pasang garis Resistance dan Support di area itu. Ketika harga menembus salah satu garis ini, kita bisa buka posisi BUY/SELL.

Contoh EU di area Distribution di TF H1.



Di area distribusi ini kelihatan harga sudah dimarkup ke level Supply. Di level ini DM berpikir kalau harga akan jatuh berdasarkan pola candlesticknya mengerucut ke bawah padahal harga sudah berada di level Demand. Nah, itulah sebabnya kita sering meletakkan garis Resistance dan Support di Swing kan? Sell di level Resistence dan Buy di level Support. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Candlestick tiba-tiba meroket ke atas dengan hanya satu candle. Kenapa bisa? Itu karena SM mengingikan DM yang sudah pasang SL di atas barisan candlestick yang kelihatan ke bawah itu kesambar. Logis kan?

95% TRADER (DUMB MONEY) SELALU LOSS TRADING FOREX KARENA PIKIRAN DAN PSIKOLOGINYA SAMA jadi selalu bisa diprediksi pergerakannya oleh SM. DM ibarat sekumpulan domba kemana-mana selalu sama-sama.

Buat agan-agan yang jago analisa teknikal seperti gambar pola head & shoulder, flag, dan triangle, TS pastikan pastikan tambah lebih jago lagi kalau kuasai Metode VSA karena dengan Metode VSA kita lebih tahu PENYEBAB pergerakan harga. Pun, sebenarnya analisis teknikal bisa dijelaskan dengan Metode VSA. Tidak percaya?

Di analisis teknikal kita kenal ada yang namanya Double Top dan Double Bottom (Pola Reversal). Nah, ketika DT atau DB terbentuk kita disarankan membuat garis Resistence atau Support tempat meletakkan OP BUY/SELL kan? Kenapa biasanya bisa profit dengan cara ini? Alasannya SM sengaja melakukan TESTING Supply atau Demand dulu. Kalau misalnya sudah tidak ada Supply atau Demand, SM akan melakukan Markup atau Markdown harga jadi kita yang sudah meletakkan OP otomatis profit mengikuti pergerakan SM. Di sini harga akan semakin naik atau turun sehingga tercipta sebuah trend baru. Semakin harga bergerak kemungkinan Pending Order yang sudah dipasang SM kesambar. TS sendiri juga biasa pakai cara ini tapi pertimbangkan dulu Volumenya. Kalau Volume Swing sudah melemah dari Swing sebelumnya kemungkinan saat itu SM akan melakukan Markup atau Markdown. TESTING biasa ditandai pada pola Pinochio(Reversal Candlestick) dimana ekornya lebih panjang dari pada badannnya disebabkan adanya dorongan dari DM. Tapi ingat gan, TESTING bila dilakukan berkali-kali jadi pada area Akumulasi dan Distribusi!
Diubah oleh arwinkim 09-02-2016 10:51
tata604
tata604 memberi reputasi
1
4.3K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan