Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hamizan77Avatar border
TS
hamizan77
Gak Enaknya Beli Pia Legong Sekarang Ini
Saya mengenal Pia Legong dari pertama kali pak Hensa (pemilik dan pendiri) merintis usahanya pertama kali, dan belum terkenal hingga sekarang sudah menjadi trade mark tersendiri bagi wisatawan di Bali. Ya, Pia Legong seakan menjelma menjadi sebuah identitas kuliner khas Bali. Padahal, pak Hensa sendiri bukanlah orang Bali asli. Saking terkenalnya, orang-pembeli rela antri untuk hanya sekedar mendapatkan dua kotak pia bergambar penari legong itu. Sudah begitu, saat membeli pun banyak syarat yang harus dipenuhi. Ini adalah pengalaman saya yang merasakan gak enaknya beli pia legong sekarang ini.

Dulu, membeli pia legong di tokonya mudah dan biasa saja. Sama seperti membeli barang-barang lain di toko manapun. Tinggal bilang beli berapa kotak, rasa apa saja, dan kemudian membayar. Sekarang? Ribetnya setengah mati. Pertama, tentu harus antri dengan calon pembeli lainnya. Yang kadang mengular memanjang hingga ke luar area toko. Kedua, anda tidak bisa lagi membeli pia legong satu kotak! Anda diharuskan membeli dua kotak sekaligus, tidak boleh kurang, juga tidak boleh lebih. Pokoknya satu pembeli harus dua kotak!. Sudah begitu, anda juga tidak bisa membeli jenisnya sesuka hati. Itu sudah ditentukan semua oleh sang penjual. Misal, anda membeli dua kotak, dan ingin dua kotak pia itu rasa coklat semua. Itu tidak boleh! Anda diharuskan membeli dua kotak dengan rasa yang berlainan!

Tapi, berhubung banyak yang penasaran dengan ketenaran Pia Legong, banyak pembeli yang hanya bisa pasrah saja. Jika ada pepatah "Pembeli adalah Raja", maka pepatah itu tidak berlaku di Pia Legong! Disini, yang berlaku adalah "Penjual adalah Raja dan Berkuasa!". Disini, pembeli bukan lagi menjadi raja yang bisa menentukan berapa dia beli, macam apa saja yang diingini. Disini, pembeli dianggap bawahan raja yang harus mentaati peraturan dari sang raja.

Mungkin, itu adalah sebuah strategi marketing yang diterapkan oleh sang pemilik. Tidak membuka cabang dimanapun, plus jumlah pembelian juga dibatasi. Sehingga, menurut psikologi pasar, hal itu akan menyebabkan rasa penasaran bagi calon pembeli. Semakin tinggi rasa penasaran yang tercipta, semakin besar pula peluang untuk menggaet banyak calon pembeli.

Dan akhirnya, rasa penasaran itu mampu mengalahkan logika sang pembeli. Diperlakukan apapun, pembeli rela dan pasrah hanya untuk bisa mencicipi dan mendapatkan dua kotak Pia Legong yang sudah terkenal itu.


sumber
0
4.4K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan