Sejak dirilis september 2015 lagu Sambalado miliki Ayu Ting Ting kian melejit, dalam kurun waktu satu bulan saja, video klip Sambalado sudah ditonton lebih dari 2juta viewers, hits ini merupakan salah satu treklist di album terbaru Ayu Ting Ting bertajuk Bast Of Ayu Ting Ting.

Albumnya meraih kesuksesan dalam kurun waktu penjualan tiga pekan, album ini sukses mencetak 200 ribu copy penjualan.

Tidak berhenti sampai disitu, ketenaran lagu Sambalado yang diciptakan oleh Dadan Ind, dinobatkan sebagai lagu dangdut terpopuler pada ajang penghargaan anugerah Dangdut Indonesia 2015, 17 desember lalu.

Siapa yang menyangka kesuksesan lagu Sambalado ternyata memiliki makna tersendiri dari serangkaian liriknya. Walaupun terdengar aneh ternyata Sambalado mengandung makna menurut pengubahnya.

Seperti yang tertuang dalam lirik “Dilalam lidah mu itu, mengandung bara api yang membakar hati”. Menurut penciptanya ini memiliki makna “Berhati-hati kalau berbicara”, menurutnya hidup itu seperti Sambalado enak dimakan, tapi setelah di telan hilang rasanya hilang pula segala-galanya.

Inipun menunjukan bahwa kita tidak boleh sembarangan mengubar janji. Kekopuleran lagu Sambalado terlihat dari banyaknya pecinta musik khususnya dangdut yang mencover lagu ini, bahkan ada yang mengubah liriknya kedalam bahasa inggris.

Selain suara Ayu Ting Ting yang khas, video klipnya pun dikemas tidak biasa, penyanyi yang berusia 23 tahun ini, juga pamer kebolehannya dalam hal koreografi.

Setelah sukses dengan singlenya “Sakitnya Tu Disini” Cita Citata mengajak masyarakat untuk bergoyang dumang, terdengar aneh namun single lagu Goyang Dumang ini adalah ciptaan Tjahjadi Djajanata atau Ishak.

Goyang Dumang atau kepanjangan dari Goyang Duyung Mangap, sebelumnya pernah di populerkan oleh pesinetron Audi Marissa, liriknya mudah diikuti dengan musiknya seakan mengajak pendengarnya untuk bergoyang.

Lambat laun lagu ini disukai masyarakat, selain judulnya lirik didalam lagunya juga menimbulkan istilah baru seperti GEGANA atau Gelisah Galau Merana, yang langsung aneh di telinga masyarakat.

Selanjutnya adalah lagu Pusing Pala Barbie, bila mendengar judulnya pasti yang terbayang di kepala kita adalah boneka barbie yang sedang sakit kepala, benarkah demikian ? lagu yang dipopulerkan oleh grup dangdut Putri Bahar ini sempat menjadi hits pada awal 2015 lalu.

Baik lagu ataupun liriknya mudah diingat, dan gampang untuk dinyanyikan, menurut Juwita Bahar lagu Pusing Pala Barbie ini tercetus darinya karena kata-kata itu sering digunakannya dalam kesehariannya.

Berawal dari kata-kata yang sering di pakai oleh Juwita inilah ide lagu muncul, dan akhirnya menjadi lagu yang memiliki irama cukup adiktif ketika didengar itu.

Ditengah kekopulerannya lagu ini sempat menjadi kontropersi karena diduga mencontek lagu barat milik Meghan Trainor “All About That Bass”. Tak sedikit yang menyangka kalo lagu Pusing Pala Barbie mencetak lagu All About That Bass.

Ketika hadir menjadi tamu di Hitam putih, ketika ditanya oleh Deddy Corbuzier, Juwita dan ketiga personil lainnya Jelita, Bela, dan Tiara mengaku tidak tau menau jika lagu mereka sama dengan lagu miliki Meghan Trainor. Menanggapi isu ini Putri Bahar seolah tidak mau ambil pusing dan tetap akan terus berkarya.

Beberapa tahun lalu lagu Iwak Peyek sempat menghebohkan musik dangdut Indonesia, bukan hanya dikalangan masyarakat umum, dikalangan selebritis pun lagu Iwak Peyek ini mendadak populer dan banyak dinyanyikan oleh para Artis sebenarnya lagu Iwak peye ini sudak lama populer dikalangan masyarakat di Jawa Timur.

Semula lagu Iwak Peyek ini dengan lirik jawa timur bercampur bahasa indonesia, diciptakan oleh H.Imron ketua Tim Sporter Persebaya Surabaya atau Bonek, ini adalah lagu yel-yel Sporter Surabaya Persebaya yang dinyanyika secara kolosal untuk membangkitkan semangat tim sepak bola kesayangannya.

Iwak Peyek sendiri sebenarnya adalah bahasa lain dari lauk peyek atau kerupuk asal Jawa yang isinya bisa tepung teri atau kacang kedelai yang biasa dimakan dengan nasi dari jagung, walaupun sempat menjadi kontroversi lagu Iwak Peyek tetap disukai masyarakat.