Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mr.setujuAvatar border
TS
mr.setuju
Sudah lihat Bandara terbaru Indonesia? Bandara Harun Thohir Bawean
Hatree.net - Bandara Harun Thohir Bawean baru saja diresmikan. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mendarat di pulau ini untuk meresmikan secara langsung bandara paling baru di Indonesia ini.

"OK OK," ujar Jonan saat ditanya bagaimana kesannya mendarat di bandara ini kepada wartawan, Sabtu (30/1/2016).

Jonan mendarat menggunakan pesawat King Air Becraft. Bersama Jonan turut pula Gubernur Jatim Soekarwo, Anggota Komisi V DPR RI Jazilul Fawaid, Anggota Komisi VI DPR RI Iskandar Syaiku, DPD Jatim Nawardi, Pj Bupati Gresik Akmal Boedianto.

"Dua setengah bulan lalu saya juga terbang ke sini bersama pak Jazilul untuk membuktikan apakah bandara ini layak digunakan. Saat itu Pak Jazilul takut, tapi tadi saat terbang lagi ke sini, dia sudah nyaman," kata Jonan.



Otoritas Bandara 3 Dadun Kohar juga mengatakan bahwa pendaratan di Bandara Harun Thohir berlangsung mulus. Pesawat twin otter milik Airfast yang ditumpanginya mendarat lancar tanpa kendala.

"Ini tadi mulus, jauh banget kalau mendarat seperti di (bandara) di Papua," ujar Kohar.

Pilot Airfast Bambang Dwi Wahyono mengatakan bahwa pesawat Twin Otter DHC-6 seri 300 yang dibawanya tidak menemui kendala di Bandara Harun Thohir, baik saat take off maupun landing.

"Saya sudah tiga kali ke sini, pada rabu dan kamis kemarin, serta hari ini," ujar Bambang.

Selama tiga kali itu pula Bambang tak menemui kendala. Angin dan kabut juga tak menjadi kendala. Bambang mampu take off dan landing dengan mulus.

"Panjang (landasan) lebih dari cukup, lebar (landasan) juga cukup. Obstale nggak ada. Bukit-bukit juga jauh," lanjut Bambang.

Pria yang sudah 24 tahun menjadi pilot di Airfast ini mengatakan bahwa kendala Bandara Harun Thohir ini hanyalah tidak adanya Non Directional Beacon (NDB). Tetapi kendala itu bisa digantikan oleh penggunaan Global Positioning System (GPS).

Peresmian Bandara

Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan meresmikan bandar udara Harun Thohir, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur hari ini. Sebelumnya, bandara yang terletak di desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak itu telah melakukan penerbangan uji coba pada Rabu, 27 Januari 2016. Penerbangan perdananya digelar pada Kamis, 28 Januari 2016.

"Dengan adanya bandara ini, diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat Bawean mengalami pertumbuhan," kata Jonan dalam sambutannya di Bawean, Sabtu, 30 Januari 2016. Dengan begitu, mereka mendapatkan alternatif transportasi selain kapal laut.

Bandara Harun Thohir memiliki panjang landas pacu 930 meter dan lebar 23 meter. Dibangun sejak tahun 2006, Kementerian Perhubungan memberikannya subsidi sebesar Rp 12 miliar selama setahun.

Jonan mengungkapkan, pihaknya mendorong agar bandara tersebut memperpanjang landas pacu menjadi 1.400 meter. Tujuannya agar pesawat terbang dengan kapasitas penumpang lebih besar dapat mendarat. "Dengan landas pacu 1.400 meter, pesawat yang mendarat akan lebih besar, bisa muat 50 orang. Jadi harga tiket lebih terjangkau lagi," ujarnya.

Selain itu, pihaknya berjanji mencari tambahan alokasi anggaran agar jumlah penerbangan perintis dapat ditambah. "Nanti saya carikan alokasi anggaran biar bisa terbang seminggu 3 kali ke Bawean. Asalkan tanahnya disediakan pemerintah daerah," tutur Jonan.

Tak hanya Bawean, Jonan memproyeksikan peningkatan kapasitas bandar udara di pulau Kangean, kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Ia berharap adanya rute penerbangan perintis dari Bawean ke Sumenep, dan sebaliknya. "Jadi kalau mau ke Sumenep tidak perlu ke Surabaya dulu naik mobil. Setelah ini pulau Kangean."

Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang mendampingi Menteri Jonan, menjanjikan bantuan untuk penambahan runway dalam waktu dekat. Ia menginginkan agar keberadaan Bandara Harun Thohir meningkatkan pariwisata Bawean."Bawean ini Bali-nya jatim. Indah sekali."

PT Airfast Indonesia menjadi operator untuk rute penerbangan Bandara Juanda-Bandara Harun Thohir. Pesawat Twin Otter DHC-6 series 300 mengangkut maksimal 15 penumpang setiap Selasa dan Kamis dalam sepekan.

Melalui skema subsidi selama setahun, tarif sekali perjalanan menuju Bandara Harun Thohir dari Bandara Juanda ditetapkan sebesar Rp 302.200. Sedangkan sebaliknya sebesar Rp 244.200. Tarif tersebut sudah termasuk komponen PPN 10 persen, iuran wajib pesawat udara (IWPU), dan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).

(kkl-ref-ref2)

URL DCMA : http://www.hatree.net/2016/01/sudah-...#ixzz3yyz6Dhp5

terimakasih pak Jokowi
0
3.4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan