hasanputra888Avatar border
TS
hasanputra888
BUKAN DIA PEMBUNUH MIRNA
Belum tau apa motifnya, dan belum punya 2 alat bukti, tapi nekat menentukan tersangka.
Tidak bisa mencari saksi, baik manusia ataupun bukan, yang melihat atau memperlihatkan bahwa J menaruh sesuatu ke gelas Mirna. Dugaan hanya berdasarkan fakta bahwa J yang memesan minuman atau memindahkan gelas by CCTV. Sesederhana itu logika? Lalu CCTV di ruang pembuatan kopi seperti apa? Siapa sja yg ada saat membuat kopi?

Di mana2 pelaku pembunuhan beracun, selalu ngilang setelah menaruh racunnya, dan mengamati dari kejauhan. Bukan ditongkrongin dan ikut bawa ke rumah sakit kayak si J.
Kasus Munir bisa jadi contoh pembunuhan racun yang profesional. Pelakunya raib sampai sekarang.
Saran saya, kerja yang serius, jangan sibuk di medsos aja.
Ada adagium hukum yang berbunyi :
"lebih baik melepaskan orang yang bersalah, daripada memenjarakan orang yang tidak bersalah".
Bagaimana jika J sebenarnya tidak bersalah, dihukum mati dan J adalah Adik Kandungmu.

J, tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin, tak kuasa menahan tangisnya saat dijebloskan ke penjara oleh polisi, Sabtu (30/1) pukul 22.30 WIB.

"Enggak berbuat disuruh mengakui berbuat," kata Yudi Wibowo Sukinto, pengacara J, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, menyebutkan alasan J menangis.

Yudi mengatakan polisi tidak memberikan salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dia menilai itu melanggar KUHP. Seharusnya, kata dia, penasihat hukum tersangka diberikan salinan itu. "Kenapa? Takut? Jangan takut, harus diberi salinan."

Pemeriksaan hari ini, kata Yudi, masih seperti saat J diperiksa sebagai saksi. Hanya ditambahkan soal bon-bon pembelian. J, katanya, tak mengakui apapun dalam pemeriksaan itu.



J merupakan saksi pembunuhan Mirna di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, pada awal Januari lalu. J janjian bertemu dengan Mirna, Hani, dan Vera melaui WA GROUP CHAT di Kafe Olivier, 6 Januari 2016. Mereka berjanji akan bertemu pada pukul 17.00 WIB. Namun J, yang diantar ayahnya, sudah sampai di Grand Indonesia sekitar pukul 14.00.

J memesan minuman Cocktail dan Fashioned Sazerac untuk Hani, sedangkan Mirna dipesankan Es Vietnam Kopi.
Vera tidak jadi datang. Siapa Vera?

Korban Mirna dan Hani datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB.

Mirna, 27 tahun, meninggal setelah minum kopi ala Vietnam di Kafe Olivier. Mirna mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Dia meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Kopi yang diminum Mirna kemudian diketahui bercampur dengan racun sianida. Penyelidikan polisi sudah berjalan selama 24 hari hingga akhirnya menetapkan J sebagai tersangka.

Racun sianida dalam kasus pembunuhan biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik. Penggunaan racun sianida untuk bunuh diri digunakan tokoh kontroversial Nazi, Hitler yang diduga minum kapsul sianida sebelum menembak kepalanya.

Cara untuk mengenali racun ini dengan menggunakan indera penciuman dimana racun sianida memiliki bau seperti khas almond dan apel.

*** end ***
Diubah oleh hasanputra888 30-01-2016 19:56
0
8K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan