Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Beginilah Caranya Mochtar Riady Membangun BCA


WARTA KOTA, JAKARTA - Setiap hari Mochtar Riady selalu melewati gedung megah ketika berangkat ke sekolah dasar di Malang, Jawa Timur.

Di Malang, Mochtar sekolah di sekolahan di Nan Qiang, sekolah untuk anak-anak keturunan Tionghoa dari Fujian.

Di gedung megah itu semua orang berpakaian rapi dan perlente. Banyak orang sibuk bekerja, namun tak tampak barang dagangannya.

Sewaktu Mochtar bertanya ke kepala sekolahnya, Mochtar diberitahu oleh Pak Lo bahwa gedung itu adalah bank milik Belanda.

Kegiatan bank adalah menampung titipan dana dari masyarakat sebagai deposito.

Kemudian dana tersebut dipinjamkan kepada orang yang membutuhkan modal kerja atau keperluan lain dengan membayar bunga lebih tinggi dari bunga deposito.

Penjelasan itu lah membuat Mochtar Riady tertarik terhadap perbankan.



Seiring dengan usianya bertambah, Mochtar pun membaca dengan teliti buku dan koran yang berisikan tentang perbankan.

Tahun 1959, Mochtar mengawali karir di perbankan menjadi Presiden Direktur Bank Kemakmuran milik Andi Gappa.

Hal itu berkat teman sekampung Mochtar, Go Bun Yong yang memperkenalkannya ke Andi Gappa bangsawan Makassar, adik dari Jenderal TNI (Purn) Muhammad Jusuf Amir atau M Jusuf.

Karena belum pawai di bidang akuntansi, Mochtar pun merebut Yang Ting Liu mantan Kepala Keuangan dan Ekspor Impor Bank Great Eastern sebagai asistennya.

Strategi itu jitu. Sekitar 16 bulan, Bank Kemakmuran mencapai kemajuan pesat. Meski begitu, Mochtar belum paham tentang akunting.

Namun Mochtar terus belajar. Karena banyak komisaris muda sering ke klub malam bersama nasabah sehingga kedekatan itu membuat mereka tidak objektif dan rasional.

Mereka sering meloloskan permintaan pinjaman yang tidak memenuhi syarat dan menyebabkan kredit macet.



Ditambah lagi komisaris senior yang melakukan "bank di dalam bank". Mochtar pun akhirnya keluar dari Bank Kemakmuran.

Mochtar kemudian bergabung dengan Bank Buana. Selanjutnya Mochtar kembali mengambil alih Bank Kemakmuran dan Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI) yang dalam keadaan krisis.

Tahun 1971, Mochtar membentuk PaninBank, merger dari Bank Kemakmuran, Bank Bank Industri Jaya, dan BIDI.

Tahun 1975, Mochtar mundur dari PaninBank dan bergabung ke Bank Central Asia milik Liem Sioe Liong,

"Waktu itu Pak Liem atau Sudono Salim mengajak saya bergabung. Waktu itu Pak Liem punya tiga bank. Ada Bank BCA, Bank Windu Kencana, satu lagi saya lupa. Waktu itu Bank BCA diskors. Nah saya pilih Bank BCA. Terus Pak Liem bilang apa nama BCA diganti aja. Saya bilang nama BCA sudah bagus, hanya perlu pembenahan saja," kata Mochtar saat peluncuran otobiografinya setebal 336 halaman berjudul Manusia Ide yang diterbitkan PT Kompas Media Nusantara, Jumat (29/1/16).

Mochtar menyatakan bahwa untuk memulai membangun Bank BCA maka ia pun mencari nasabah.

Ia pun meminta kepada Liem Sio Liong agar kolega dan rekannya menjadi nasabah Bank BCA.



Sebab saat itu Liem Sio Liong pemasok cengkeh ke Industri rokok di Indonesia dan juga tepung terigu.

Kemudian ia pun membuat standard operating yang baru dengan menggunakan sistem diagram untuk melihat proses dan prosedur setiap unit.

Lalu benahi sistem pengarsipan, akunting, SDM, menjadikan strategi pengembangan serta memperluas jaringan untuk menjadikan BCA sebagai bank kliring kedua setelah Bank Indonesia.

"Agar transfer tidak memakan waktu 40 hari maka saya pakai kurir dan hanya butuh waktu satu hari. Kelebihan ini membuat BCA kebanjiran nasabah. Lalu saya buat juga fasilitas kredit," paparnya.

http://wartakota.tribunnews.com/2016...gun-bca?page=4

begitu gan
0
6.3K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan