Desa Merdeka - Jakarta : Pemberian Penghargaan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan kepada pabrikan rokok atas tercapainya target cukai tahun 2015 adalah hal yang salah, dan kami dari Komunitas Perokok Bijak meminta untuk segera di cabut. Penghargaan tersebut semestinya diberikan kepada konsumen rokok, karena cukai rokok yang membayar adalah konsumen rokok. Hal ini di ungkapkan oleh Eric Hermawan selaku Ketua Umum Komunitas Perokok Bijak di Jakarta.

Sampai dengan saat ini perhatian para pihak kepada konsumen rokok sangat lah minim dan konsumen rokok selalu mendapat posisi yang selalu di deskriditkan, baik dalam konteks sosial bahkan dalam menikmati produk rokok. Sementara kontribusi cukai rokok yang sangat besar dan mampu membantu pemasukan negara diberikan oleh konsumen rokok.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang semestinya dapat menjadi pelidung bagi konsumen tidak lagi dapat mengemban amanat Undang Undang Perlindungan Konsumen serta misi dan visi lembaga telah di khianati dengan selalu menyudutkan konsumen rokok dan YLKI tidak mampu memberikan perlindungan kepada konsumen rokok seperti yang telah di amanatkan oleh Undang Undang. Sudah sangat layak apabila YLKI yang kemudian khianat terhadap UU dan Misi dan Visi Lembaga segera di BUBARKAN.

"YLKI seharusnya melindungi konsumen, dan Perokok adalah konsumen rokok. Saat YLKI gagal melindungi Perokok dan bahkan memusuhi Perokok dengan dukungan dana dari asing, maka sangat layak YLKI dibubarkan dan seluruh asset nya diambil alih negara" kata Suryokoco Pembina Perokok Bijak.

(Siaran pres diterima Desa Merdeka dari Sekjen Perokok Bijak)