Jakarta - Wajah Suryadi tampak bingung begitu tiba di kantor Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Pusat di Lapangan Banteng, Rabu siang (08/01). Dengan setelan kemeja serta celana jin yang basah kuyup karena hujan deras, ia celingak-celinguk di pintu masuk gedung Satlantas.

Memakai jasa ojek sepeda motor dari kantornya di daerah Kebon Sirih, karyawan swasta ini hendak mengambil sepeda motornya yang diangkut karena parkir liar.

“Siang Pak, mau tanya kalau mau ambil sepeda motor yang diangkut kemarin dari Tanah Abang di mana ya?” tanya Suryadi kepada seorang petugas polisi. Ia kemudian diarahkan untuk melihatnya di samping kantor Satlantas.

Sambil mengamati, ia juga mengecek surat-surat kendaraan dengan seorang petugas. Tidak lama kemudian, ia balik lagi ke ruangan awal. Begitu keluar ruangan, wajahnya semakin bingung karena salah satu surat kendaraan antara surat izin mengemudi atau surat tanda nomor kendaraan terpaksa harus ditahan.





Bayar pajak tahunan telat dan parkir di area yang dilarang menjadi faktor sepeda motor istrinya itu ditilang. Yang lebih tak mengenakkannya lagi, bodi samping sepeda motor terlihat lecet-lecet seperti habis terkena gesekan.

“Ada lecet gede sama spion goyang, ngambilnya juga ribet lagi pakai sidang,” ujarnya menggerutu saat ditanya detikcom. “Enggak ngira bakal ditilang. Saya pikir bisa langsung ditebus di sini. Tahunya lewat sidang juga,” lanjut dia mengeluh.