- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BOM Thamrin, Kronologis Mabes Polri dan Polda Metro Berbeda
TS
namimii
BOM Thamrin, Kronologis Mabes Polri dan Polda Metro Berbeda
Quote:
]
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memiliki dua versi kronologis dalam peristiwa teror bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis lalu. Versi pertama berasal dari penyidik Markas Besar Polri dan versi berikutnya dari penyidik Polda Metro Jaya.
Sekretaris Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Komisaris Besar Hudi Suryanto tidak menyangkal adanya perbedaan kronologis tersebut. Namun perbedaan itu tidak akan mempengaruhi proses penyidikan. "Urutan kejadian yang kami miliki memang agak berbeda dengan Polda, tapi itu karena kami melihat dari temuan di titik ledakan, dan Polda melihat dari kamera CCTV. Itu tak menjadi masalah," ujarnya di markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 15 Januari 2016.
Pada versi Polda, titik ledakan pertama adalah di Cafe Starbucks. "Detail terlihat dari CCTV, pukul 10.40 terjadi ledakan pertama di dalam Starbucks, Gedung cakrawala," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal.
Iqbal menjelaskan bahwa 20 detik kemudian, terjdi ledakan susulan di Pos Lalu Lintas depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin. "Itu TKP kedua, jadi jedanya singkat sekali," kata dia.
Sekitar lima menit setelah ledakan kedua di Pospolantas, kata Iqbal, masyarakat sempat berkerumun di sekitar Pospol. Tidak berapa lama muncul dua pelaku lain yang membawa senjata dan menembaki polisi serta warga di sekitar Pospol tersebut. Baku tembak kemudian terjadi antara polisi dan teroris. "Di situ warga sadar ada aksi teror, kerumunan langsung bubar dan suasana sepi," kata Iqbal.
Dalam baku tembak tersebut, kata Iqbal, polisi bisa mengendalikan situasi. "Kedua pelaku, terlihat di CCTV dan video, terpojok di halaman parkir Starbucks. Itu TKP ketiga."
Dari TKP ketiga tersebut, kata Iqbal, pelaku sempat dua kali melemparkan peledak rakitan ke arah polisi. "Saat mereka ingin menyalakan lagi, terjadi ledakan di tempat dan mereka tewas. Diperkirakan ada kesalahan saat mereka menyulut sumbu peledak itu, tapi masih diselidiki lebih lanjut."
Sementara dalam versi penyidik Mabes Polri, tempat kejadian pertama terjadi di Pos Polisi Lalu Lintas di perempatan depan Sarinah. "Kami temukan serpihan tabung gas LPG 3 Kilogram yang menjadi casing, pemicu ledak adalah bohlam yang dihubungkan dengan baterai aki sepeda motor," kata Hudi.
Di TKP kedua, menurut Hudi, berada di halaman Cafe Starbucks. Di sana ditemukan sisa peledak yang terdiri dari casing berupa pipa besi, pemicu berupa bohlam, dan isian peledak yang diperkirakan juga tercampur dengan paku dan benda logam kecil. "Temuan peledak di halaman Starbucks dan di dalam Starbucks relatif sama komposisinya," kata dia.
YOHANES PASKALIS
http://nasional.tempo.co/read/news/2...-metro-berbeda
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memiliki dua versi kronologis dalam peristiwa teror bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis lalu. Versi pertama berasal dari penyidik Markas Besar Polri dan versi berikutnya dari penyidik Polda Metro Jaya.
Sekretaris Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Komisaris Besar Hudi Suryanto tidak menyangkal adanya perbedaan kronologis tersebut. Namun perbedaan itu tidak akan mempengaruhi proses penyidikan. "Urutan kejadian yang kami miliki memang agak berbeda dengan Polda, tapi itu karena kami melihat dari temuan di titik ledakan, dan Polda melihat dari kamera CCTV. Itu tak menjadi masalah," ujarnya di markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 15 Januari 2016.
Pada versi Polda, titik ledakan pertama adalah di Cafe Starbucks. "Detail terlihat dari CCTV, pukul 10.40 terjadi ledakan pertama di dalam Starbucks, Gedung cakrawala," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal.
Iqbal menjelaskan bahwa 20 detik kemudian, terjdi ledakan susulan di Pos Lalu Lintas depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin. "Itu TKP kedua, jadi jedanya singkat sekali," kata dia.
Sekitar lima menit setelah ledakan kedua di Pospolantas, kata Iqbal, masyarakat sempat berkerumun di sekitar Pospol. Tidak berapa lama muncul dua pelaku lain yang membawa senjata dan menembaki polisi serta warga di sekitar Pospol tersebut. Baku tembak kemudian terjadi antara polisi dan teroris. "Di situ warga sadar ada aksi teror, kerumunan langsung bubar dan suasana sepi," kata Iqbal.
Dalam baku tembak tersebut, kata Iqbal, polisi bisa mengendalikan situasi. "Kedua pelaku, terlihat di CCTV dan video, terpojok di halaman parkir Starbucks. Itu TKP ketiga."
Dari TKP ketiga tersebut, kata Iqbal, pelaku sempat dua kali melemparkan peledak rakitan ke arah polisi. "Saat mereka ingin menyalakan lagi, terjadi ledakan di tempat dan mereka tewas. Diperkirakan ada kesalahan saat mereka menyulut sumbu peledak itu, tapi masih diselidiki lebih lanjut."
Sementara dalam versi penyidik Mabes Polri, tempat kejadian pertama terjadi di Pos Polisi Lalu Lintas di perempatan depan Sarinah. "Kami temukan serpihan tabung gas LPG 3 Kilogram yang menjadi casing, pemicu ledak adalah bohlam yang dihubungkan dengan baterai aki sepeda motor," kata Hudi.
Di TKP kedua, menurut Hudi, berada di halaman Cafe Starbucks. Di sana ditemukan sisa peledak yang terdiri dari casing berupa pipa besi, pemicu berupa bohlam, dan isian peledak yang diperkirakan juga tercampur dengan paku dan benda logam kecil. "Temuan peledak di halaman Starbucks dan di dalam Starbucks relatif sama komposisinya," kata dia.
YOHANES PASKALIS
http://nasional.tempo.co/read/news/2...-metro-berbeda
hmm polis kurang kompak..
0
2.9K
Kutip
27
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan