COLOGNE - Kepolisian Cologne, Jerman mengungkap data baru terkait kasus serangan seksual massal pada perayaan malam Tahun Baru di Cologne. Dalam satu malam di kota itu ternyata ada 516 kasus, di mana 40 persennya terkait serangan asusila.

Kasus yang memicu kekerasan rasial di Jerman itu, menurut polisi, dilakukan kelompok imigran Arab dan Afrika Utara. Menurut polisi, sebanyak 31 orang telah ditangkap, 18 di antaranya adalah pengungsi.

Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, yakin kekerasan memang terjadi di wilayah Jerman barat dan yakin telah direncanakan.”Untuk segerombolan, seperti ketika orang-orang bertemu dan melakukan kejahatan seperti itu, telah direncanakan entah bagaimana,” katanya kepada surat kabar Bild am Sonntag.


”Tidak ada yang dapat memberitahu saya bahwa ini tidak terkoordinasi atau tidak direncanakan. Kecurigaan yang muncul adalah bahwa pada tanggal tertentu dan tingkat kerumunan yang diharapkan,” lanjut dia, yang dilansir Senin (11/1/2016).

Media Jerman tersebut, mengutip laporan polisi rahasia, menyatakan bahwa beberapa orang Afrika Utara telah mengirimkan panggilan menggunakan jaringan sosial agar orang-orang untuk berkumpul di Cologne pada malam tahun baru.

Secara terpisah di Hamburg, polisi menyatakan bahwa mereka telah menerima 133 pengaduan pidana kekerasan serupa selama perayaan malam Tahun Baru 2016. Jumlah kasus serangan massal itu membuat Kanselir Jerman, Angela Merkel, jadi bulan-bulanan kritikan. Merkel telah membuat kebijakan longgar dengan menampung sekitar 1 juta pengungsi Timur Tengah dan Afrika Utara.
sumber