politicusAvatar border
TS
politicus
Beli Premium di Indonesia Dapat Pertamax Plus di Malaysia
Rencana pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sebesar Rp150 per liter dari Rp7.300 menjadi Rp7.150 per liter ditanggapi dingin oleh Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri.

Faisal menilai pemerintah seharusnya bisa lebih banyak lagi memangkas harga premium di tengah penurunan harga minyak mentah dunia, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Pasalnya dengan harga yang lebih murah, Faisal mencatat konsumen bisa mendapatkan BBM dengan kualitas yang lebih tinggi di negeri Jiran tersebut.

“Kualitas BBM terendah di Malaysia itu RON 95, setara Pertamax Plus. Sudah tidak ada lagi RON 88, 90, atau RON 92. Dan pemerintah Malaysia sudah menurunkan harga jual BBM disana sejak 1 Januari 2016,” ujar Faisal, Senin (4/1).

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) mencatat, pemerintah Malaysia memangkas harga BBM RON 95 sebesar 5,1 persen menjadi RM1,85 dari sebelumnya RM1,95. Jika dikonversi ke rupiah, harga satu liter BBM RON 95 per Januari 2016 adalah Rp5.973 dibandingkan dengan harga jual Desember 2015 sebesar Rp6.296 per liter.

Selain harga jual Premium yang terbilang tinggi, Faisal juga mengkritik lebih mahalnya harga BBM jenis solar di Indonesia dibandingkan Malaysia. Pemerintah berencana memangkas harga solar menjadi Rp5.950 per liter mulai 5 Januari 2015 dari sebelumnya dijual PT Pertamina (Persero) pada harga Rp6.700 per liter.

“Malaysia memangkas harga BBM jenis diesel atau solar sebesar 15,8 persen dari RM1,9 menjadi RM1,6 atau menjadi Rp5.166 per liter. Padahal kandungan sulfur solar di Malaysia 0,25 persen sementara di Indonesia lebih tinggi, 0,35 persen,” kata Faisal.

Tanpa Pajak

Harga jual BBM di Malaysia yang lebih rendah menurut Faisal bukan karena kebijakan pemerintah negara tersebut yang tidak mengenakan pajak atas BBM RON 95. Bahkan jika ditambah pajak seperti di Indonesia sekalipun sebesar 1,15 persen maka harganya hanya naik menjadi Rp6.869 per liter.

“Kalau mau ditambah dana ketahanan energi (DKE) seberar Rp 200, maka harga eceran di Malaysia Rp7.069. Berarti masih Rp181 lebih murah ketimbang harga premium di Indonesia. Padahal beda oktannya tak kepalang, sebesar 7 poin. Alih-alih menurunkan harga lebih jauh, malahan pemerintah mengenakan DKE yang belum jelas duduk perkaranya,” tegas Faisal. (gen)

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...s-di-malaysia/


Quote:



Diubah oleh politicus 12-01-2016 02:51
0
19.8K
309
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan