- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Kisah Haru] Seorang Pemuda Mendapatkan Pekerjaan Setelah Mencium Tangan Sang Ibu
TS
buatin.webs.com
[Kisah Haru] Seorang Pemuda Mendapatkan Pekerjaan Setelah Mencium Tangan Sang Ibu
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Kisah Haru : Seorang Pemuda Mendapatkan Pekerjaan Setelah Mencium Tangan Sang Ibu.
Sebuah kisah haru berawal saat seorang pemuda dengan tangan halus melamar pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Pemuda itu melamar pekerjaan untuk posisi manajerial perusahaan. Saat menjalani wawancara pertama, ia dinyatakan LULUS. Kemudia ia menjalani wawancara berikutnya. Ia menghadap kepada Direktur perusahaan untuk wawancara akhir. Saat itu pula sang Direktur melihat berkas-berkas lamaran pekerjaan milik sang pemuda itu, di dalamnya terdapat pula sebuah CV prestasi akademik si pemuda. Sang pemuda itu ternyata memiliki sejarah prestasi akademik yang cukup hebat.
Kemudian sang Direktur bertanya kepada si pemuda tadi “Apakah kau mendapatkan semua beasiswa di sekolah?”
Si pemuda menjawab “Tidak”
Lanjun sang Direktur bertanya “Apakah ayahmu membiayai sekolahmu?”
“Ayah saya meninggal ketika saya berusia satu tahun. Ibu saya yang membanting tulang mencari biaya untuk sekolah saya”jawab si pemuda menjelaskan keadaan keluarganya. Mendengar hal itu, sang Direktur bertanya kembali “Apa pekerjaan ibumu?” Si pemuda menjawab “Ibu saya bekerja sebagai pencuci pakaian” Kemudian sang Direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya, tangan si pemuda terlihat halus dan lembut. Sang Direktur bertanya kepada pemuda apakah si pemuda pernah membantu ibunya mencuci pakaian. Dan ternyata si pemuda menjawab bahwa sebelumnya memang tidak pernah membantu ibunya mencuci pakaian. “Tidak pernah. Ibu saya selalu ingin menyuruh saya belajar dan membaca. Selain itu, ibu saya dapat mencuci pakaian lebih cepat daripada saya.” jelas si pemuda. Mendengar pernyataan si pemuda, lantas sang Direktur memiliki sebuah permintaan kepada si pemuda sesampai di rumah agar ia mencoba membersihkan tangan ibundanya. “Aku punya permintaan. Jika kamu pulang ke rumah hari ini, bersihkan tangan ibumu, dan kemudian aku akan melihat tanganmu lagi..” Mendapat perintah itu, serasa si pemuda telah mendapatkan kesempatan besar untuk memperoleh pekerjaan itu.
Sesampai ia di rumah si pemuda meminta ibunya agar mengizinkannya untuk membersihkan tangan tuanya itu. Seketika ibunya merasa aneh dengan permintaan anaknya, sang ibu merasa bahagia, dengan perasaan campur aduk, kemudian ia mengizinkan anaknya untuk melakukan apa yang telah menjadi permintaannya itu. Si pemuda langsung membersihkan kedua tangan ibunya perlahan-lahan, melakukan hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya membuat ia sadar bahwa sepasang tangan itu adalah tangan yang biasa digunakan ibu untuk mencuci pakaian demi memenuhi kebutuhan biaya sekolah si pemuda.
Saat mencuci sepasang tangan ibunya, si pemuda itu melihat kedua tangan ibunya penuh memar. Dan memar ditangan ibunya itu adalah harga yang harus dibayar perempuan itu untuk pendidikan, kegiatan sekolah dan tentunya masa depan si pemuda itu. Sungguh luar biasa perjuangan sang ibu untuk sang anak. Setelah membersihkan kedua tangan ibunya itu, si pemuda diam-diam mencuci semua pakaian sisa ibunya.
Kemudian keesokan harinya, si pemuda kembali lagi ke perusahaan untuk menghadap sang Direktur. Sesampai di kantor, sang Direktur melihat air mata di sudut mata si pemuda itu. Direktur pun bertanya “Bisa kau ceritakan apa yang telah kaulakukan dan pelajari kemarin di rumahmu?”Si pemuda menjawab “Saya membersihkan tangan ibu saya, dan juga membersihkan semua sisa pakaiannya.” Si pemuda lanjut menceritakan apa yang telah didapatnya. “Saya baru sadar sekarang apa itu penghargaan. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi siapa saya hari ini. Dengan membantu ibu saya, sekarang saya menyadari betapa sulitnya mendapatkan sesuatu di dunia. Dan saya di sini untuk menghargai pentingnya dan nilai untuk membantu keluarga.”
Setelah mendengar cerita pengalaman sang pemuda saat membersihkan tangan ibunya, sang Direktur mengatakan bahwa hal itulah yang sebenarnya ia cari. “Ini adalah apa yang aku cari dari seorang manajer. Aku ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan orang lain, seseorang yang tahu penderitaan orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dan orang yang tidak akan menempatkan uang sebagai sekedar tujuan dalam hidup.”Akhirnya sang Direktur pun menerima si pemuda itu untuk bekerja menempati posisi Manajerial di perusahaannya.
Semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa pengorbanan seorang ibu untuk anaknya sungguh luar biasa. Semoga kita semua menjadi anak yang bisa berbakti kepada kedua Orang Tua. Aamiin….
Sebuah kisah haru berawal saat seorang pemuda dengan tangan halus melamar pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Pemuda itu melamar pekerjaan untuk posisi manajerial perusahaan. Saat menjalani wawancara pertama, ia dinyatakan LULUS. Kemudia ia menjalani wawancara berikutnya. Ia menghadap kepada Direktur perusahaan untuk wawancara akhir. Saat itu pula sang Direktur melihat berkas-berkas lamaran pekerjaan milik sang pemuda itu, di dalamnya terdapat pula sebuah CV prestasi akademik si pemuda. Sang pemuda itu ternyata memiliki sejarah prestasi akademik yang cukup hebat.
Quote:
Kemudian sang Direktur bertanya kepada si pemuda tadi “Apakah kau mendapatkan semua beasiswa di sekolah?”
Si pemuda menjawab “Tidak”
Lanjun sang Direktur bertanya “Apakah ayahmu membiayai sekolahmu?”
“Ayah saya meninggal ketika saya berusia satu tahun. Ibu saya yang membanting tulang mencari biaya untuk sekolah saya”jawab si pemuda menjelaskan keadaan keluarganya. Mendengar hal itu, sang Direktur bertanya kembali “Apa pekerjaan ibumu?” Si pemuda menjawab “Ibu saya bekerja sebagai pencuci pakaian” Kemudian sang Direktur meminta si pemuda untuk menunjukkan tangannya, tangan si pemuda terlihat halus dan lembut. Sang Direktur bertanya kepada pemuda apakah si pemuda pernah membantu ibunya mencuci pakaian. Dan ternyata si pemuda menjawab bahwa sebelumnya memang tidak pernah membantu ibunya mencuci pakaian. “Tidak pernah. Ibu saya selalu ingin menyuruh saya belajar dan membaca. Selain itu, ibu saya dapat mencuci pakaian lebih cepat daripada saya.” jelas si pemuda. Mendengar pernyataan si pemuda, lantas sang Direktur memiliki sebuah permintaan kepada si pemuda sesampai di rumah agar ia mencoba membersihkan tangan ibundanya. “Aku punya permintaan. Jika kamu pulang ke rumah hari ini, bersihkan tangan ibumu, dan kemudian aku akan melihat tanganmu lagi..” Mendapat perintah itu, serasa si pemuda telah mendapatkan kesempatan besar untuk memperoleh pekerjaan itu.
Quote:
Sesampai ia di rumah si pemuda meminta ibunya agar mengizinkannya untuk membersihkan tangan tuanya itu. Seketika ibunya merasa aneh dengan permintaan anaknya, sang ibu merasa bahagia, dengan perasaan campur aduk, kemudian ia mengizinkan anaknya untuk melakukan apa yang telah menjadi permintaannya itu. Si pemuda langsung membersihkan kedua tangan ibunya perlahan-lahan, melakukan hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya membuat ia sadar bahwa sepasang tangan itu adalah tangan yang biasa digunakan ibu untuk mencuci pakaian demi memenuhi kebutuhan biaya sekolah si pemuda.
Quote:
Saat mencuci sepasang tangan ibunya, si pemuda itu melihat kedua tangan ibunya penuh memar. Dan memar ditangan ibunya itu adalah harga yang harus dibayar perempuan itu untuk pendidikan, kegiatan sekolah dan tentunya masa depan si pemuda itu. Sungguh luar biasa perjuangan sang ibu untuk sang anak. Setelah membersihkan kedua tangan ibunya itu, si pemuda diam-diam mencuci semua pakaian sisa ibunya.
Quote:
Kemudian keesokan harinya, si pemuda kembali lagi ke perusahaan untuk menghadap sang Direktur. Sesampai di kantor, sang Direktur melihat air mata di sudut mata si pemuda itu. Direktur pun bertanya “Bisa kau ceritakan apa yang telah kaulakukan dan pelajari kemarin di rumahmu?”Si pemuda menjawab “Saya membersihkan tangan ibu saya, dan juga membersihkan semua sisa pakaiannya.” Si pemuda lanjut menceritakan apa yang telah didapatnya. “Saya baru sadar sekarang apa itu penghargaan. Tanpa ibu saya, saya tidak akan menjadi siapa saya hari ini. Dengan membantu ibu saya, sekarang saya menyadari betapa sulitnya mendapatkan sesuatu di dunia. Dan saya di sini untuk menghargai pentingnya dan nilai untuk membantu keluarga.”
Quote:
Setelah mendengar cerita pengalaman sang pemuda saat membersihkan tangan ibunya, sang Direktur mengatakan bahwa hal itulah yang sebenarnya ia cari. “Ini adalah apa yang aku cari dari seorang manajer. Aku ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan orang lain, seseorang yang tahu penderitaan orang lain untuk mendapatkan hal-hal yang dilakukan dan orang yang tidak akan menempatkan uang sebagai sekedar tujuan dalam hidup.”Akhirnya sang Direktur pun menerima si pemuda itu untuk bekerja menempati posisi Manajerial di perusahaannya.
Quote:
Semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa pengorbanan seorang ibu untuk anaknya sungguh luar biasa. Semoga kita semua menjadi anak yang bisa berbakti kepada kedua Orang Tua. Aamiin….
Quote:
0
3.6K
Kutip
28
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan