Sepanjang 2015, angka kekerasan seksual terhadap kaum perempuan masih tergolong tinggi. Bahkan, kasus pemerkosaan terhadap para kaum hawa masih signifikan terjadi diberbagai daerah di Indonesia.

1.) Kehilangan Jari demi Pertahankan Kehormatan

Lawan pemerkosa, meskipun harus Kehilangan Jari demi Pertahankan Kehormatan tiga jari demi mempertahankan kehormatan diri seorang perempuan. Ini sebagaimana yang dilakukan pengembala sapi bernama Yuliana Ukun. Perempuan asal Desa Nokekusa, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, NTT berjuang sekuat tenaga melawan pelaku pemerkosa.

Saat itu, Yuliana yang kaget dipeluk seorang laki-laki dari belakang yang berniat melakukan upaya rudapaksaan. Korban berontak, menjambak, mengigit dan menendang pelaku. Yuliana akhirnya lolos dari upaya rudapaksaan itu namun jari tangan menjadi taruhan sebab ditebas pelaku pemerkosaan mengunakan parang.


2.) Paman dan Anak "Cicipi" Saudarinya

Ditinggal pergi orangtuanya, gadis remaja berinisial CPN (17) menjadi lampiasan nafsu seks ayah, anak dan teman dari sang anak. Parahnya, CPN adalah saudari dekat dari para pelaku pemerkosaan tersebut.

CPN sudah sejak tiga tahun ini disetubuhi oleh orang yang tak lain adalah pamannya sendiri yakni Nurhadi alias Tomy (46). Pelaku tinggal dengan korban sejak 10 tahun yang lalu dalam satu rumah.

Keterbelakangan mental semenjak kecil membuat CPN menjadi santapan birahi sang paman. Tomy tidak melakukan aksi bejatnya seorang diri. Anak kandungnya, Rivaldi tak mau ketinggalan dan bahkan rekan Rivaldi bernama Very juga turut mencicipi tubuh gadis yang masih remaja tersebut. Perbuatan ketiganya terungkap setelah korban mengadukan kepada sang nenek.


3.) Paman rudapaksa keponakan hingga hamil

Hanya karena tidak punya sasaran untuk melampiasnya nafsunya, Andika Kameswara alias Bogel alias Dika (30) tega merudapaksa keponakannya berinisial CP yang baru berusia 12 tahun sebanyak tiga kali.

Nafsu setan Bogel pertama kali dilakukan pada Senin 18 Mei 2015, perbuatan itu kemudian diulangi sampai dua kali sehingga membuat gadis cilik yang putus SD tersebut bunting enam bulan.

Pelaku melakukan perbuatan terlarang itu saat rumah sedang sepi. CP tinggal bersama neneknya dan pelaku di rumah setelah ayah dan ibu korban berpisah. Aksi pelaku akhirnya diketahui setelah sang nenek curiga melihat perut cucunya yang membesar. Tak berselang lama, pria pengangguran itu dibekuk polisi.


4.) Karyawati di rudapaksa Supir Angkot

Angkutan kota (angkot) dalam beberapa tahun terakhir ini makin tidak aman bagi penumpang khususnya kaum perempuan. Tengah malam menjadi sasaran empuk bagi karyawati yang hendak pulang ke rumah.

Sebagaimana nasib tragis yang menimpa NA (35). Wanita yang bekerja di Mal Gandaria City ini menjadi korban pemerkosaan saat dirinya pulang kerja sekira pukul 22.30 WIB. Saat itu, dia menyetop sebuah angkutan umum D 01 jurusan Kebayoran Lama-Ciputat untuk menuju ke perempatan Lebak Bulus.

Dengan akal bulusnya, sopir angkot kemudian memaksa karyawati tersebut untuk bersetubuh. Korban kemudian dipaksa melayani seks sopir itu dalam ruangan yang sempit di bawah ancaman. Pelaku berisinial DAS itu tak berselang lama diciduk dan dasar pelaku merudapaksa karyawati tersebut karena tidak tahan setelah menonton film porno.


5.) Anak Kandung Masih SMA Dirudapaksa Ayahnya Selama 7th

Srigala berbulu domba, pantas disematkan kepada FT (43). Bagaimana tidak, anak gadisnya yang tengah menuntut ilmu di tingkat SMA berinisial R (18) dijadikan pelampiasan nafsu seks bejat FT selama tujuh tahun tanpa merasa berdosa.

Perbuatan tak berperikemanusian sang ayah itu diketahui setelah R tidak kuat lagi menahan derita yang dialaminya. Bertepatan pada hari Paskah, warga Medan ini menceritakan seluruh perbuatan ayahnya kepada Pendeta.

Aksi sang ayah akhirnya terkuak dan polisi langsung menangkap pelaku. Atas tindakan asusila yang selama ini dilakukan pelaku terhadap anaknya sendiri akhirnya membuat FT harus menerima balasannya yaitu meringkuk di penjara selama puluhan tahun.


6.) SPG Digilir Tiga Pemuda Di Tol jagorawi

Korban nafsu bejat laki-laki yang mengiris hati dialami seorang SPG yang "digilir" tiga pria bejat di Tol Jagorawi pada Senin 16 Maret 2015, sekira pukul 22.30 WIB.

Usai dirudapaksa, FY (19) ditinggal para pelaku dalam kondisi tanpa busana. Bibi korban, Surtini mengatakan, keponakannya tersebut harus direhabilitasi di pesantren untuk memulihkan kondisi psikologisnya. Ini dilakukan lantaran korban mengalami trauma berat usai dirudapaksa oleh tiga pria sekaligus.


7.) Polisi Jebak & rudapaksa Gadis Cantik Di Hotel

Polisi seharusnya melindungi warga dari berbagai ancaman kejahatan. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Brigadir Dedi Alexander.

Polisi ini tega-teganya menjebak kemudian merudapaksa seorang perempuan muda di salah satu hotel di Jakarta. Bahkan, setelah puas merudapaksa, oknum polisi tersebut juga menguras harta korbannya.

Padahal korban yang masih berusia 22 tahun itu berniat ke kamar 204 Hotel Balvena,Tamansari, Jakarta Barat itu hanya ingin membantu rekan pelaku untuk mencari indekosnya. Namun, korban dituduh yang bukan-bukan oleh oknum polisi itu lantaran takut ditangkap korban dipaksa melayani nafsu polisi bejat tersebut.


8.) Mertua rudapaksa Menantu Didepan Suaminya

Sebagai orangtua seharusnya melindungi anaknya dari berbagai tindakan kejahatan. Tapi, bagi Elipati Gulo mertua yang satu ini hal tersebut sebagai angin lalu.

Ini karena OW (19) menantunya menolak melayani sang mertua, dan OW terpaksa dianiaya kemudian diikat di atas pohon lalu ditelanjangi oleh mertuanya. Ironisnya, perlakukan tak bermoral itu berlangsung di depan sang suami.

Kasus ini terungkap setelah video kekerasan ini tersebar dan membuat heboh warga Tapanuli Selatan. Video itu diabadikan oleh saudara dari mertua tersebut. Bahkan, kepada polisi korban mengaku berulang kali dirudapaksa Elipati Gulo atas perintah istri mertuanya Yudilla Bulolo dan diketahui oleh sang suami.


9.) Karyawati Dirudapaksa Di Jembatan Penyebrangan

Kasus pemerkosaan ini sempat menarik perhatian pejabat Ibu Kota hingga pejabat negara. Ini setelah RJ (23) dirudapaksa di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu 21 November 2015.

Dalam sepekan, polisi sulit mengungkap kasus ini, padahal aksi pemerkosaan itu terjadi di sore hari. Setelah melakukan penyidikan secara intensif, pelaku akhirnya terindentifikasi. Pelakunya berinisial ITH. Hanya saja, ITH tewas saat hendak ditangkap lantaran terkena timah panas petugas tepat di bagian dada.

Terlebih, pelaku yang dikenal sebagai preman dan timer itu mengacungkan senjata tajam kepada petugas sebagai bentuk perlawanan. Meski begitu, langkah kepolisian menembak mati pelaku pemerkosaan tersebut dianggap terlalu berlebihan.


10.) Jasad Bocah dalam Kardus Korban Predator Anak

Jelang akhir tahun ini, kasus pemerkosaan yang paling mencuat adalah penemuan jasad seorang gadis cilik di dalam kardus di tempat sampah pada 20 Oktober 2015. Kasus ini cukup menarik perhatian di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun ikut angkat bicara soal kasus tersebut. Sampai kemudian mengeluarkan Keppres mengkebiri predator anak.

Dalam oleh TKP yang dilakukan Polda Metro Jaya, usai merusak kelamin PNF alias Eneng gadis cilik itu, pelaku bernama Agus Pea langsung menghabisi nyawa bocah kelas dua SD itu dengan cara dililit kabel dan mulutnya disumpal kaos kaki.

Pemerkosaan disertai pembunuhan itu bermula saat korban pulang dari sekolah. Tepat di depan rumah pelaku, Eneng dipaksa masuk ke dalam rumah Agus Pea sekira pukul 09.00, hingga pukul 12.00 WIB korban kemudian dirudapaksa.

Sekira pukul 14.00 WIB Eneng sudah tidak bernyawa lagi. Untuk menghilangkan jejak, pelaku membungkus jasad Eneng di dalam kardus, kemudian membuang kardus berisikan jasad ke tempat pembuangan sampah di Jembatan Sahabat, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat

pada pukul 18.00 WIB. Agus Pea berhasil diringkus setelah polisi menemukan dua bukti kuat menangkap pelaku predator anak tersebut.


sumber : okezone.com
pict : google.co.id