Gagalnya pengadaan seribu unit bus baru untuk penerapan sistem transportasi terintegrasi ala Pemprov DKI Jakarta di bawah PT Transportasi Jakarta tahun ini, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) geram.

Sebab, gagalnya pengadaan bus untuk pengelolaan sistem transportasi umum terintegrasi ini menyebabkan gagalnya penerapan sistem Rupiah per kilometer untuk operasional angkutan umum di Ibu Kota. Padahal, Ahok mengklaim program Rupiah per kilometer tersebut bisa memantu terwujudnya sistem transportasi yang aman, nyaman dan tertib.

“Mereka (Transjakarta) enggak mau beli bus, ini kendalanya. Alasannya PMP (penyertaan modal pemerintah) telat, (padahal) mereka ngajuin PMP tanggal 26 Oktober, sementara saya minta dari tahun 2014 lho. Kurang ajar kan,” geram Ahok, Minggu (20/12/2015).

Mantan anggota Komisi II DPR RI ini pun bersyukur pihaknya mendapatkan bantuan 600 unit bus baru dari Kementerian Perhubungan. Namun, Ahok memastikan pihaknya tetap melakukan pembelian armada bus baru untuk memenuhi kebutuhan jumlah bus di Ibu Kota.

Dalam kesempatan ini Ahok kembali mengutarakan niatnya untuk mengganti Dirut PT Transjakarta Antonius Kosasih lantaran kecewa dengan kinerjanya.

“Jadi (diganti) tahun depan,” tutupnya.

Untuk diketahui, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menuding lambannya pencairan PMP dan public service obligation (PSO) yang besarnya mencapai Rp 1 triliun sebagai penyebab kegagala pembelian seribu bus baru tahun ini.

Penyaluran PSO dan PMP ini sendiri merupakan kewenangan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD ) serta Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...-kosasih/12862

gagal maning son