Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Gerindra: Sekarang Terungkap Ada Kecurangan di Pilpres 2014
Gerindra: Sekarang Terungkap Ada Kecurangan di Pilpres 2014


Massa Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesia Dan Aliansi Tarik Mandat Tuntut Jokowi-JK Mundur (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Wakil Sekretaris Jenderal (Waskita) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan soal dugaan kecurangan secara sistematis dalam penyelenggaraan pemilihan presiden 2014 lalu, khususnya di Papua.

Dalam lanjutan sidang dugaan pelanggaran etik Ketua DPR RI Setya Novanto, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diketahui memperdengarkan barang bukti berupa rekaman. Dimana dalam rekaman tersebut, MR yang diduga Riza Chalid membeberkan dugaan pelanggaran pada pilpres 2014 lalu di Papua.

Riza mengatakan bagaimana operasi pemenangan Jokowi di Papua melibatkan aparatur kepolisian melalui sisten noken, berikut daerah-daerah lain melalui pimpinan kepolisian atau Polda. Digerakkan pula pemenangan melalui Babinmas.

“Riza Chalid itu kan selain mendukung Pak Hatta (Rajasa) juga mendukung Jokowi. Waktu itu dia (Riza Chalid) kan intens juga rapat pemenangan Jokowi dengan Pak Hendropriyono,” kata Andre saat dihubungi, Jumat (4/12).

Dukungan ke pasangan Prabowo-Hatta, kata dia, dilakukan Riza dengan datang ke Polonia, Jakarta Timur. Polonia diketahui sebagai markas besar pemenangan pasangan capres Prabowo dan cawapres Hatta pada pilpres 2014 lalu.

Singkatnya, dalam prosesnya tim pemenangan Prabowo-Hatta mengetahui adanya kecurangan di Papua. Tim Prabowo-Hatta sudah menyampaikan komplain kepada penyelenggara pemilu setempat berikut penyelenggara pemilu pusat.

Hal yang sama dilakukan pada persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK). Yakni dengan menghadirkan sejumlah saksi secara langsung dari Papua. Saksi dengan runtut menjelaskan bagaimana kecurangan demi kecurangan di Bumi Cenderawasih.

“Akan tetapi MK menganggap, kalaupun dilakukan pemilihan ulang di Papua, tidak akan merubah hasil pilpres makanya diambangkan,” terang Andre.

Kecurangan di Papua ini, lanjut dia, baru satu wilayah atau propinsi. Padahal, waktu itu tim pemenangan Prabowo-Hatta mempermasalahkan juga daerah-daerah lainnya. Akan tetapi, karena keterbatasan waktu MK tidak membongkar seluruh kecurangan-kecurangan yang dimohonkan tim hukum Prabowo-Hatta.

“Semuanya terjawab kan sekarang, ada kecurangan di Pilpres,” jelasnya.
(Wahyu Romadhoni)

=======================


Cerdasnyaaaaaa.......
Dari sumber yang sama, mengambil yang dirasa menguntungkan. Membuang yang dirasa merugikan.
Menuduh lagi ada kecurangan, tapi menampik adanya sumbangan dana gelap 500M.
Padahal asalnya dari mulut yang sama.

BABIMNAS? atau BABINMAS? Ini langsung dari mulut Riza lho!
Terus BABINSA waktu itu bagaimana?

Soal noken, kenapa justru yang jadi saksi dari Papua itu si badut wanita? Orang kampung? Orang dusun? Nyatanya bohong! Panasbung ribut soal Israel blablabla, buktinya cewek badut ini pemuja Israel! Kecurangan? Kenapa waktu bilang 3 kontainer, yang dibawa cuma 3 bundel?

Ayo, usut dulu soal uang 500M itu kemana larinya. Ini Riza lho yang ngomong, temen waktu cawe2 di Polonia. Rumah Polonia itu juga punya siapa? Udah gitu, Novanto yang negasin soal aliran uang itu. Ayoooooo, siapa yang makan siapa....... Siapa pihak yang ngegendutin kelompok sendiri dibelakang Prabowo?

Ternyata sasus itu benar kan? Ada dana gelap ke kubu Prabowo? emoticon-Big Grin


tambahan berita lama :


PKS: Kampanye Babinsa Bukan Perintah Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa Prabowo Subianto, calon presiden yang didukung partainya, tidak mendalangi aksi Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diduga menggiring pilihan masyarakat dalam pemilu presiden 2014. "Pihak Prabowo-Hatta tak ada perintah atau program agar Babinsa mendata dan menggiring warga memilihnya," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 6 Juni 2014.

Anggota Majelis Syuro PKS itu mengatakan Prabowo tidak lagi berada di garis komando Tentara Nasional Indonesia. Jadi, tidak logis bila ulah Babinsa itu dianggap atas perintahnya. "TNI itu memiliki jalur komando yang sangat ketat. Apalagi Panglima (Jenderal Moeldoko) sudah menjamin netralitas anggotanya dan mengancam akan memberi sanksi bila ada intervensi," ujarnya.

Sebelumnya tersiar kabar bahwa ada anggota Babinsa yang mendata warga dan mengarahkan agar mendukung Prabowo-Hatta.

Babinsa adalah ujung tombak atau tingkatan paling bawah dari Komando Daerah Militer TNI Angkatan Darat. Tentara yang bekerja di bawah naungan Komando Rayon Militer itu bertugas menjaga pertahanan negara di tingkat desa. Jadi, tugas mereka lekat dengan kerja-kerja intelijen.

Dugaan keterlibatan TNI dalam pemilu presiden 2014 sudah diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.


Hidayat Nur Wahid menganggap isu dugaan keterlibatan Prabowo sangat merugikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu. Sebab, kabar itu dijadikan alat untuk mengadu domba persaingannya dalam pemilu presiden. Karena itu, ia meminta Badan Pengawas Pemilu mengusut kasus tersebut. "Dari pihak tim pemenangan kami juga mendorong agar pelaku itu diketahui identitasnya," katanya.
TRI SUHARMAN
http://www.tempo.co/read/news/2014/06/06/269583019/pks-kampanye-babinsa-bukan-perintah-prabowo
0
3.6K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan