ibnukalsumAvatar border
TS
ibnukalsum
Ekologi Politik : Solusi Pengatasi Persoalan Sampah di Kota Depok
Kecanggihan manajemen kita sebenarnya sangat mudah untuk diuji. Persoalan sampah setidaknya bisa menjadi cermin paling nyata untuk mengukur seberapa canggih sistem kita dalam mengatasinya. Kita tidak usah jauh-jauh bicara sistem Negara yang lebih rumit: cukup mengatasi sampah saja bisa dilihat bagaimana kita sebenarnya belum mampu mengurai persoalan tersebut yang kerap kali menjadi problem masyarakat perkotaan sebagai proyek modernisasi dan globalisai seperti Kota Depok.

Persoalan sampah sebenarnya persoalan politik plus ekologi. Ranah politiknya, dalam pengelolaannya kerap kali dinas terkait mengeluarkan anggaran yang cukup besar agar sampah bisa tersingkirkan dan dialokasikan di TPA. Ini jelas menyangkut masalah politik karena adanya anggaran yang harus ditanggung oleh Negara. Dari sinilah sebenarnya kadang, terjadi korupsi anggaran. Jadi persoalan sampah sebenarnya bukan hanya problem ekologi, tetapi juga sangat politis.


Pendekatan Ekologi Politik
Harus disadari, salah satu problem sampah diperkotaan, termasuk kota Depok selain disinyalir karena buruknya manajemen dalam mengelolanya,pun saat ini masyarakat masih terjangkiti paham disposable-isme yang ujungnya memicu terjadinya kebiasaan memakai barang sekali pakai dan rajin menyampah. Di sisi lain, corak pemikiran masyarakat kita juga masih mengikulit aliran “NIMBY (not in my back yard)” yang tidak berwawasan lingkungan seperti membakar sampah dan membuang sampah disembarang tempat.

Kegiatan membuang sampah memang tidak akan menjadi masalah manakala dalam proses membuangnya tersebut jauh dari perkampungan, dan alam dengan segala kebaikannya telah mengurai sampah-sampah manusia.Tapi, disisi lain ketika membuang sampah kemudian menimbulkan orang lain terganggu dengan adanya aktifitas tersebut, dari sinilah sebenarnya budaya politik kita tercermin. Seperti dalam panggung politik, kerapkali kita melihat elit politik melimpah masalahnya kepada orang lain.


Seperti halnya soal sampah, ketika sampah itu jauh dari mata kita, entah dibuang dimana saja asal jauh dari diri kita, keluarga kita, rumah kita tidak jadi masalah, meski hal tersebut menjadi masalah bagi orang lain. Tradisi mengalihkan masalah diri kita ke orang lain seperti inilah yang sebenarnya perlu adanya penyadaran. Dari sinilah sebenarnya pendekatan ekologi politik menjadi sangat relevan untuk menjadi solusi memecahkan problem sampah perkotan. Karena kegitan kita membuag sampah tersebut juga sangat mempengaruhi ekologi alam.

Kondisi Sampah di Depok
Sebagai kota indutri, sampah dikota ini sungguh dibutuhkan solusi yang tepat dan pas untuk mengurainya. Pasalnya volume sampah dikota depok, tiap harinya sangatlah tinggi. Pada tahun 2012 saja produksi sampah dikota depok menyapai 4.200 meter3/hari. Namun yang dapat diangkut ke TPA hanya sebanyak 1.200 m3.

Sementara 450 m3 lainnya diolah di UPS. Untuk mengurai sampah, dinas terkait telah mengerahkan 133 tenaga pesapon yang bekerja untuk menjangkau seluruh wilayah Depok. Padahal di beberapa titik tertentu membutuhkan tenaga ekstra seperti pasar dan ruang publik lainnya. Sementara untuk sarna dan prasarana di DKP tercatat 28 unit gerobak sampah, empat unit motor sampah, dan 14 unit truk pengangkut sampah. (Pikiran Rakyat).

Jadi selama ini pemerintah terkait masih menggunaka cara-cara konvesional dan klasik dalam memecahkan soal sampah dikota Depok. Seperti menyediakan tempat-tempat sampah baru, memperkerjakan orang untuk membersihkan sampah, membeli mobil baru pengangkut sampah, dan membuat tempat pembuangan akhir (TPA). Jelas solusi ini tidak menyentuh akar persoalan sampah yang sebenarnya berada pada titik mentalitas manusianya. Padahal, cara seperti ini kerapkali membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Jadi dalam mendekati sampah didepok yang dari hari-kehari semakin tidak terkendali, saya sepakat dengan pendekatan yang dilakukan mas Dimas Oky Nugroho dalam mengatasi sampah di Depok. Alasan, gagasan yang dikeluarkan mas Dimas bisa menyentuh akar persoalan sampah. Pendekatan ekologi politik akan menggugah kesadaran masyarakat bahwa kegitan membuang sampah tersebut juga berdampak politik dan merugikan yang lain. Artinya, sampah yang menjadi problem tersebut sebaiknya diberdayakan seperti: membuat kerajinan dan seterusnya.

*penulis adalah warga Depok yang cinta kebersihan
0
1.1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan