Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Soal Sampurasun, apa kata Rizieq Syihab?

Rizieq Syihab, usai divonis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 30 Oktober 2008.
© Tony Hartawan /Tempo


Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat (AMSM) melaporkan Rizieq Syihab atas tuduhan penghinaan dan pelecehan terhadap budaya Sunda. Sebab, Rizieq dituding telah memplesetkan salam 'sampurasun' menjadi 'campur racun'.

Menanggapi ini, DPD FPI Jawa Barat membantah tudingan plesetan itu. "Kami dari DPD FPI Jawa Barat ingin menegaskan, terkhusus pada keluarga besar umat Islam di tataran Sunda bahwa tidak betul Habib Rizieq pada ceramah di Purwakarta itu melecehkan sapaan Sunda yang terhormat, 'sampuran' jadi 'campur racun', itu sama sekali tidak benar," ujar Ketua DPD FPI, KH Abdul Kohar seperti dikutip dari blog pribadi Rizieq Syihab.

Menurut Kohar, kata-kata 'campur racun' itu keluar dari para ulama Purwakarta dalam diskusi sebelum ceramah Rizieq, "Saya jadi saksinya, karena ikut di situ," ujarnya.

"Kami punya bukti rekaman ceramah yang utuh, kemudian video berdurasi 43 detik yang dianggap melecehkan itu bisa saja diedit dan dengan sengaja poinnya diarahkan ke dalam fitnah besar," kata Kohar.

Video versi 43 detik sudah tak ada di Youtube. Tapi video versi panjangnya, 1 jam 43 menit, masih ada. Soal ucapan 'Campur Racun' itu ada di menit 22-23.

Menurutnya, Rizieq bukan memplesetkan 'sampurasun' jadi 'campur racun' dalam konteks menghina sapaan Sunda. Tapi ia malah menuding Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mengkampenyekan 'sampurasun' sebagai pengganti 'assalamualaikum.'

Rizieq Syihab juga menulis artikel khusus tentang Sampurasun. Menurutnya, Sampurasun sebagai adat Sunda yang punya makna sangat baik dan amat bagus, serta boleh digunakan untuk menyapa sebagai penghormatan, selama tidak dijadikan sebagai pengganti syariat "assalaamu 'alaikum". "Jadi, jangan adu domba adat dan syariat, karena masing-masing ada tempat dan syarat serta cara penggunaan," tulisnya.

Syihab justru menuding Bupati Purwakarta, Dedi. Menurut Syihab, sejak memimpin Purwakarta Dedi terus berusaha menghidupkan kembali ajaran 'Sunda Wiwitan'. Belakangan, tuding Syihab, Dedi mulai sering meninggalkan salam syariat Islam "assalaamu 'alaikum" dan diganti dengan salam adat Sunda "sampurasun".

Akhirnya, banyak kalangan pemuka masyarakat Islam Purwakarta menyebutkan bahwa Dedi bukan sedang memasyarakatkan "sampurasun", tapi sedang merusak umat Islam Purwakarta dengan "campur racun".

Tudingan itu dibantah Bupati Dedi. Menurutnya, ia tak pernah mengganti "assalamualaikum" menjadi "sampurasun" dalam kehidupan sehari-hari di Purwakarta. "Saya seorang muslim. Apakah benar tuduhan itu? Silakan ikuti kegiatan saya. Apakah dalam setiap pidato saya ada yang tanpa mengucap assalamualaikum?" ujar Dedi seperti dikutip dari Tribun Jabar. Dedi menilai ada upaya pemisahan antara budaya Sunda dengan Islam.

Ia menyayangkan ulama besar seperti Rizieq Syihab ini melontarkan pernyataan yang menyinggung tata nilai yang sering digunakan masyarakat Sunda.

Sumber: http://goo.gl/6h0TmA
0
4.5K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan