Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SENSORpanAvatar border
TS
SENSORpan
[RICUH] Kongres HMI Ricuh, Anggota Panitia Kena Anak Panah
Quote:


Kongres HMI Ricuh, Anggota Panitia Kena Anak Panah

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-29 di Pekanbaru kembali ricuh. Rombongan kader HMI yang diduga dari Sumatera Selatan menyerang panitia lokal setelah mengadakan rapat internal di Hotel Green, Pekanbaru, kemarin malam.

Akibatnya satu korban dari panitia lokal terkena anak panah di bagian punggungnya. "Perselisihan dipicu saat rombongan liar ini menanyakan keberadaan ketua panitia untuk meminta pelayanan," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono, Senin, 23 November 2015.

Menurut Putut, peristiwa terjadi sekitar pukul 23.00 seusai panitia lokal melakukan rapat membahas aksi rusuh yang dilakukan rombongan liar. Lima panitia lokal yakni Satrio, Alitondi, Syahroni, Febrizon, dan Afgani tengah duduk di samping hotel sambil bercerita.

Kemudian segerombolan massa yang diduga dari Sumatera Selatan mendatangi panitia lokal itu. Rombongan ini menanyakan keberadaan ketua panitia. Mengetahui kelimanya merupakan bagian dari panitia, rombongan ini langsung memukul.

Aksi itu kemudian diketahui rekan panitia lain yang berada di seberang jalan. Para panitia kemudian berlari ke arah kejadian untuk membantu temannya. Namun rombongan langsung kabur ke Gelanggang Remaja. Sempat terjadi saling lempar batu dan kayu.

Seorang panitia bernama Syahroni tertembus anak panah di bagian punggungnya. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit. Putut mengaku, sejauh ini polisi belum menemukan siapa saja dari kelompok rombongan liar yang terlibat dalam penyerangan itu. "Kami masih proses penyelidikan," katanya.

Ketua pelaksana kongres, Fatharyanto, belum dapat dikonfirmasi. Telepon maupun pesan singkat yang dikirim tak berbalas.

Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Acara yang berlangsung pada 22 hingga 26 November itu mendapat kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Riau (APBD) Riau sebesar Rp 3 miliar.

Sejak rombongan kader dari berbagai daerah tiba, polisi maupun masyarakat dibuat repot oleh aksi anarkis ribuan mahasiswa. Mulai dari tidak membayar makan di sebuah restoran di Indragiri Hulu, melakukan pengrusakan fasilitas umum hingga merusak mobil dinas polisi.



http://nasional.tempo.co/read/news/2...tia-kena-anak-

ini pertemuan mahasiswa intelektual or pertemuan antar kepala suku, sih?? emoticon-Bingung

Quote:


Diubah oleh SENSORpan 23-11-2015 03:49
0
5.3K
69
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan