Jakarta- Smartphone kini banyak yang diciptakan memiliki fitur kamera beresolusi tinggi, sehingga menghasilkan gambar dengan kualitas hampir mirip dengan kamera DSLR. Fotografer-fotografer 'amatir' pun bermunculan dan memamerkan hasil jepretan mereka di social media seperti Twitter atau Instagram.

Kemunculan fotografer 'amatir' ini ternyata membuat salah satu fotografer profesional kesal. Bukan karena takut pekerjaannya tersaingi, namun ulah para pengguna smartphone berkamera yang seringkali menghalangi tugas profesional mereka.

Thomas Stewart, fotografer asal New South Wales, Australia meradang. Kala itu Thomas bertugas mendokumentasikan momen-momen sakral di sebuah pernikahan. Saat tiba waktunya mempelai wanita berjalan di altar menuju sang mempelai pria, sontak para tamu berdiri dan mengabadikan momen tersebut hingga menghalangi pandangan kamera Thomas.

Saking banyaknya yang mengambil gambar, pengantin pria bahkan harus memiringkan tubuhnya agar bisa melihat pujaan hatinya berjalan dengan gaun pengantin indahnya. Kesal, pria yang memang memegang spesialisasi di foto pernikahan itu pun curhat lewat Facebook.

Sambil mem-posting foto, Thomas menulis, "Lihatlah foto ini. Pengantin prianya sampai harus memiringkan badan hanya untuk melihat pasangannya berjalan mendekati pelaminan. Kenapa? Karena tamu-tamunya dengan ponsel mereka berada di jalan dan menghalanginya."

Thomas mengritik bahwa para tamu di pernikahan tersebut terlalu antusias memotret menggunakan iPhone maupun iPad mereka ketimbang menikmati momen sakral tersebut. Padahal, menurutnya, foto yang dihasilkan biasanya tidak terlalu bagus dan dia menegaskan upacara pernikahan seharusnya bebas dari peralatan teknologi kecuali yang dipakai fotografer.


"Mereka (tamu) tidak tahu bagaimana agar tidak menghalangi pekerjaan kami. Mereka seringkali merusak banyak hasil jepretan kami. Mereka hanya membuat hasil foto-foto kami lebih buruk," ujar Thomas lagi di Facebook, seperti dikutip dari Daily Mail.

Thomas pun mengimbau para calon pengantin yang akan segera menikah agar membuat aturan di pernikahannya. Setidaknya saat upacara pernikahan, penggunaan smartphone, tablet maupun gadget lainnya tidak diperbolehkan.

"Pengantin tidak mengundang Anda untuk mengambil foto yang mungkin juga tidak mereka lihat. Anda diundang untuk jadi saksi pernikahan mereka, jadi, tolong demi apapun, lihatlah mereka dengan mata dan pikiran, bukan ponsel Anda," tuturnya.

Tampaknya banyak yang sependapat dengan pemikiran Thomas. Postingan foto dan tulisan Thomas mendapatkan lebih dari 93 ribu like, 19.476 komentar dan telah di-share sebanyak 64.765 kali hanya dalam dua hari setelah muncul di timeline akun Facebook-nya.

"What's gorgeous wedding Tom. I agree with you 100%. I think no phones, cameras and iPads during the ceremony is good manners," komentar pengguna akun Facebook bernama Tracy Gnik.

Komentator lainnya berujar, "So truly agreed with EVERYTHING you said. Perhaps the couple could put something in their invite that states no photography allowed as a fantastic photographer has already been hired for the day. Good luck to you mate!!"


Di postingan saya sebelumnya JANGAN GAYA FOTOGRAFER DI ACARA RESEPSI PERNIKAHAN ORANG LAIN banyak yang mengkritik dan mengatakan kalau professional pasti tidak akan merasa terganggu, atau kalau merasa terganggu berarti dia itu bukan fotogfrafer proffesional? benarkah itu?

yang membuat komentar diatas adalah fotografer proffesional dari Australia, berikut adalah link web dan gallerynya

http://www.thomasstewart.com.au/



BAGAIMANA MENURUT PENDAPAT KASKUSER?