FORWAN: Raffi Ahmad Kacang Lupa Kulitnya



Pelaporan Raffi Ahmad ke polisi bertujuan untuk membuat efek jera kepadanya.

Ketua Umum Forum Wartawan Hiburan Indonesia (FORWAN) Sutrisno Boeyil mengatakan, tindakan Raffi Ahmad yang melecehkan profesi wartawan lewat tayangan di tv swasta bagai kacang lupa pada kulitnya. Artis serba bisa tersebut saat ini cukup sulit diwawancarai, berbeda saat dia belum terkenal.

"Raffi Ahmad itu bagai kacang lupa kulitnya, dulu waktu belum terkenal nyamperin kami untuk diwawancara. Namun, sekarang para wartawan harus berlari-lari untuk wawancaranya. Jika moodnya jelek, jangankan mau diwawancara, diketemui saja susah," tutur Sutrisno, di Mapolda Metro Jaya, Senin (9/11/2015).

Setelah melontarkan perkataan yang menghina profesi wartawan, FORWAN pun melayangkan somasi. Isinya, para rekan wartawan hiburan meminta maksud dan tujuan Raffi Ahmad tentang pernyataan yang merendahkan profesi wartawan.

Sutrisno juga mengaku kecewa dengan peran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang tidak memberikan surat resmi dalam pemanggilannya untuk bertemu Raffi Ahmad di Kantor PWI, Gambir, Jakarta Pusat.

"Hanya panggilan lewat SMS saja, saya disuruh datang ke kantor (PWI) untuk bertemu Raffi. Harusnya, PWI sendiri memberikan surat keterangan resmi ke Forwan untuk bermediasi dengan Raffi," paparnya.

Lanjut Sutrisno, dengan dilaporkannya Raffi Ahmad ke Polda Metro Jaya bertujuan untuk membuat efek jera kepada artis yang pernah terjerat kasus narkoba tersebut.

Sore ini, suami Nagita Slavina tersebut dilaporkan ke Polda Metro jaya dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. Raffi Ahmad dijerat dengan undang-undang No. 11 tahun 2008 pasal 27 ayat 3 junto 45 ayat satu dan KUHP 310 dan 311 tentang penistaan baik lisan maupun tulisan.

Sumber