Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 masih akan digelar 1,5 tahun lagi.

Namun, sebagian kalangan mulai berani memprediksi bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

‎Menanggapi hal itu, Tokoh Muda Betawi Rudi Maulana‎ menyebut, ‎prediksi tersebut 'ngawur' dan tidak berdasar.

"Mereka bekerja sesuai order yang berani membayar tinggi. Sehingga baik pengamat maupun lembaga survei akan mendesain produknya tergantung selera sang pemberi modal," kata Rudi kepada TeropongSenayan di Jakarta, Jumat (6/11/2015).

‎Sebab, jelas dia, selama memimpin Ibu Kota, Ahok hampir tidak pernah menerapkan program-program yang pro rakyat. Selain itu, Ahok juga tengah terbelit kasus korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras. 

"Main gusur, main tuding, main serang. Pemimpin macam apa begitu? Dia telah memperlakukan warganya (di kampung pulo) sebagai musuh yang harus diperangi, bukan malah mengayomi," katanya.

Menurutnya, sudah saatnya masyarakat Jakarta 'melek' dan melihat apa sesungguhnya yang ada dibalik pencitraan Ahok. 

"Kita menyayangkan dengan beberapa media yang terkesan membela Ahok dengan cara memberitakan yang positif saja," jelas Rudi dengan nada kecewa.

"Mestinya masyarakat juga berhak untuk mendapatkan sajian berita tentang kasus korupsi Sumber Waras, korupsi Taman BMW serta gaya Ahok yang arogan‎ dalam menyikapi masalah Bantar Gebang," katanya.‎‎

Belum lagi, tambah Rudi, gaya komunikasi Ahok yang kasar dan kotor yang kerap membuat orang tersinggung.‎ 

"‎Bagi kami ini fatal.‎ Tapi, saya juga sudah ke kampung-kampung, mayoritas masyarakat DKI juga mulai sadar kok. Mereka juga tidak suka dan muak dengan sikap Ahok yang arogan," ungkapnya.

Dengan demikian, menurut Rudi, mantan Bupati Belitung Timur itu  bukanlah pemimpin yang baik.

Sehingga dia tidak boleh lagi memimpin Ibu Kota DKI.

"Kalau sampai Ahok menang (Pilkada DKI 2017) lagi, berarti ‎kiamat sudah," pungkasnya.
http://m.teropongsenayan.com/20550-k...i-kiamat-sudah


ngeriiii.....