Di beberapa kesempatan seminar yang saya ikuti, dan dari hasil ngobrol-ngobrol sama teman-teman sesama entrepreneur dan CEO di berbagai perusahaan, saya sadar bahwa perekonomian Indonesia saat ini memang lagi ngga bagus. Saya masih ingat betul sekitar bulan September 2014 (tahun lalu), saya makan siang sama Prof. Dr. Firmanzah, PhD. yang waktu itu baru saja lengser dari jabatannya sebagai Staff Khusus Presiden Republik Indonesia bidang Ekonomi. Dia waktu itu bilang bahwa prediksi dia: mulai Maret 2015, daya beli masyarakat akan menurun, masyarakat akan mulai menyadari perekonomian yang akan semakin sulit. Ketika dia bilang gitu, saya yang kala itu lagi bareng CEO IBM Indonesia dan CEO GNEWS, rasanya sulit dipercaya. Kenapa? Ya karena tahun lalu rasanya gairah ekonomi kita lagi bagus-bagusnya, apalagi PilPres berjalan tanpa ada kerusuhan.

Tapi apa daya, ternyata memang bener. Sejak Maret, banyak banget perusahaan yang sudah mulai kesulitan keuangan. Bahkan perusahaan besar ada yang sudah mulai PHK-in karyawannya, ada juga yang memotong gaji karyawannya. Buat para karyawannya, mereka rela dipotong gajinya, daripada harus kena PHK dan menganggur. Segitu lagi sulitnyakah? Iya. Perusahaan saya sendiri ngerasain susahnya nagih piutang ke perusahaan-perusahaan yang sudah menikmati jasa/produk yang dihasilkan oleh perusahaan saya.

Namun, di tengah keterpurukan ekonomi kita yang juga disebabkan karena US Dollar yang menguat dibandingkan Rupiah (sempat tembus di angka Rp14,500), ada setidaknya 2 industri yang dibidik oleh para pengusaha. Yang pertama: infrastruktur. Ini karena Pemerintah Jokowi sadar bahwa untuk naikin perekonomian kita jangka panjang, ya harus bangun infrastruktur. Tapi kalau mau jujur, infrastruktur ngga menggairahkan untuk para entrepreneur UKM. Kenapa? Ya jelas karena modalnya harus gede banget. Saya sendiri ngga tertarik untuk maen ke investasi di infrastruktur.

Lalu, ada industri apa yang lagi bergairah selain infrastruktur? DIGITAL, atau ONLINE, atau TEKNOLOGI. Yes, ini adalah industri yang lagi dilirik banyak orang. Dari anak-anak mahasiswa, pengusaha UKM, sampe konglomerat, semua lagi mau terjun ke dunia teknologi informatika. Dan mereka yang mau ikut andil dalam perkembangan IT di Indonesia, bukan hanya pemain lokal, melainkan para pemain dunia. Venture Capitals (perusahaan-perusahaan investasi yang memberikan modal untuk para startup) lokal maupun yang dari luar negeri, bahkan Sillicon Valley juga sudah melirik perkembangan IT di Indonesia. Kenapa? Karena mereka semua sadar bahwa daya serap bangsa ini besar banget: 250juta penduduk.

Bener deh, kalau ngga percaya, coba aja Agan ketemuin orang-orang yang main di industri media, dan bandingin sama yang maen di industri IT. Aura-nya beda. Yang di industri IT, kalau sharing tentang apa yang mereka sedang/mau lakuin.. matanya berbinar-binar. Sementara mereka yang maen di dunia media, lesu. Saya sendiri, sejak tahun 2006 investasi (co-founded) beberapa perusahaan yang sama sekali tidak menyentuh dunia IT. Sejak 2006 hingga 2013, saya secara aktif involved di 3 perusahaan non-digital. Sejak akhir 2013 hingga sekarang, saya co-founded 2 perusahaan yang terjun di dunia teknologi: GDIAnalytics yang bergerak di dunia digital business intelligence, TOP Karir yang merupakan portal karir khusus untuk anak muda Indonesia, dan saya juga membawa YOT ke arah digital.

Yang pasti, bukan karena ikut-ikutan, tapi karena saya sadar memang kedepannya, IT bukan lagi hanya sebuah departemen pendukung, tapi menjadi ujung tombak kesuksesan sebuah perusahaan. Jadi, kalau Agan mau memulai bisnis, coba cari ide untuk mulai bisnis yang berhubungan dengan digital technology.

Ngga bisa dipungkiri, fenomena bergairahnya dunia ini juga ngga lepas dari kesuksesan Tokopedia yang mendapatkan funding lebih dari Rp1triliun, dan juga dari kesuksesan Go-Jek, Bukalapak.com, dan Hijup.com yang ngebuktiin bahwa bisnis konvensional bisa juga loh dibuat jadi bisnis digital. Untuk Agan yang mau denger optimisme beberapa orang hebat teman saya, bisa ikutan #IMPACTSurabaya, ada CEO IBM Indonesia, CEO Thisable Entreprise, dan VP International Fenox VC. Info, http://www.youngontop.com/impact2015

Untuk Agan yang selama ini bisanya cuma ngeluh dan ngritik Pemerintah, untuk coba DO SOMETHING nyata. Tantang diri Agan, dan yuk sama-sama ride the wave of digital technology yang memang lagi booming di negera kita.

See you ON TOP!
@billyboen

Founder & CEO, PT. YOT Nusantara - @youngontop
Co-Founder & Managing Partner, PT. Generasi Digital Internasional - @GDILab

Website: http://www.youngontop.com | http://www.yotnusantara.com
Facebook: facebook.com/youngontopYOT | facebook.com/billyboenYOT
Instagram: @youngontop | @billyboenyot

***download GNEWS (Social News Reader) di Android http://gnews.id/sqb8oh dan iOS http://gnews.id/MplOpo untuk perluas wawasan Agan. FREE!
***buat CV berstandar internasional di http://CV.youngontop.com sekarang. Bisa didownload, email, print untuk lamar kerja. FREE!