- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Linux dan OS Selain Microsoft & Mac
[SHARING] Setelah beberapa waktu menggunakan Linux
TS
red.katsuragi
[SHARING] Setelah beberapa waktu menggunakan Linux
Salam kenal semuanya, ane salah satu pengguna baru linux.
Tulisan yang akan agan baca ini sifatnya subjektif. Mungkin pengalaman agan akan berbeda dengan ane.
Ane awalnya pengguna Windows
Windows 7 udah nggak ke Support dan UI di Windows 8.1 bikin males (mungkin karena laptop ane udah agak tua jadi sering lemot), ane berpikir untuk pindah ke Linux aja. mumpung masih libur kuliah.
Beberapa saat yang lalu (masih libur kuliah), ane iseng-iseng install salah satu Ubuntu derivative distro. Mungkin penggunanya masih dikit, tapi karena dasarnya dari ubuntu, jadi ane pikir belajarnya gampang kayak di Ubuntu, cuma beda di UI aja (ane udah lihat unity di youtube dan kurang suka).
Dan, mungkin udah ketebak. ane malah Erase Disk dan melakukan fresh install.
Untungnya HDD di laptop isinya cuma
Materi kuliah (bisa di download lagi atau bisa minta di kawan)
Anime
Cerita dan Curhatan yang di tuangkan ke dalam tulisan
Film Bokep
Setelah selesai instalasi, ane ngikutin kode-kode kayak
dan
Selanjutnya, keliling cari aplikasi alternative di software center.
Linux pada dasarnya melakukan semua hal-hal yang sering ane lakukan di windows: Ketik, Browsing, Musik, Video, dan gonta-ganti wallpaper.
Hasilnya, sisa waktu libur dipakai untuk belajar menggunakan Terminal dan Compiz.
Dan sekarang...
Udah masuk kuliah..
Musti pakai Windows lagi
Ane baca di Internet, ternyata install Windows setelah Linux itu lumayan ribet prosesnya. Lagian ane pakai windows cuma karena kebanyakan warnet di kampus pakai windows, jadi cuma Officenya aja yang bakalan terpakai.
Virtual Machine (karena ane masih takut dual-boot). ane isi VM dengan Windows 10 (system requirementsnya sama dengan Windows 7).
=================================================
Setelah menggunakan Linux selama beberapa saat, ada beberapa hal yang harus ane akui sebagai salah satu orang yang pernah mencicipi Windows Bajakan.
1. Linux lebih ringan dibandingkan Windows - setidaknya sampai saat ini - di laptop ane.
2. Nggak pernah kepikiran buat install anti-virus.
3. Nggak bisa main game-game kayak dulu di Windows. Padahal udah beli Kasetnya
4. Ane belajar untuk memperbaiki masalah OS secara mandiri (dengan bantuan komunitas Ubuntu), daripada ke tukang service (No Offense buat para tukang servis).
5. Rasanya seperti ane sedikit lebih mengeti tentang Laptop ane.
6. Ane belum pernah install ulang linux sejauh ini, pas masih pakai windows udah berkali-kali laptop ane di install ulang terus windowsnya.
7. Awal make OS berbasis linux, sering galau karena gonta ganti distro. Berbeda dengan awal pakai windows yang jarang banget ane gonta ganti versinya
Sekali lagi, ane membandingkan linux dengan Windows bajakan. Windows yang asli mungkin akan memberikan pengalaman yang lebih baik.
=====================================================
Setelah beberapa waktu ane menggunakan salah satu Distro Linux, ane bertanya kepada kalian. Ya, kalian penghuni forum Linux
1. Mengapa Office Suite seperti Libreoffice dan Microsoft Office tidak menggunakan format yang sama ?
Padahal akan lebih bagus jika LibreOffice dan Microsoft menggunakan default format yang sama. Memang sih, file dari Microsoft Office bisa di buka di LibreOffice. Tapi kalau filenya LibreOffice pasti berubah dikit pas dibuka di Microsoft Office.
Kalau disamakan, user seperti ane pasti lebih nyaman untuk tulis karya ilmiah/fiksi tanpa takut isinya bakalan berubah saat mau di print di warnet
2. Adakah program alternatif untuk SPSS ?
Update : Welp, kami tetap menggunakan SPSS. Ane harus menggunakan virtual box untuk windows + SPSS beserta kracknya ( maaf, padahal ane sedang berusaha terbiasa untuk memakai FOSS)
3. Kenapa 'Times New Roman' dijadikan font yang baku untuk penulisan akademik?
ane nggak benci dengan microsoft ataupun prorietary software secara umum, dan linux user pasti udah tahu kalau LO (LibreOffice) punya Nimbus Roman No9L dan Liberation Sherif yang bentuknya mirip banget dengan TNR. Tapi, mengapa kita ( pelajar dan mahasiswa ) dari SMA di wajibkan untuk menuliskan tulisan ilmiah menggunakan font proprietary ?
Tulisan yang akan agan baca ini sifatnya subjektif. Mungkin pengalaman agan akan berbeda dengan ane.
Spoiler for Pengalaman Install Distro pertama kali:
Ane awalnya pengguna Windows
Windows 7 udah nggak ke Support dan UI di Windows 8.1 bikin males (mungkin karena laptop ane udah agak tua jadi sering lemot), ane berpikir untuk pindah ke Linux aja. mumpung masih libur kuliah.
Beberapa saat yang lalu (masih libur kuliah), ane iseng-iseng install salah satu Ubuntu derivative distro. Mungkin penggunanya masih dikit, tapi karena dasarnya dari ubuntu, jadi ane pikir belajarnya gampang kayak di Ubuntu, cuma beda di UI aja (ane udah lihat unity di youtube dan kurang suka).
Dan, mungkin udah ketebak. ane malah Erase Disk dan melakukan fresh install.
Untungnya HDD di laptop isinya cuma
Materi kuliah (bisa di download lagi atau bisa minta di kawan)
Anime
Cerita dan Curhatan yang di tuangkan ke dalam tulisan
Film Bokep
Setelah selesai instalasi, ane ngikutin kode-kode kayak
Code:
sudo apt-get update
dan
Code:
sudo apt-get upgrade
Selanjutnya, keliling cari aplikasi alternative di software center.
Linux pada dasarnya melakukan semua hal-hal yang sering ane lakukan di windows: Ketik, Browsing, Musik, Video, dan gonta-ganti wallpaper.
Hasilnya, sisa waktu libur dipakai untuk belajar menggunakan Terminal dan Compiz.
Dan sekarang...
Udah masuk kuliah..
Musti pakai Windows lagi
Ane baca di Internet, ternyata install Windows setelah Linux itu lumayan ribet prosesnya. Lagian ane pakai windows cuma karena kebanyakan warnet di kampus pakai windows, jadi cuma Officenya aja yang bakalan terpakai.
Virtual Machine (karena ane masih takut dual-boot). ane isi VM dengan Windows 10 (system requirementsnya sama dengan Windows 7).
=================================================
Setelah menggunakan Linux selama beberapa saat, ada beberapa hal yang harus ane akui sebagai salah satu orang yang pernah mencicipi Windows Bajakan.
1. Linux lebih ringan dibandingkan Windows - setidaknya sampai saat ini - di laptop ane.
2. Nggak pernah kepikiran buat install anti-virus.
3. Nggak bisa main game-game kayak dulu di Windows. Padahal udah beli Kasetnya
4. Ane belajar untuk memperbaiki masalah OS secara mandiri (dengan bantuan komunitas Ubuntu), daripada ke tukang service (No Offense buat para tukang servis).
5. Rasanya seperti ane sedikit lebih mengeti tentang Laptop ane.
6. Ane belum pernah install ulang linux sejauh ini, pas masih pakai windows udah berkali-kali laptop ane di install ulang terus windowsnya.
7. Awal make OS berbasis linux, sering galau karena gonta ganti distro. Berbeda dengan awal pakai windows yang jarang banget ane gonta ganti versinya
Sekali lagi, ane membandingkan linux dengan Windows bajakan. Windows yang asli mungkin akan memberikan pengalaman yang lebih baik.
=====================================================
Setelah beberapa waktu ane menggunakan salah satu Distro Linux, ane bertanya kepada kalian. Ya, kalian penghuni forum Linux
1. Mengapa Office Suite seperti Libreoffice dan Microsoft Office tidak menggunakan format yang sama ?
Padahal akan lebih bagus jika LibreOffice dan Microsoft menggunakan default format yang sama. Memang sih, file dari Microsoft Office bisa di buka di LibreOffice. Tapi kalau filenya LibreOffice pasti berubah dikit pas dibuka di Microsoft Office.
Kalau disamakan, user seperti ane pasti lebih nyaman untuk tulis karya ilmiah/fiksi tanpa takut isinya bakalan berubah saat mau di print di warnet
2. Adakah program alternatif untuk SPSS ?
Update : Welp, kami tetap menggunakan SPSS. Ane harus menggunakan virtual box untuk windows + SPSS beserta kracknya ( maaf, padahal ane sedang berusaha terbiasa untuk memakai FOSS)
3. Kenapa 'Times New Roman' dijadikan font yang baku untuk penulisan akademik?
ane nggak benci dengan microsoft ataupun prorietary software secara umum, dan linux user pasti udah tahu kalau LO (LibreOffice) punya Nimbus Roman No9L dan Liberation Sherif yang bentuknya mirip banget dengan TNR. Tapi, mengapa kita ( pelajar dan mahasiswa ) dari SMA di wajibkan untuk menuliskan tulisan ilmiah menggunakan font proprietary ?
Diubah oleh red.katsuragi 20-11-2015 19:00
0
3.3K
13
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan