Sore gan...
Ane ga sengaja nemu video ini. Dan ane yakin video ini lagi populer di yutup karena banyak banget koment positif setelah liat video ini.
Salut karena biasanya iklan bagus seperti ini kebanyakan dibuat oleh negara lain seperti Thailand ataupun Cina.
Iklan berdurasi 8:29 menit ini dirilis oleh BRI Syariah. Ane waktu nonton video ini ga kuat nahan airmata biar ga keluar.
OkS E N S O RWafer langsung aja gan.
Buat yang ga kuat makan wafer, ane kasih penjelasannya dibawah.
Iklan ini mengisahkan seorang laki-laki yang ditinggal mati oleh istrinya akibat penyakit ganas. Dia memiliki seorang anak yang masih duduk di TK. Semenjak ditinggal istrinya, laki-laki ini berperan sebagai ibu sekaligus ayah bagi anaknya.Dia yang setiap hari menyiapkan sarapan, dan mengantarkan anaknya ke sekolah sebelum berangkat menuju kantor tempat dia bekerja.
Anaknya adalah semangatnya dalam menjalani semua hal dalam hidupnya.Dia selalu tersenyum dan bercanda dengan anaknya meskipun dibalik itu, tersimpan perasaan sedih jika ingat kembali akan istrinya. Namun hal itu tidak ingin dia tunjukkan kepada anaknya.
Terkadang, dia merasa bahwa dia tidak mampu untuk menjadi seorang ayah sekaligus ibu untuk anaknya.Saat pulang kantor, tenaganya seakan hanya mampu untuk menyapanya, sampai sering dia lupa untuk menanyakan apakah anaknya sudah makan atau belum.
Suatu malam, sepulang kerja, saat dia hendak tidur dan membaringkan tubuhnya di kasur, dia terkejut. Ternyata kasurnya basah oleh teh yang tumpah diatas kasur. Rupanya anaknya menaruh cangkir berisi teh diatas kasur dan ditutup selimut. Saat si ayah marah, anaknya yang bernama Aldi, menangis dan minta maaf. Aldi hanya ingin membuatkan teh untuk diminum ayahnya sebelum tidur. Agar teh bikinannya itu tidak dingin saat ayahnya pulang malam, ditutupinya teh itu dengan selimut.
Setelah dimarahi ayahnya, Aldi pergi ke kamarnya dan mengambil sebatang kapur. Dia menggambar seorang wanita di lantai kamarnya dan kemudian tidur di atas lantai seakan-akan dia ingin tidur dalam pelukan ibunya.
Begitulah waktu berjalan....
Aldi adalah anak yang ceria. Dia sangat senang ketika mulai bisa menulis. Setiap hari dia selalu menulis, menulis, dan menulis. Ayah Aldi yakin, jika ibu Aldi masih hidup, tentu dia bangga punya anak pandai seperti Aldi.
Suatu malam sepulang kerja, sang Ayah melihat meja yang berserakan dengan buku dan pensil warna. Dia memarahi Aldi karena tidak segera merapikan meja setelah selesai bermain. Tapi belum selesai dia marah, Aldi mengeluarkan selembar kertas bertuliskan "SELAMAT ULANG TAHUN AYAH" yang sudah dilukis dengan penuh warna.
Keesokan harinya, saat di kantor, ayah Aldi mendapat telepon dari sekolah yang memberitahu kalo Aldi pulang lebih awal tanpa memberitahu alasannya. Dengan panik, ayah Aldi segera pulang. Dirumah dia tidak menemukan anaknya. Kemudian dia pergi ke taman tempat Aldi biasa bermain. Disana dia menemukan Aldi sedang duduk termenung sendirian, hanya ditemani kucing kesayangannya. Aldi diam tidak menceritakan apa yang menyebabkan dia pulang lebih awal dari yang seharusnya.
Suatu hari tiba-tiba tetangga Aldi menelepon ayahnya, memberitahukan kalo Aldi membeli banyak sekali balon dirumah. Secepat mungkin sang Ayah pulang. Sesampai dirumah, dia melihat banyak sekali balon di halaman rumah. Dengan menahan kesal, sang ayah bertanya kepada Aldi, "Balon-balon ini buat apa? Kamu mau merayakan sesuatu?" tanya sang Ayah .
Sambil menggeleng, Aldi mengambil sebuah kotak menyodorkan kepada ayahnya "Buat kirim ini, Yah".
Sang ayah membuka kotak itu dan melihat banyak surat di dalamnya. Ternyata itu surat yang selama ini ditulis Aldi. Di amplop surat, tergambar seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak,
Saat itu sang ayah benar-benar kehilangan kata-kata. Betapa anaknya merindukan ibu yang sangat dia sayangi. Sang ayah mulai membuka isi surat itu satu per satu dan membacanya.
" Bunda, aku kangeeen banget sama bunda. Hari ini ada buka puasa di sekolah. Bu guru mengundang semua bunda ke sekolah. Tapi bunda jauh. Ga bisa ikut. Jadi aku ga mau ikut. Aku pergi aja ke taman. Yang sama bunda dulu itu.
Bunda kenapa ga datang ke mimpiku? Aku kan mau cerita, sekarang ayah sering nangis kalo inget bunda. Kasihan deh.Karena itu, aku ga mau cerita-cerita sama ayah. Aku takut ayah tambah sedih."
Sang ayah membaca surat sambil menangis dan memeluk Aldi. Dia bahagia anaknya menjadi anak yang tegar
Sedih banget gan. ane nulis ini aja sambil masih meneteskan air mata. Atau mungkin ane yang terlalu sensitif ya
Oke gan. Langsung wafer aja kalo ada kuota.