Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KsatriaBajaItamAvatar border
TS
KsatriaBajaItam
Bobotoh ke Jakarta, disambut hangat atau dilumat Jakmania?
Merdeka.com - Pertandingan final Piala Presiden mempertemukan Persib Bandung dengan Sriwijaya FC digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, hari ini, Minggu (18/10). Migrasi ribuan suporter Persib Bandung atau biasa disebut bobotoh ke ibu kota sontak mengundang perhatian banyak pihak. Bukan tanpa alasan mengingat perseteruan panjang bobotoh dengan The Jakmania (suporter Persija).

Diketahui sejak lama, kedua suporter ini sering terlibat perseteruan. Memang bukan Persija yang tampil di laga pamungkas kompetisi, tapi selaku 'anak kampung sini' atau akamsi, beberapa suporter The Jak mungkin masih menyimpan dendam saat mereka dilarang masuk Bandung ketika tim kesayangannya berlaga di Kota Kembang.

Jakarta dan Bandung sibuk menyambut final Piala Presiden. Tidak tanggung-tanggung, status siaga 1 diberlakukan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian hingga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjadi sibuk akhir-akhir ini. Semua mengambil langkah mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrok ketika bobotoh memasuki ibu kota.

Pertemuan dan komunikasi dilakukan lebih intens membahas langkah pengamanan bersama. Polda Metro Jaya melakukan koordinasi dengan semua pihak termasuk masyarakat, demi menjaga ibu kota negara tetap kondusif. Jenderal bintang dua ini berjanji semaksimal mungkin menjaga situasi Jakarta. Dia tidak segan menindak suporter yang berulah.

"Kita kawal dengan maksimal (pertandingan final piala presiden), jika ada suporter yang melakukan tindakan anarkis kita tindak dan tangkap!," tegas Tito.

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait mengatakan, koordinasi penting dilakukan untuk mempersiapkan pengamanan pertandingan final Piala Presiden agar berjalan baik. "Kita mempersiapkan secara serius keamanan supaya kita di Jakarta sebagai ibu kota tetap aman karena hari minggu ini sekitar 100.000 orang yang akan hadir di dalam dan luar GBK. Kita bersilaturahmi juga dengan suporter Persib dan Sriwijaya," sambung Maruar.

"Kita harus jaga Jakarta sebagai barometer, jadi tuan rumah yang baik. Kita persiapkan yang baik. Keamanan fasilitas toilet, kebersihan, Damkar, dan sebagainya," ucapnya.

Agar bobotoh aman di ibu kota, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil rela menyambangi markas The Jak di Gelora Bung Karno. Tanpa malu Kang Emil mewakili bobotoh meminta izin sekaligus berharap bisa diterima layaknya saudara. Pertemuan antara Kang Emil dan Ketua Jakmania Richard Achmad Supriyanto berlangsung hangat.

"Kami Insya Allah menjadi tamu yang baik bagi Jakarta. datang bersih pulang bersih. Datang tertib pulang tertib. Datang aman pulang aman," katanya.

"Kita bangga dan salut dengan Ketua Umum The Jakmania, Pak Richard Achmad yang secara terbuka mau menerima kunjungan dari Pak Umuh dan Kang Emil. Kita bangga dengan sikap The Jakmania secara umum yang siap menjadi tuan rumah yang baik," kata Ketua SC Piala Presiden, Maruarar Sirait.

Pengurus Jakmania berjanji tak menghadang suporter Persib menyaksikan tim kesayangan mereka memainkan laga hidup mati di partai pamungkas piala presiden di Stadion Gelora bung karno (GBK). Syaratnya, Bobotoh sopan ketika berada di Jakarta. Ketua Pengurus Pusat The Jakmania, Richard Achamd Supriyanto menegaskan sudah memberi arahan kepada korwil agar tidak melakukan tindakan anarkis dan menyambut bobotoh dengan hangat.

"Dari awal sudah menyampaikan ke korwil tidak akan melakukan pencegatan, dan menggerakkan massanya," tegasnya.

"Saya sudah minta agar mereka datang datang ke sini dengan sopan, tidak melakukan tindakan provokatif, tidak ada spanduk yang rasis," paparnya.

Namun, hanya beberapa jam setelah pertemuan, suasana justru memanas. Bus Primajasa yang mengangkut penumpang dari Jakarta menuju bandara Soekarno Hatta jadi korban. Bus tersebut dilempari batu.

Kejadian ini berawal dari beredar pesan berantai bernada provokasi. Isinya kurang lebih berbunyi agar The Jak berkumpul di sekitar tol Cawang dan melakukan sweeping terhadap ratusan bobotoh yang mulai masuk Jakarta.

Egi, remaja berusia 20 tahun ini termakan provokasi dan diajak rekan sesama suporternya menghadang rombongan bobotoh yang akan memasuki wilayah Cawang, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat Menara Hijau.

"Jadi tadi saya diajak kopdar (sesama The Jak) di daerah Bonsai (otista, Jakarta Timur). Awalnya sih kopdar terus kita diajak ke daerah Cawang," ungkap Egi yang tertangkap warga sekitar. "Iya katanya disuruh tunggu di sini (Cawang), nunggu mereka (Bobotoh)," ucap Egy.

Tidak sampai di situ, ratusan orang melakukan sweeping terhadap pendukung Persib alias bobotoh di jalan Tol Dalam Kota tepat di depan Korlantas Polri, Jl Letjen MT Haryono, Jakata. Massa bahkan menutup tol dan jalan raya tersebut. Sabtu (17/10) dini hari, massa yang rata-rata masih berusia belasan tahun itu masuk ke tol dan berusaha menghentikan bus-bus dan travel berpelat nomor D.
(mdk/eko)

http://m.merdeka.com/peristiwa/bobotoh-ke-jakarta-disambut-hangat-atau-dilumat-jakmania.html
Diubah oleh KsatriaBajaItam 18-10-2015 04:12
0
2.5K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan