Pengamat politik Muslim Arbi mengingatkan bahwa aksi unjuk rasa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jabodetabek-Banten hari ini (10/09) merupakan peringatan untuk Presiden Joko Widodo.

“Ini pemanasan sebelum menggulingkan Jokowi. Ini peringatan dulu, gelombang selanjutnya akan lebih besar dan militan,” kata Muslim Arbi dalam pernyataannya kepada intelijen (10/09).

Menurut Muslim, aksi BEM Se-Jabodetabek-Banten menjadi bukti bahwa idealisme mahasiswa kembali tersentuh, dan tidak bisa digadaikan kepada Istana. “Idealisme teman-teman BEM tidak bisa digadaikan, walaupun Jokowi sudah sempat mengundang mereka untuk makan siang,” papar mantan aktivis ITB era 80-an ini.

Kata Muslim, unjuk rasa BEM Se-Jabodetabek-Banten tidak akan dimuat media yang berpihak ke penguasa. “Saat ini banyak media yang berpihak ke Jokowi. Ada media sosial untuk menggerakkan aksi menumbangkan Jokowi-JK. Di Mesir dengan media sosial seperti Facebook, Twitter maupun lainnya bisa menumbangkan Hosni Mubarak,” pungkas Muslim.

Sebelumnya, Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Jabodetabek-Banten berunjuk rasa di depan Istana memprotes kinerja pemerintah yang tidak memuaskan.

Demonstrasi mahasiswa ini menyoal keadaan perekonomian Indonesia yang tengah melambat, sebagai dampaknya nilai tukar rupiah melemah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin marak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

“Untuk Pak Jokowi, saya berdiri di sini bukan hanya untuk orasi. Kami di sini hanya menuntut keadilan, saya anak cucu buruh Indonesia. Untuk itu tolong berantas mafia di Indonesia, kendalikan ekonomi, naikkan harga rupiah di mata dunia!” teriak salah satu orator di depan Istana Negara, Jalan Medan Utara, Jakarta Pusat, Kamis (10/9).

SOURCE

Demo Ada Pemanasannya Juga