TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempunyai pendapat sendiri terkait penyebab banyaknya remaja yang begadang dan berbuntut tawuran.
Ini terjadi karena orangtua si remaja sengaja meminta si anak untuk keluar rumah malam hari, karena orantua kesulitan untuk melakukan hubungan badan.
"Setelah saya analisis tempat kejadian tawuran biasanya di wilayah padat penduduk yang rumahnya tergolong RSSSSS...rumah sangat sederhana sekali susah sanggama (berhubungan badan, red)," katanya saat menghadiri "Indonesia Knowledge Forum 2015" yang diadakan BCA di Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Terang saja ucapan Ahok memicu tawa ribuan orang yang memadati ballroom Hotel Ritz-Carlton itu.
Mantan anggota DPR RI ini menyebut, umumnya rumah warga yang didominasi rumah ukuran kecil, petak hanya 18 meter persegi bahkan lebih kecil menjadi pemicunya.
"Kalau anak-anaknya keluar rumah mereka akan merasa aman, tidak ada yang menganggu apalagi kalau kamarnya cuma satu," katanya.
Kondisi ini yang mendasarinya mengeluarkan kebijakan menyediakan rumah susun bagi warga DKI memiliki ukuran jauh lebih besar.
"Maka rusun yang kita bangun sekarang luas-luas, minimal 36 meter persegi. Jadi anak-anak tidak harus diminta keluar rumah saat kedua orangtuanya ingin berhubungan badan," katanya. (Eko Sutriyanto)




sumur