langkaperawanAvatar border
TS
langkaperawan
Aku Ga Mau Dapat Bekas Orang Lain, gimana sama ente??? mau apa tidak!!


Ini malam minggu pertama aku mencoba memberanikan diri berbaur dengan teman-teman yang sedang membawa pacarnya nonton. Ya, pacar mereka. Bukan, bukan untuk menjadi obat nyamuk atau malah ikut-ikutan dengan mereka. Aku sengaja mengikuti kemana mereka bermalam minggu hanya untuk tahu, sebenarnya, acara malam minggu macam apa yang sering digelar oleh teman-temanku. Cupu atau kuper banget kah aku. Ah... tak masalah.

Aku tersadar satu hal, aku satu-satunya orang yang tak membawa pasangan pada malam itu, nongkrong disebuah Cafe dengan bangku panjang yang bisa duduki lebih dari empat orang. Namun, seolah disitu aku telah benar-benar menjadi obat nyamuk yang siap untuk membakar dirinya. Ah... aku sudah mantapkan hatiku kalau aku disini justru untuk menguatkan imanku akan haramnya "pacaran".

Kau tahu wahai para sahabatku, apa yang ingin aku sampaikan padamu. Batinku menjerit, sungguh aku menjerit sekeras mungkin. Wanita, oh wanita, kenapa kau begotu rela mempersiapkan dirimu menjadi bahan bakar neraka. Oh, betapa dirimu tidak mengasihani dirimu sendiri. Berpakaian ala adarnya. Bersikap menjijikkan yang justru merendahkan harga dirimu. Sungguh, dimataku pemadangan malam itu sangat tidak mengenakkan. Apa yang sebenarnya mereka lakukan? Sebenarnya mereka hanya makan bersama, dalam satu meja yang saat itu terdiri dari 5 orang yang berpasangan, dan aku yang sendirian. Entah, aku merasakan sedang berada dalam sebuah antrian untuk mengambil tiket ke neraka. Tubuhku menggigil. Ah... pasti kau berfikir aku anak pondok yang baru tahu dunia pacaran remaja jaman sekarang. Bukan, aku bukan anak pondok seperti yang kau kira. Aku lelaki biasa yang tengah belajar bersungguh-sunggu menjalankan agamaku secara khaffah. Jangan pula berfikir aku sok suci, bukan, bukan begitu. Jujur saja, aku justru kasihan pada teman-temanku. Aku kasihan pada kalian yang tengah pacaran tak jelas. Aku kasihan pada kalian.

Kau tahu sahabatku, ketika kau berpacaran, sungguh banyak sekali kesia-siaan yang menimpamu. Mulai dari waktu, materi, tenaga, bahkan fikiran. Usia remajamu tidak akan pernah terulang kembali. Kalau kau hanya menghabiskan waktumu untuk berbual-bual soal cinta, apakah hasil yang akan kau dapat nanti? "Ah... aku kan sudah kaya, aku kan sudah terkenal, aku kan sudah punya jabatan tinggi, aku kan sudah sukses, jadi so what gitu loh! Pacaran yang pacaran.

Ini emang udah zamannya. Udah bukan zamannya ta'aruf macam nabi. Ketinggalan zaman", ucapmu dengan bangganya. Mengedepankan pemikiranmu yang sudah terkontaminasi pemikiran kapitalis. Hei... aku pasti orang yang fanatik, pasti dari golongan komunitas tertentu, pasti dari anggota remaja Islam yang keras-keras. Sekali lagi aku katakan, aku hanya lelaki biasa yang tengah belajar, belajar memahami agamaku, belajar untuk mengajakmu ikut belajar. Aku bukannya sok baik dengan melarangmu pacaran, bukan. Atau aku sok-sok an mau jadi ustadz, sok ceramahi orang. Bukan. Aku perduli padamu. Aku sangat perduli padamu sahabatku. Aku takut azab akan menimpamu. Aku kasihan padamu para wanita. Aku pun kasihan padamu para lelaki. Aku kasihan melihat kalian terjerumus dalam
kesesatan yang kalian anggap sebagai sebuah budaya atau perkembangan zaman.

Lagi-lagi aku ingin bertanya padamu, berapa kali kamu pacaran? Apa untungnya? Apa kau telah menemukan seorang pendamping dunia akhirat dengan pacaran? "Ah... saya mah, pacaran sekedar iseng-iseng aja" (Dosa kok pakai iseng-iseng. Jadi, iseng-iseng masuk neraka) "Aku pacaran karena gak mau diketawain temen-temen. Dikira gak laku. Jadi, ya aku buktikan aja kalau aku ini emang cowok normal" (Cuma orang cemen yang mudah terpengaruh oleh omongan orang yang menjerumuskan. Dengan mengobral diri dengan murah, justru nunjukin kalau kamu gak laku, jadinya diobral) "Kalau aku gak pacaran, terus cara dapet istrinya gimana coba?" (Ta'aruf donk) "Kalau aku pacaran biar gak kesepian. Biar ada yang merhatiin" (Biar ada ojek gratis sama assisten buat belanja-belanja) Kalau emang udah siap menikah, buruan lamar, nikahi. Kalau emang niatnya nyari calon istri, carinya yang bener, jangan asal nemu. Ayo donk, coba direnungkan lagi, apa manfaat pacaran? Timbang untung ruginya?
***
Malam itu, didepan teman-temanku aku menangis. Mungkin aku terlihat sebagai lelaki cemen yang mungkin iri melihat teman- temannya punya pasangan. Tapi bukan itu hal yang menyebabkan aku menangis. Aku menangis karena aku membayangkan jika calon istriku yang saat ini ada didepanku bersama pacarnya. Aku membayangkan jika Tuhan mengirimi aku calon istri yang sudah dipegang-pegang orang lain. Aku takuttttt dapat bekas. Sumpah, aku takut dapat bekas. Meskipun hanya bekas wanita yang pernah dibelai rambutnya oleh lelaki lain. Aku tak rela jika calon istriku pernah disentuh lelaki lain. Aku tak rela jika kecantikan istriku pernah dinikmati orang lain. Aku sangat tidak rela.

SEDANG YG GA SAMPE DITIDURI AJA DAH MENJIJIKAN APALAGI YG DAH DITIDURI emoticon-Busa
Diubah oleh langkaperawan 26-02-2014 08:17
0
9.6K
71
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan