Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diminta untuk mengkaji kemungkinan perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. Dalam hal ini, Kementerian ESDM siap menjalankan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri ESDM Sudirman Said membenarkan Presiden Jokowi meminta agar ada kajian kemungkinan perubahan harga BBM guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, Sudirman menegaskan tidak ada sama sekali perintah untuk menurunkan harga BBM tersebut.

"Kementerian ESDM baru diminta mengkaji kemungkinan perubahan harga BBM. Tidak ada sama sekali perintah menurunkan harga," kata Sudirman, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (3/10/2015).

Sudirman menambahkan, sebagai penanggung jawab sektor energi maka dirinya telah meminta Tim ESDM dan Pertamina untuk mengkaji manfaat dan mudharat jika harus melakukan penyesuaian harga BBM. Tentu penyesuaian harga BBM tidak boleh diputuskan secara sembarangan dan perlu pembahasan secara mendalam.

"Saya yakin kebijakan terbaik apapun adalah yang memberi manfaat lebih besar dibandingkan mudharatnya. Dan Pak Presiden sepanjang interaksi saya selama ini, selalu menghormati judgment profresional," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta kepada Pertamina untuk menghitung kembali harga BBM merespon pengumuman yang telah dilakukan Kementerian ESDM bahwa harga BBM tidak berubah hingga Januari 2016.

"Coba dihitung lagi. Meskipun kemarin sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, tapi ini negara sedang membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin yang namanya premium itu diturunkan meskipun sedikit," kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya kemarin sudah mendapatkan laporan bila harga BBM yang berlaku sekarang mengalami minus dua persen dari harga keekonomian. "Tapi mungkin masih bisa diturunkan," ujar Presiden.


sumur