- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gasibu Bandung bakal di renovasi nih gan
TS
d4483jf
Gasibu Bandung bakal di renovasi nih gan
Wilujeung Sumping Akang Teteh
Siapa tak kenal lapangan Gasibu? Lapangan ini persis berada di depan Gedung Sate dan bisa menjadi tempat aktivitas warga Bandung. Masyarakat biasa memanfaatkannya untuk sekadar nongkrong, olah raga, jualan, atau event-event besar tertentu. Bahkan lapangan Gasibu adalah tempat pasar dadakan yang mempunyai omzet terbesar setiap digelar hari Minggu. Pada saat zaman Belanda, lapangan itu bernama Wilhelmina Plein (Lapangan Wilhelmina). Nama ini diambil dari nama Ratu Belanda.
Pada 1950-an, nama lapangan tersebut kemudian berganti menjadi Lapangan Diponegoro. Kemudian pada tahun 1955, Lapangan Diponegoro lebih dikenal dengan nama lapangan Gasibu. Nama Gasibu sendiri, berasal dari sebuah perkumpulan sepakbola yang dimana anggotanya merupakan masyarakat Bandung Utara. Gasibu kepanjangan dari Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara.
Namun, ada juga yang berpendapat Gasibu berasal dari kata gazeebo yang berarti sebuah bangunan berstruktur paviliun yang berbentuk segi 6, atau segi 8, biasanya terdapat ditaman, kebun atau area umum yang luas. Gazebo beratap, namun tidak berdinding. Memang, di lapangan Gasibu terdapat dua gazeebo yang terdapat di sudut sebelah selatan dan di sudut sebelah utara. Di sudut sebelah selatan gazeebo berdiri dekat Gedung Sate, sedangkan di sudut sebelah utara gazebo berdiri dekat Kantor Telkom.
Berhubung lokasi lapangan akan dibangun projek air bersih dengan nama HBM (sekarang PDAM), waktu itu para pengurus PS berembuk dan meminta izin kepada pemerintah untuk memakai lokasi di depan Gedung Sate yang pada saat itu masih berupa semak belukar. Setelah mendapat izin dari pemerintah, para pencinta sepak bola waktu itu melakukan kerja bakti untuk membangun lapangan sepak bola tersebut dan pada tahun 1955 lapangan sepak bola yang sangat sederhana terbentuk dan diberi nama Gasibu (Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara).
justify;"> Pada saat itu dibentuk suatu panitia kecil untuk mengelola lapangan Gasibu dengan susunan sebagai berikut:
1. PORL (Persatuan Olah Raga Rukun Luyu dari Balubur);
2. PAKSI dari Sekeloa;
3. PORAS dari Sadang Serang.
Pada tahun 1960-an, lapangan tersebut sempat menjadi kawasan tempat tinggal liar. Lalu, Pemerintah Kota Bandung mengembalikan fungsi lapangan tersebut sebagai tempat berlatih sepakbola. Sedangkan kalau dilihat dari tata letak kota, Lapangan Gasibu merupakan akhir dari jalan layang Pasteur-Cikapayang. Posisi lapangan ini pun menghubungkan antara Gedung Sate dengan taman yang membentang sampai ke Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad). Oleh karena itu, lapangan ini sering dijadikan sebagai tempat berkumpul masyarakat Kota Bandung.
Lapangan Gasibu adalah salah satu ruang publik yang luas di Bandung. Letaknya yang strategis di kawasan Bandung Utara membuat lapangan ini nyaris tidak pernah sepi kegiatan. Keramaian di lapangan ini biasanya berlangsung pada Minggu pagi. Adanya pasar kaget yang hampir serba ada menjadi daya tarik bagi warga Bandung untuk meluangkan waktunya mengunjungi pasar tersebut. Aneka pakaian dan makanan bisa ditemukan di sana. Aksesoris seperti tas dan sepatu pun turut dijajakan.
Tak ketinggalan, sayur mayur bahkan kelinci dan hamster yang imut bisa ditemukan di pasar Minggu itu. Pada malam hari, terutama saat weekend atau hari libur, lapangan ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menggelar konser musik. Kadang, Gasibu juga dimanfaatkan sebagai tempat 'pameran' outdoor brand-brand produk tertentu seperti makanan dan pakaian.
Behubungan dengan upaya penegakan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 Tahun 2011 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan (K3) Kota Bandung.Pihak pemerintah Kota Bandung menertibkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di empat titik di Kota Bandung, termasuk di kawasan Gasibu. Pada Maret 2014, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan Satpol PP untuk mensterilkan kawasan Lapangan Gasibu dari pedagang kaki lima.
Para pedagang kaki lima tersebut dianggap telah memotong ruas jalan protokol di sekitar kawasan Lapangan Gasibu. Selain itu, pasar kaget tersebut kerap menimbulkan kemacetan yang panjang. Kemacetan itu, menurut dia, membuat beban diam di atas jembatan layang Pasteur-Surapati.
nah sekarang langsung aja pada intinya , yang pada akhir" ini Gasibu Bandung sedang dalam masa Renovasi
Renovasi lapangan Gasibu
Sobat-sobat yang tinggal di Bandung atau pernah tinggal di Bandung dengan maksud kuliah atau melancong aja pasti kenal dengan lapangan Gasibu.
Gebernur Jawa Barat Ahmad Herwayan sedang merenovasinya
Tujuanya sih kata pak gubenur yang dikutip dari akun facebooknya ( sumber aslinya klik)
agar nyaman dikunjungi warga Jawa Barat.
ini kutipannya :
"
Mohon doa, kita sedang renovasi lapang Gasibu, supaya lebih nyaman untuk dikunjungi.
Melengkapi kenyamanan akan dibangun mushala, toilet yang sehat, dan tempat belanja.
Semoga rampung akhir Desember ini, aamiin"
Mudah-Mudahan sesuai harapan
nih mengenai biaya yang disiapkan buat Me-Renovasi:
Renovasi Gasibu, Jawa Barat Siapkan Rp 16 M
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Biro Humas, Protokol, dan Umum, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ruddy Gandakusumah mengatakan, pemerintah povinsi akan membenahi lapangan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung dalam tiga bulan ini. “Total anggarannya Rp 16 miliar,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Agustus 2015.
Ruddy mengatakan, proyek pembenahan Lapangan Gasibu itu sudah disiapkan sejak dua tahun lalu. Proyek itu tak kunjung dikerjakan karena gagal lelang. Rencana pembenahan Lapangan Gasibu tahun ini juga nyaris tak terlaksana gara-gara gagal lelang. “Akhirnya yang bisa dilaksanakan itu Rp 16 miliar, dari Pagu Rp 25 miliar. Sisanya nanti akan dikerjakan tahun berikutnya,” kata dia.
Menurut Ruddy, proyek Revitalisasi Gasibu itu akhirnya hanya ditujukan pada kawasan Lapangan Gasibu. Sedianya dengan anggaran Rp 25 miliar itu menyasar hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat. “Apa yang dibangun tidak mengubah fungsi dasarnya sekarang sebagai ruang publik,” kata dia.
Ruddy mengatakan, pembenahan akan dilakukan pada seluruh Lapangan Gasibu. Salah satunya meluruskan posisi lapangan agar segaris dengan sumbu imajiner antara puncak tusuk sate Gedung Sate dengan Gunung Tangkubanparahu. “Diharapkan pucuk sate itu sama dengan Tangkubanparahu, satu sumbu dengan lapangan Gasibu.Ini kan tidak, Gasibu agak nyengsol (miring),” kata dia.
Sekaligus sejumlah fasilitas baru akan ditambahkan pada Lapangan Gasibu selain memperbaiki rumput lapangan serta jogging track yang ada. Fasilitas baru yang ditambah itu diantaranya, toilet umum, mushola, perpustakaan, serta taman tematik. Rencana semula membangun terowongan bawah tanah yang menjadi penghubung antara Lapangan Gasibu kawasan Monumen Perjuangan batal dilaksanakan tahun ini.
Khusus soal toilet itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta agar kualitasnya setara dengan toilet hotel bintang lima. “Itu akan menjadi toilet percontohan yang layak pakai dan dijaga kebersihannya layaknya di hotel bintang lima,” kata Ruddy.
Ruddy mengatakan, pembenahan lapangan Gasibu akan dimulai dalam beberapa hari ini. Targetannay, Desember 2015 rampung. “Siang ini juga sudah akan dimulai loading,” kata dia.
Menurut Ruddy, masih dibicarakan bersama dengan kontraktor yang melaksanakan pembenahan lapangan itu soal kemungkinan ditutup tidaknya Lapangan Gasibu selama proyek pembenahan berlangsung. “Akan menghalangi akses publik, tapi tidak seluruhnya. Bertahap,” kata dia. “Tapi kalau harus mengejar target selesai. Apa boleh buat akan ditutup.”
Ruddy mengatakan, rencana pembenahan kawasan Gasibu tidak hanya menjangkau hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat, tapi juga menyiapkan Jalan Diponegoro dari Masjid Pusdai hingga Jalan Cilamaya menjadi kawasan pedestrian. “Ini masih dibicarakan dengan pemerintah Kota Bandung,” kata dia. Salah satu opsinya yang tengah dibahas, mengganti aspal hitam Jalan Diponegoro dengan batu granti seperti yang digunakan di Jalan Braga dan Jalan Dalem Kaum Bandung.
Pencanangan revitalisasi kawasan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung itu diumumkan Gubernur Ahmad Heryawan di sela apel Hari Jadi Jawa Barat ke 70 di lapangan itu, Rabu, 19 Agustus 2015. “Lapangan Gasibu akan ditata dengan baik. Di kiri kanan lapangan ini akan ada kawasan perpustakaan dan barang cinderamata, museum kecil dan mushola. Di sini juga akan ada toilet dengan kualitas hotel bintang lima,” kata dia, Rabu, 19 Agustus 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, toilet publik dengan kualitas hotel bintang lima menjadi standar di negara tetangga Singapura. “Di Singapura, toilet umum sudah bintang lima. Di sini akan ada toilet dengan kualitas sekelas hotel bintang lima,” kata dia.
mungin cuma ini yang baru ane info-kan mohon maaf bila ada salah-salah kata maupun Thread yang masih kurang rapi
Spoiler for sejarah nya gan:
Siapa tak kenal lapangan Gasibu? Lapangan ini persis berada di depan Gedung Sate dan bisa menjadi tempat aktivitas warga Bandung. Masyarakat biasa memanfaatkannya untuk sekadar nongkrong, olah raga, jualan, atau event-event besar tertentu. Bahkan lapangan Gasibu adalah tempat pasar dadakan yang mempunyai omzet terbesar setiap digelar hari Minggu. Pada saat zaman Belanda, lapangan itu bernama Wilhelmina Plein (Lapangan Wilhelmina). Nama ini diambil dari nama Ratu Belanda.
Pada 1950-an, nama lapangan tersebut kemudian berganti menjadi Lapangan Diponegoro. Kemudian pada tahun 1955, Lapangan Diponegoro lebih dikenal dengan nama lapangan Gasibu. Nama Gasibu sendiri, berasal dari sebuah perkumpulan sepakbola yang dimana anggotanya merupakan masyarakat Bandung Utara. Gasibu kepanjangan dari Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara.
Namun, ada juga yang berpendapat Gasibu berasal dari kata gazeebo yang berarti sebuah bangunan berstruktur paviliun yang berbentuk segi 6, atau segi 8, biasanya terdapat ditaman, kebun atau area umum yang luas. Gazebo beratap, namun tidak berdinding. Memang, di lapangan Gasibu terdapat dua gazeebo yang terdapat di sudut sebelah selatan dan di sudut sebelah utara. Di sudut sebelah selatan gazeebo berdiri dekat Gedung Sate, sedangkan di sudut sebelah utara gazebo berdiri dekat Kantor Telkom.
Berhubung lokasi lapangan akan dibangun projek air bersih dengan nama HBM (sekarang PDAM), waktu itu para pengurus PS berembuk dan meminta izin kepada pemerintah untuk memakai lokasi di depan Gedung Sate yang pada saat itu masih berupa semak belukar. Setelah mendapat izin dari pemerintah, para pencinta sepak bola waktu itu melakukan kerja bakti untuk membangun lapangan sepak bola tersebut dan pada tahun 1955 lapangan sepak bola yang sangat sederhana terbentuk dan diberi nama Gasibu (Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara).
justify;"> Pada saat itu dibentuk suatu panitia kecil untuk mengelola lapangan Gasibu dengan susunan sebagai berikut:
1. PORL (Persatuan Olah Raga Rukun Luyu dari Balubur);
2. PAKSI dari Sekeloa;
3. PORAS dari Sadang Serang.
Pada tahun 1960-an, lapangan tersebut sempat menjadi kawasan tempat tinggal liar. Lalu, Pemerintah Kota Bandung mengembalikan fungsi lapangan tersebut sebagai tempat berlatih sepakbola. Sedangkan kalau dilihat dari tata letak kota, Lapangan Gasibu merupakan akhir dari jalan layang Pasteur-Cikapayang. Posisi lapangan ini pun menghubungkan antara Gedung Sate dengan taman yang membentang sampai ke Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad). Oleh karena itu, lapangan ini sering dijadikan sebagai tempat berkumpul masyarakat Kota Bandung.
Lapangan Gasibu adalah salah satu ruang publik yang luas di Bandung. Letaknya yang strategis di kawasan Bandung Utara membuat lapangan ini nyaris tidak pernah sepi kegiatan. Keramaian di lapangan ini biasanya berlangsung pada Minggu pagi. Adanya pasar kaget yang hampir serba ada menjadi daya tarik bagi warga Bandung untuk meluangkan waktunya mengunjungi pasar tersebut. Aneka pakaian dan makanan bisa ditemukan di sana. Aksesoris seperti tas dan sepatu pun turut dijajakan.
Tak ketinggalan, sayur mayur bahkan kelinci dan hamster yang imut bisa ditemukan di pasar Minggu itu. Pada malam hari, terutama saat weekend atau hari libur, lapangan ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menggelar konser musik. Kadang, Gasibu juga dimanfaatkan sebagai tempat 'pameran' outdoor brand-brand produk tertentu seperti makanan dan pakaian.
Behubungan dengan upaya penegakan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 5 Tahun 2011 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan (K3) Kota Bandung.Pihak pemerintah Kota Bandung menertibkan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di empat titik di Kota Bandung, termasuk di kawasan Gasibu. Pada Maret 2014, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menginstruksikan Satpol PP untuk mensterilkan kawasan Lapangan Gasibu dari pedagang kaki lima.
Para pedagang kaki lima tersebut dianggap telah memotong ruas jalan protokol di sekitar kawasan Lapangan Gasibu. Selain itu, pasar kaget tersebut kerap menimbulkan kemacetan yang panjang. Kemacetan itu, menurut dia, membuat beban diam di atas jembatan layang Pasteur-Surapati.
nah sekarang langsung aja pada intinya , yang pada akhir" ini Gasibu Bandung sedang dalam masa Renovasi
Spoiler for Renovasi:
Renovasi lapangan Gasibu
Sobat-sobat yang tinggal di Bandung atau pernah tinggal di Bandung dengan maksud kuliah atau melancong aja pasti kenal dengan lapangan Gasibu.
Gebernur Jawa Barat Ahmad Herwayan sedang merenovasinya
Tujuanya sih kata pak gubenur yang dikutip dari akun facebooknya ( sumber aslinya klik)
agar nyaman dikunjungi warga Jawa Barat.
ini kutipannya :
"
Mohon doa, kita sedang renovasi lapang Gasibu, supaya lebih nyaman untuk dikunjungi.
Melengkapi kenyamanan akan dibangun mushala, toilet yang sehat, dan tempat belanja.
Semoga rampung akhir Desember ini, aamiin"
Mudah-Mudahan sesuai harapan
Spoiler for rancangan:
nih mengenai biaya yang disiapkan buat Me-Renovasi:
Spoiler for biayanya:
Renovasi Gasibu, Jawa Barat Siapkan Rp 16 M
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Biro Humas, Protokol, dan Umum, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ruddy Gandakusumah mengatakan, pemerintah povinsi akan membenahi lapangan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung dalam tiga bulan ini. “Total anggarannya Rp 16 miliar,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 Agustus 2015.
Ruddy mengatakan, proyek pembenahan Lapangan Gasibu itu sudah disiapkan sejak dua tahun lalu. Proyek itu tak kunjung dikerjakan karena gagal lelang. Rencana pembenahan Lapangan Gasibu tahun ini juga nyaris tak terlaksana gara-gara gagal lelang. “Akhirnya yang bisa dilaksanakan itu Rp 16 miliar, dari Pagu Rp 25 miliar. Sisanya nanti akan dikerjakan tahun berikutnya,” kata dia.
Menurut Ruddy, proyek Revitalisasi Gasibu itu akhirnya hanya ditujukan pada kawasan Lapangan Gasibu. Sedianya dengan anggaran Rp 25 miliar itu menyasar hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat. “Apa yang dibangun tidak mengubah fungsi dasarnya sekarang sebagai ruang publik,” kata dia.
Ruddy mengatakan, pembenahan akan dilakukan pada seluruh Lapangan Gasibu. Salah satunya meluruskan posisi lapangan agar segaris dengan sumbu imajiner antara puncak tusuk sate Gedung Sate dengan Gunung Tangkubanparahu. “Diharapkan pucuk sate itu sama dengan Tangkubanparahu, satu sumbu dengan lapangan Gasibu.Ini kan tidak, Gasibu agak nyengsol (miring),” kata dia.
Sekaligus sejumlah fasilitas baru akan ditambahkan pada Lapangan Gasibu selain memperbaiki rumput lapangan serta jogging track yang ada. Fasilitas baru yang ditambah itu diantaranya, toilet umum, mushola, perpustakaan, serta taman tematik. Rencana semula membangun terowongan bawah tanah yang menjadi penghubung antara Lapangan Gasibu kawasan Monumen Perjuangan batal dilaksanakan tahun ini.
Khusus soal toilet itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta agar kualitasnya setara dengan toilet hotel bintang lima. “Itu akan menjadi toilet percontohan yang layak pakai dan dijaga kebersihannya layaknya di hotel bintang lima,” kata Ruddy.
Ruddy mengatakan, pembenahan lapangan Gasibu akan dimulai dalam beberapa hari ini. Targetannay, Desember 2015 rampung. “Siang ini juga sudah akan dimulai loading,” kata dia.
Menurut Ruddy, masih dibicarakan bersama dengan kontraktor yang melaksanakan pembenahan lapangan itu soal kemungkinan ditutup tidaknya Lapangan Gasibu selama proyek pembenahan berlangsung. “Akan menghalangi akses publik, tapi tidak seluruhnya. Bertahap,” kata dia. “Tapi kalau harus mengejar target selesai. Apa boleh buat akan ditutup.”
Ruddy mengatakan, rencana pembenahan kawasan Gasibu tidak hanya menjangkau hingga Monumen Perjuangan Jawa Barat, tapi juga menyiapkan Jalan Diponegoro dari Masjid Pusdai hingga Jalan Cilamaya menjadi kawasan pedestrian. “Ini masih dibicarakan dengan pemerintah Kota Bandung,” kata dia. Salah satu opsinya yang tengah dibahas, mengganti aspal hitam Jalan Diponegoro dengan batu granti seperti yang digunakan di Jalan Braga dan Jalan Dalem Kaum Bandung.
Pencanangan revitalisasi kawasan Gasibu di depan Gedung Sate Bandung itu diumumkan Gubernur Ahmad Heryawan di sela apel Hari Jadi Jawa Barat ke 70 di lapangan itu, Rabu, 19 Agustus 2015. “Lapangan Gasibu akan ditata dengan baik. Di kiri kanan lapangan ini akan ada kawasan perpustakaan dan barang cinderamata, museum kecil dan mushola. Di sini juga akan ada toilet dengan kualitas hotel bintang lima,” kata dia, Rabu, 19 Agustus 2015.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, toilet publik dengan kualitas hotel bintang lima menjadi standar di negara tetangga Singapura. “Di Singapura, toilet umum sudah bintang lima. Di sini akan ada toilet dengan kualitas sekelas hotel bintang lima,” kata dia.
mungin cuma ini yang baru ane info-kan mohon maaf bila ada salah-salah kata maupun Thread yang masih kurang rapi
0
4.9K
Kutip
33
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan