Belum selesai urusan situs, Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sudah membuat anggaran baru terkait sosialisasi Revolusi Mental. Kemenko PMK menganggarkan sosialisasi Revolusi Mental di televisi sebesar Rp 97,8 miliar.

Dikutip dari situs lpse.lkpp.go.id, Selasa (29/9/2015), Kemenko PMK, yang masih ditulis Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, sudah menggelar lelang untuk sosialisasi Revolusi Mental di televisi. Lelang itu berjudul Pengadaan Jasa Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Melalui Media Televisi (TV) 2015.

Lelang dimulai pada Jumat, 25 September lalu. Nilai pagu paketnya Rp 97.874.415.000, dengan Harga Perkiraan Sementara (HPS) Rp 96.754.397.394. Anggarannya berasal dari APBN 2015. Hingga Selasa (29/9) pukul 14.00 WIB hari ini, sudah ada 40 peserta yang ikut lelang tersebut.

Kemenko PMK memang punya anggaran besar untuk sosialisasi Revolusi Mental. Totalnya mencapai Rp 200 miliar. Berarti, program sosialisasi di televisi ini menghabiskan hampir setengah dari total anggaran.

Sebelumnya, Kemenko PMK sempat disorot karena situs revolusimental.go.id bermasalah. Sejak awal dibuat, situs yang beralamat di http://revolusimental.go.idini banyak menuai kritik. Mulai dari tak bisa diakses lewat PC, tampilannya yang sederhana, dan lainnya. Ada pula yang menuding situs tersebut mencontek situs pribadi Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Kritik kemudian semakin tajam. Persoalannya, setelah sehari diluncurkan, situs dengan anggaran Rp 200 juta itu tak bisa diakses. Kemenko PMK berdalih, situs itu down karena terlalu banyak diakses masyarakat yang antusias. Dalih lainnya, situs itu diretas oleh hacker. Meski begitu, Kemenko PMK tak membuat laporan ke polisi.

Merespons kritik, Kemenko PMK lalu membuat situs baru. Anggarannya sama, Rp 200 juta. "Anggaran yang dipakai dari APBN Rp 200 juta untuk membuat dan mengelola," kata Sesmenko PMK Sugihartatmo kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jl Prapatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/9) lalu.


Sumber


Wow... Amanjing.... Revolusi Mental Ternyata Cuma Sebatas Website dan Iklan Televisi Saja!