Rimanews- Warga Pekanbarau, Riau kini benar-benar hidup dalam ketidakberdayaan menghadapi musibah asap. Mereka juga pasrah mendapati kualitas udara yang sehat tinggal di bawah 20 persen itu. Melalui secarik kertas, warga Pekanbaru, Riau menulis surat kepada Presiden Joko Widodo. Apa bunyi surat itu?

"Pak Jokowi, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah," tulis seorang murid SMP N 1 Siak Hulu Andre Anugrah (14), Selasa (29/8/2015).
Dalam suratnya yang mengatasnamakan rakyat Riau meminta kepada Presiden untuk serius memperhatikan permasalahan kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang telah menyebabkan ribuan warga terkena ISPA dan anak-anak sekolah selalu tertinggal pelajaran karena tidak dapat bersekolah akibat kabut asap.
"Yang terhormat Bapak Presiden RI Bapak Joko Widodo. Kabut asap pekat kami bukanlah simbol kemarahan Allah, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian negara terhadap daerah," tambah Andre dalam suratnya.
Andre juga menyindir Jokowi yang tidak pernah datang lagi ke Pekanbaru, Riau meski asap pekat masih membekap warga di sana. "Bapak mau ke sini sekarang? Bandara ditutup pak, lagipun tidak ada anak sekolah yang menyambut bapak, sekolah diliburkan. Kalau jalan darat tidak bagus untuk kesehatan bapak dan Ibu Iriana," ujarnya.
Andre pun seperti pupus harapan karena dalam tulisan selanjutnya di dalam kertas itu, dia pasrah jika Presiden menjadikan Riau sebagai lahan sawit.
Berdasarkan data dari sejumlah pihak, udara di Pekanbaru, Riau memang sudah termasuk bahaya. Karena, udara bersih yang tersisa hanya berkisar di bawah 10 persen saja. Sejumlah warga juga banyak terserang penyakit terutama ISPA.


sumur