Call to action (CTA) adalah salah satu elemen paling penting pada kampanye email marketing. Jika call to action (CTA) Agan sukses, Agan akan mendapatkan nilai click through rate (CTR) yang tinggi dan mencapai apa pun tujuan marketing Agan, apakah itu customer yang akan membeli produk Agan, mendaftar untuk acara yang Agan selenggarakan, mengisi survey yang Agan berikan, dan sebagainya.
1. Test Call To Action (CTA) Agan
Terus meneruslah melakukan pengetesan. Pisahkan database Agan dalam beberapa grup, siapkan sedikit perbedaan untuk masing-masing call to action pada kampanye yang akan Agan kirimkan, bandingkan hasilnya dan implementasikan hasil terbaik pada Agan berikutnya. Ketika melakukan pengetesan terhadap call to action (CTA), Agan perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
Quote:
- Agan tidak hanya dapat melakukan pengetesan pada design atau text yang Agan gunakan, tetapi juga penggunaan font, ukuran, warna, lokasi, dan sebagainya.
- Dalam sekali waktu, gunakanlah hanya 1 elemen pengetesan, agar Agan dapat menganalisa dampak yang pasti dari elemen yang Agan gunakan tersebut.
2. Buat Call To Action (CTA) Agan Terlihat Pada Pandangan Pertama
Tombol call to action (CTA) haruslah menjadi bagian yang paling terlihat pada newsletter yang Agan kirimkan. Ketika penerima membuka email Agan, seharusnya tidak ada keraguan tentang dimana untuk mengklik dan apa yang akan mereka dapatkan setelah mengklik tombol tersebut, hindari ambiguitas. Jadi, pikirkan secara matang mengenai desain template email Agan. Hal pertama yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan perhatian lebih pada tombol call to action adalah dengan membuatnya lebih besar, sehingga akan lebih terlihat. Tetapi juga ada beberapa hal yang perlu Agan perhatikan:
Quote:
- Jika Agan membuat tombol call to action (CTA) terlalu besar, Agan mungkin akan terlihat frustasi, dan ini tidak baik untuk bisnis Agan.
- Semakin besar tombol yang ditampilkan, maka harus semakin banyak text yang ditampilkan. Sebagai contoh, 2 kata tidaklah cukup untuk tombol yang besar.
3. Pilihlah Warna yang Tepat
Jika Agan pernah sedikit tertarik pada ilmu psikologi, Agan mungkin tahu arti dari perbedaan penggunaan warna. Sebagai contoh, hijau menandakan penerimaan atau persetujuan, biru menandakan ketenangan dan netral, Hitam menggambarkan kemewahan, merah menandakan peringatan tentang sesuatau, dan sebagainya. Agan harus mengikuti beberapa peraturan singkat berikut ketika membuat tombol call to action, tapi peraturan berikut juga tidak akan selalu berjalan dengan baik. Berikut adalah beberapa peraturan tentang pemilihan warna:
Quote:
- Perhatikan warna yang Agan gunakan pada keseluruhan template newsletter Agan, khususnya warna yang Agan gunakan pada sekitar tombol call to action (CTA)
- Pikirkan mengenai kontras dan pilihan warna yang menarik, daripada mempermasalahkan tone. Karena Agan dapat bertindak lebih berani dan personal pada promosi email marketing Agan, lebih dari yang Agan lakukan di website.
Ada beberapa studi kasus mengenai warna tombol, sebagai contoh, sebuah hasil kampanye menunjukan peningkatan click through rate (CTR) sebanyak 35% hanya dengan mengganti warna tombol menjadi hijau.
4. Masukan Beberapa Pilihan Tombol Call To Action (CTA)
Jangan batasi diri Agan hanya dengan satu tombol call to action (CTA). Gunakan gambar dan link pada text untuk menuntun pembaca Agan pada halaman web yang Agan inginkan. Untuk beberapa orang, tampilan gambarlah yang akan membuatnya tertarik, namun untuk yang lainnya mungkin text lah yang lebih menarik untuknya. Beberapa pilihan akan memberikan hasil yang lebih baik terhadap click through rate (CTR) Agan. Mungkin juga akan ada lebih dari 1 tombol call to action (CTA) dalam kampanye email Agan. Lalu, bagaimana Agan memutuskan tombol mana yang lebih baik, menempatkan hanya 1 tombol atau menempatkan banyak tombol?
Quote:
- Jika produk atau servis yang Agan tawarkan sederhana dan tidak banyak tulisan yang digunakan, Agan cukup menempatkan satu tombol call to action (CTA).
- Jika produk Agan adalah sesuatu yang lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak penjelasan, Agan dapat menyertakan tombol tambahan, sebagai contoh, tombol pertama Agan letakan pada tengah halaman dan tombol kedua pada akhir halaman.
5. Jelaskan Secara Spesifik dan Tekankan Pada Keuntungan Produk
Jika desain dari tombol call to action (CTA) akan menjawab pertanyaan “Dimana saya harus mengklik?”, maka tulisan atau text yang terdapat pada tombol haruslah menjawab pertanyaan “Mengapa saya harus mengklik?”. Namun, penjelasan singkat tak selamanya baik. Yang seharusnya Agan lakukan adalah jelaskan produk Agan secara spesifik.
Quote:
- Jelaskan keuntungan yang akan customer Agan dapatkan jika mengklik tombol call to action yang Agan sertakan dalam newsletter secara spesifik. Penjelasan seperti “Dapatkan wallpaper secara gratis” akan lebih baik daripada hanya sekedar “Download”.
- Jangan takut jika tombol call to action (CTA) Agan menyertakan lebih dari 2 kata penjelasan di dalamnya, jika hal tersebut dapat menjelaskan keuntungan yang akan didapatkan pelanggan Agan secara lebih spesifik. Tetapi Agan tetap harus memperhatikan jumlah kata yang Agan gunakan, jangan terlalu panjang. Sebagai contoh, gunakan kalimat “Temukan Restaurant Terdekat & Dapatkan Diskon” daripada hanya menggunakan kalimat “Dapatkan Diskon”.
6. Personalisasikan call to action (CTA) Agan
Personalisasi adalah salah satu kunci sukses dalam dunia marketing saat ini, jadi gunakan juga dalam call to action yang Agan miliki. Berbagai contoh kasus dengan peningkatan click through rate (CTR) sampai dengan 90% hanya dengan mengganti sejumlah kata pada tombol call to action (CTA). Cobalah bereksperimen dan cobalah pendekatan yang berbeda sampai Agan menemukan apa yang cocok dengan sasaran pelanggan yang Agan tuju.
7. Gunakan Gambar untuk tombol call to action (CTA) Agan
Penggunaan gambar tentu akan membuat newsletter Agan menjadi lebih atraktif dan menarik, tapi gambar juga dapat digunakan untuk tombol call to action (CTA) Agan, karena gambar akan mendapatkan perhatian yang lebih dari elemen lainnya pada newsletter.
Quote:
- Kebanyakan orang akan lebih memperhatikan gambar pada sebuah email, khususnya gambar wajah. Bagaimana jika Agan memilih sebuah gambar dimana wajah yang Agan tampilkan mengarah pada tombol call to action (CTA)? Penerima newsletter akan menyadari gambar tersebut, mengikuti mata dari gambar dan berhenti tepat pada tombol call to action (CTA) Agan!
- Gunakan elemen lain pada gambar, seperti tAgan panah atau garis untuk memandu penerima mengarah pada tombol call to action (CTA) Agan.
Call to action (CTA) adalah elemen pertama yang dapat dilakukan pengetesan secara aktif. Jika digunakan secara bijak, call to action (CTA) akan menuntun Agan mencapai sasaran kampanye email Agan dan menuntun penerima Agan untuk melakukan klik atau bahkan melakukan pembelian sesuai dengan tujuan awal marketing Agan.