Secuil kesaksian almarhum Mbah Lestari itu merupakan satu dari jutaan pilu yang dirasakan oleh mereka yang menjadi korban peristiwa 1965-1966.

Seperti diketahui, sejarah versi Orde Baru mencatatkan nama PKI dan lembaga yang ada di bawah naungannya sebagai dalang dari peristiwa berdarah Kamis, 30 September 1965 yang merenggut nyawa enam Jenderal dan perwira pertama TNI AD putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani.Hal itu kemudian memicu ratusan aksi pemberantasan PKI dan kroni-kroninya di bumi nusantara.

Parmodya Ananta Toer dalam sebuah wawancara di film dokumenter Mass Grave menuturkan bahwa menurut wartawan asing korban mencapai angka 500 ribu jiwa hingga 1 juta jiwa. Menurut Jendral Sudomo 2 juta orang meregang nyawa dalam peristiwa tersebut. Sedangkan menurut Jendral Sarwo Edi yang merupakan komandan penumpasan PKI atas perintah Soeharto, ada 3 juta korban dari pihak PKI dan Jendral Sarwo Edi mengatakan hal tersebut dengan bangga.

Mereka yang tercium komunis langsung dieksekusi.Beberapa yang sedikit lebih beruntung karena berhasil lolos dari maut dijebloskan ke dalam tahanan tanpa adanya proses peradilan.

Kini peristiwa yang menurut sejarawan Bonnie Triyana mampu disandingkan dengan peristiwa kamp Auschwitz oleh Nazi sebagai tragedi kemanusian terbesar di dunia tersebut akan memasuki 50 tahun peringatannya.Namun nampaknya tak ada niatan Pemerintah untuk segera menyikap kabut sejarah bangsa yang satu ini.

Selengkapnya di sini