Vokalis Judika Nalon Abadi Sihotang (37) mendapat kepercayaan memimpin 40.000 penonton konser Bon Jovi Live! menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" untuk membuka penampilan grup rock legendaris asal Sayreville, New Jersey (AS), tersebut di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2015).

Suami artis peran Duma Riris itu membayar kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan nyanyian yang sempurna dan khidmat.

Semua penonton pun turut menyanyikan dengan khidmat dan dengan bersemangat. "Merdeka!" seru Judika usai lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan.

Selain itu, sebelum grup yang terdiri dari Jon Bon Jovi (vokal), David Bryan (keyboard), dan Tico Torres (drum) tersebut beraksi, tampil pula artis musik YouTube asal AS, Sam Tsui.

Disaksikan sekitar 40.000 pasang mata, grup band rock asal New Jersey, Bon Jovi, membuka penampilan dengan tiga lagu tanpa jeda di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2015). Tiga lagu tersebut ialah "That's What The Water Made Me", "Who Says You Can't Go Home", dan "Lost Highway".

"Halo apa kabar? Selamat malam Jakarta. Senang bisa kembali ke sini. Rasanya sudah lama sekali," sapa vokalis Jon Bon Jovi dari panggung seusai membawakan tiga lagu tersebut disambut riuh rendah suara penonton.

Jon Bon Jovi (vokal), David Bryan (keyboard), Tico Torres (drum), Phil X (gitar), dan Hugh McDonald (bas) benar-benar ingin menunjukkan energi mereka dengan membawakan ketiga lagu tersebut tanpa jeda.

"Ayo kita lakukan semua ini bersama baby," seru Jon memimpin rekan-rekannya memainkan lagu keempat, "Raise Your Hand".

Lagu keempat yang penuh tenaga itu pun direspons penonton dengan mengangkat tangan mereka pada akhir lagu tersebut.

Jakarta jadi kota yang spesial untuk Bon Jovi. Mereka membawakan lagu 'We Don't Run' secara live untuk kali pertama dalam konsernya. Hal itu juga diumumkan oleh sang vokalis.

"Bagaimana kabar kalian sejauh ini? Baik-baik saja kan? Kami akan menyanyikan lagu lama dan baru. Ini lagu yang kami bawakan pertama kali di Jakarta," kata Jon Bon Jovi di atas panggung Stadion Utama Gelora Bung Karni (SUGBK), Jakarta, Jumat, 11 September 2015.

'We Don't Run' merupakan salah satu lagu dalam album 'Burning Birdges' yang dirilis pada Agustus lalu. Sebelum membawakan lagu baru, Bon Jovi membawakan 'Lost Highway', 'Raise Your Hands', 'Bad Name' dan 'Born To Me Baby'.

Sepanjang konser, Jon Bon Jovi beberapa kali menanyakan keadaan penonton. Sekedar pembuka untuk pengantar lagu berikutnya namun mendapat antusias petinggi dari penonton.

"Kalian apa kabar? Apa sejauh ini baik-baik saja," ucap Jon beberapa kali sebelum membawakan lagu berikutnya.

Konser berlangsung selama kurang lebih dua jam. Sedikitnya dua puluh lagu mereka bawakan malam itu. Tata cahaya panggung dibuat megah dan membuat 40 ribu penonton melihat Bon Jovi dengan puas setelah 20 tahun menunggu.

Lagu "Someday I'll Be Saturday Night" menjadi lagu ke-10 yang dibawakan Bon Jovi dalam susunan repertoar mereka di konser Bon Jovi Live! di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2015). Uniknya, lagu tersebut dinyanyikan vokalis Jon Bon Jovi secara akustik hingga membuat suasana terasa romantis.

Tak disangka, nuansa romantis tersebut dimanfaatkan oleh seorang pria asal Belanda, Huib Kleinhout (36), untuk melamar kekasihnya, Wuri Rostandy (33), yang berasal dari Indonesia. Kejadian itu menarik beberapa penonton dan wartawan untuk mengabadikan momen langka ini.



Wuri menangis terharu. Ia menerima lamaran Huib sebelum berpelukan dengannya. Beberapa penonton yang di sekitar mereka juga terlihat memberikan ucapan selamat bagi mereka.

"Saya kaget. Dia bohong. Dia itu tinggal di Norwegia. Dia bilang katanya mau ke AS karena mau travelling sama teman-temannya, eh enggak tahunya malah ke sini. Kami sudah pacaran selama dua tahun," kata Wuri dengan wajah cerah kepada para wartawan di area konser.

"Lagu 'Someday I'll Be Saturday Night' jadi lagu spesial buat kami," kata Huib dengan wajah bahagianya.

kompas.com

Bon Jovi sukses menggelar konsernya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat, 11 September 2015 malam. Konser dimulai sekitar pukul 20.30. Mereka memperdengarkan tiga lagu tanpa henti, salah satunya 'Lost Hoghway'.

Setelah menyapa penggemar mereka terus menghentak melalui 'Raise Your Hands', 'Bad Name', 'Born to be My Baby' dan lagu yang kali pertama dibawakan dalam konser, 'We Don't Run'.

Bon Jovi terus mengajak penontonnya bernyanyi. Kali ini 'It's My Life' yang digaungkan. 'Because We Can' jadi lagu kesembilan. Berikutnya, Jon menyerahkan bagian depan lagu 'Wanted Dead or Live' kepada penonton.

'Sleep When I'm Dead', 'Keep The Faith' dan 'Bad Medicine' juga diperdengarkan malam itu. Jon menutup malam dengan mengucapkan terimakasih dalam Bahasa Indonesia

"Terimakasih, thank you, thank you very much," kata Jon.

Sudah tujuh belas lagu yang dibawakan, penonton masih belum puas. Teriakan, 'we want more' membuat Bon Jovi kembali ke atas panggung.

Jon kini memakai jaket kulit dan membawakan 'Run Away', 'Have a Nice Day'. Lagu pamungkas malam itu 'Livin on a Prayer' yang membuat semuanya bernyanyi.

"Terimakasih, aku cinta Indonesia, thank you very much," ucap Jon lalu memeberikan hormat dengan menunduk dan meninggalkan panggung.

Konser Bon Jovi di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, menuai banyak kekesalan dari para fansnya di Indonesia. Pasalnya, penyelenggara tiket tidak memberikan tiket on the spot.

Hal itu pula dirasakan Ronny. Menurut Pria yang memiliki usaha percetakan tersebut, kekecewaan dirasakannya karena tidak mendapatkan tiket.

"Saya pikir di sini ada tiket box. Sebab, setiap konser saya nonton ada tiket box. Metallica saja ada tiket box," kesal Ronny saat berbincang dengan VIVA.co.id, di area Senayan, Jakarta, Jumat 11 September 2015

Selain tak ada tiket box, Ronny menyesalkan banyaknya calo yang menjual dengan harga selangit. Tak tanggung-tanggung, menurut Ronny, tiket yang awalnya hanya dijual Rp500 ribu jadi Rp2-2,5 juta.

"Dulu saya waktu 25 tahun saya juga nonton Bon Jovi, tapi sepertinya normal dan biasa saja, tidak seperti ini," ungkap Ronny.

Hal serupa juga diungkapkan Yussa. Pria yang bekerja sebagai sales alat musik merek ternama ini juga menyayangkan ketidak profesionalan penyelenggara karena tidak mengerti keinginan para penggemar.

Yussa mengakui, meski ingin menonton band pujaan hatinya, namun dia tak ingin mengeluarkan sepeserpun uang untuk membelinya melalui calo.

viva.co.id

video : courtesy Youtube "Fetboy Slim Chanel"