ACEH UTARA – Faqieh Othman, warga Maroko, untuk pertama kalinya menginjak bumi Indonesia. Tujuannya, melihat lebih dekat pengungsi Rohingya, yang ia sebut “my moslem brothers.” Melalui berbagai media, termasuk website act.id versi bahasa Inggris, Othman mengaku terus mengikuti perkembangan nasib etnis paling teraniaya di dunia itu.

Dengan uang yang ia kumpulkan selama bekerja setahun sebagai insinyur sipil di Perancis, Othman memutuskan akan melakukan perjalanan kemanusiaan perdananya ke Indonesia, mengunjungi saudara-saudara muslimnya.

Datang seorang diri, Othman terbilang nekad. Pasalnya, lokasi pengungsi jauh dari ibukota Indonesia, dan berbeda pulau pula. Namun berkat teknologi informasi yang makin canggih, yakni adanya internet, Othman dengan mudah sampai ke lokasi pengungsi Rohingya di Kuala Langsa (Kota Langsa), Birem Bayeun (Aceh Timur), dan terakhir menginap semalam di komplek Integrated Community Shelter (ICS) di Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara.

“ Saya banyak bertanya lokasi pengungsi Rohingya di Indonesia, saat sampai di Jakarta. Dimana Langsa? dimana Aceh? Lalu saya telpon ke nomor telepon ACT yang ada di website ACT, saya diberi nomor relawan ACT yang di Jakarta. Lalu saya terbang ke Medan, naik bis ke Langsa, lalu diantar relawan ACT menengok relawan di Langsa dan Aceh Timur,” ujar Othman (dalam Bahasa Inggris yang cukup fasih), Selasa (25/8). Othman mengatakan kondisi pengungsi di ICS lebih baik daripada yang di Langsa.

Pria asal Polizzaro, Maroko bagian selatan ini berencana akan menyampaikan hasil kunjungan ke kamp pengungsi Rohingya di Indonesia ke sebuah NGO kecil beranggotakan 15 orang di Maroko (kakak Othman aktif di dalamnya) dan akan menggalang dana untuk membantu Rohingya via ACT.

Terkait ICS, Othman berkomentar sembari mengacungkan jempol," You have been doing a good job."
Sumber