aufadermanAvatar border
TS
aufaderman
Ejek Alat Vital Bau, Siswi SMP Ciomas Disiksa Sadis
POJOKJABAR.com, BOGOR- Sekelompok
siswi SMP PGRI di bilangan Ciomas,
menculik adik kelasnya dan menganiaya
korban. Tak hanya kekerasan fisik, korban
juga diperlakukan tak senonoh.
“Anak saya, MCN (12), ditabrak pake motor,
disiram minuman. Gusinya sampai berdarah,
behel patah, mukanya dicoret-coret lipstik,
ditampar berkali-kali, dan rambutnya diacak-
acak. Dia juga disuruh merokok. Disuruh
milih, jika tak mau mencium kaki mereka,
harus mencium bibir lelaki. Anak saya
terpaksa mencium kaus kaki pelaku,” tutur
ayah korban, Ateng Giri Nugraha (40),
ditemui Radar Bogor di Mapolres Bogor Kota,
Senin (31/8).
Dengan wajah geram, Ateng merunutkan
aksi biadab yang dialami putri
kesayangannya itu. Cerita berawal Selasa
(25/8) lalu, sekitar pukul 13.00 WIB, MCN
(12) didatangi empat kakak kelasnya yakni
Ndl, Wd, El, dan Ppt. Baru
beberapa meter dari gerbang sekolah,
langkah korban dihalangi dan pelaku
menyiramkan minuman energi ke tubuh dan
wajah MCN.
Takut aksinya diketahui orang, pelaku
memaksa korban ikut dengan mereka. Putri
pasangan Ateng (31) dan Lailatul Hasanah
(31), itu kemudian dibawa ke sebuah lahan
kosong di kawasan Ciomas Harapan, dekat
lokasi pemancingan Sagita.
Di tempat itu, sudah menunggu lebih dari
enam teman pelaku. “Sekitar pukul 14.00
WIB. Jumlah pelaku semuanya lebih dari
sepuluh orang. Ada lima motor, satu motor
ada bonceng dua dan tiga. Diperkirakan
jumlahnya lebih dari 10 orang,” ungkap
Ateng.
Di dekat pemancingan itulah korban
mendapat perlakuan tak senonoh secara
bertubi-tubi. Setelah puas menyiksa MCN
sekitar kurang lebih satu jam, para pelaku
melepaskannya. Korban kemudian
dibiarkan pulang ke rumah di Kampung
Cibinong, Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas,
Kabupaten Bogor.
KRONOLOGIS BULLY SISWI SMP CIOMAS
Menurut Ateng, saat tiba di rumah, kondisi
putrinya itu mengenaskan. Pakainya basah
kuyup, badan penuh memar, dan gusinya
berdarah. Awalnya korban tak mau
menceritakan apa yang telah menimpanya.
Namun setelah dibujuk, barulah MCN
membeberkan kisah pilunya.
Dari pengakuan korban, Ateng mengetahui
nama-nama pelaku dan asal sekolah. Selain
Ndl, Wd, El yang merupakan kakak kelas
korban, pelaku lainnya adalah Ll, siswi SMP
swasta di bilangan Semplak, dan Ppt, siswi
SMP swasta di bilangan Semeru.
“Alasannya apa, jujur saya tidak tahu. Tapi
informasinya, pelaku mendengar gosip
korban mengolok-olok bagian vital tubuhnya.
Di situlah, pelaku dendam kepada putri
saya,” paparnya.
Namun, pada Minggu (30/8), pelaku Ppt
menelepon Ateng. Ppt yang disebut-sebut
sebagai otak penganiayaan itu
menyampaikan permohonan maaf karena
ikut menyiksa putrinya. Dalam melakukan
aksinya, Ppt menyuruh Ndl untuk menjemput
korban. Ndl menjalankan perintah itu
bersama Wd dan El.
“Kata dia, ’maaf ini salah paham, yang
membuat isu itu ternyata bukan korban,
melainkan teman saya’. Pelaku bilang itu
kepada kami lewat telepon. Dia juga
mengaku sudah dipecat dari sekolahnya,”
terang Ateng.
Meski begitu, Ateng tetap melaporkan kasus
ini ke Polsek Ciomas. Namun, polisi
mengaku tak dapat menangkap pelaku
lantaran masih di bawah umur.
“Padahal, anak saya sangat trauma atas
kejadian ini. Sudah tiga hari ini, dia tak mau
bersekolah. Tak mau keluar rumah,”
ungkapnya menahan tangis.
Tak berhenti mencari keadilan untuk
putrinya, Ateng mengadukan kasus tersebut
ke pihak sekolah. Setelah didesak beberapa
kali, pihak sekolah mempertemukan orang
tua korban dengan para pelaku, di ruang
wakil kepala sekolah.
Di ruangan itu, pelaku mengakui
perbuatannya. “Tapi, anehnya kok sekolah
santai saja. Tak ada sanksi kepada mereka.
Kok malah kami yang ditanya-tanya seperti
penyidik,” akunya.
Ateng menilai, pihak sekolah seperti
melindungi para pelaku. Sebab, barang bukti
berupa foto ketika korban mencium kaki
para pelaku, justru dihapus oleh pihak
sekolah.
“Saya tidak terima. Bahkan pelaku Ppt, usai
menganiaya membuat status BBM
(BlackBerry Messenger). Tulisnya ’gimana
rasanya dianiaya, enak apa nggak? belum ja
(aja) lo dijadiiin jadi boneka caki sama gw ’.
Begitu tulisnya,” kata Ateng.
Ia mengaku tak terima kejadian ini, dan
meminta keadilan agar semua pelaku
dihukum sesuai dengan peraturan.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Ciomas,
Kompol Riyanto membenarkan penculikan
dan tindak kekerasan oleh para siswi SMP
tersebut. Menurutnya, kasus itu masih
dalam proses penyelesaian secara
kekeluargaan.
“Itu karena saling ejek-ejek antarteman
bermain. Masih di bawah umur. Dan kita
masih melakukan pemeriksaan visum
terhadap korban,” paparnya.
(radar bogor/fdm/han/c)






ko bisa tau bau ya??????? baunya semiliwir kah?

jabar.pojoksatu.id/bogor/2015/09/01/ejek-alat-vital-bau-siswi-smp-ciomas-disiksa-sadis/
0
16.4K
124
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan