1. Izinkan Warga Negara Asing Miliki Properti di Indonesia (Apartemen)



Beberapa bulan kemarin kita sempat mendengar wacana pemerintah untuk memberikan izin kepemilikan asing terhadap properti terutama apartemen di Indonesia. Sontak hal ini menimbulkan banyak respon dari masyarakat, terutama respon negatif karena masyarakat beranggapan pemerintah sekarang pro asing, dan berniat menjual Indonesia

Tapi kalau menurut ane, seandainya kebijakan ini diberlakukan dolar mungkin bisa turun drastis, bahkan sampai balik ke angka 12rb

Kenapa? Sebenarnya properti di Indonesia walaupun cuman apartemen sangat diminati oleh WNA. Banyak sekali WNA yang ingin tinggal di Indonesia, karena berbagai seperti kecintaan mereka terhadap alam dan budaya Indonesia. Dengan adanya kebijakan seperti ini diberlakukan di kota-kota besar aja di Indonesia, pasti para pembeli asing bejibun antri untuk hunting apartemen (rebutan kayak orang indonesia kalau lihat dikon di mall

Dan kalau bule-bule gitu beli apartemen bawanya bukan rupiah gan, pasti dolar. Walaupun rupiah juga karena sudah ditukar dulu di bank. Alhasil kita bakal mendapatkan banyak asupan dolar dan rupiah bakal menguat

2. Pencabutan subsidi BBM dan pengalihan ke infrastruktur



Untuk info aja nih gan buat yang belum tau, tahun 2015 ini untuk pertama kalinya belanja infrastruktur lebih besar dari belanja subsidi


di tahun 2015 ini anggaran subsidi sekitar 100T dan anggaran infrastruktur sekitar 300T, di tahun sebelumnya kebalikannya (kalau mau lihat lebih jelas buka aja APBN 2015)

Lalu apa hubungan hal ini thd dolar?
Sebenarnya banyak gan dampak dari kebijakan ini, tapi dalam konteks dolar, pencabutan subsidi BBM menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap BBM berkurang gan (biasanya malam minggu jalan-jalan keliling kota, sekarang diem-diem aja di rumah
Kita perlu tahu gan sekarang kita importir BBM, karena produksi lifting kita tidak mampu mencukupi pasokan dalam negeri. Dan membeli BBM di luar negeri meskipun belinya di negeri2 arab situ, bayarnya tetap pakai dolar, alhasil pasokan dolar kita berkurang dan dampaknya dolar bakal menguat. Pemerintah juga jual dalam negerinya dalam bentuk rupiah, bukan dolar.

Selain itu dengan dialihkan ke infrastruktur, di masa depan infrastruktur akan meningkatkan iklim usaha. Dulu daerah yang sepi kita dikasih jalan yg bagus, tersedianya sumber daya air dan listrik, investor bakal mau masuk untuk membangun pabrik dan akhirnya menyerap banyak tenaga kerja.

Namun sayangnya kebijakan ini ditentang habis-habisan oleh masyarakat Indonesia. Demo mahasiswa bermunculan, padahal sudah tahu bahwa 70% pengguna BBM bersubsidi adalah kalangan menengah ke atas.

Mungkin suatu hari ane mau bikin thread khusus gan untuk membahas tentang infrastruktur ini

3. Hapus sistem UMR dan perserikatan buruh



Yah gan, ini salah satu alasan epic yang dipakai para investor dan pengusaha ketika ingin ngibrit dan kabur dari Indonesia.
Di tengah ekonomi global yang lesu seperti ini, perusahaan pasti ingin membuat produk yang murah agar mampu bersaing di pasar
Namun jika para buruh terus menuntut upah, alhasil perusahaan dengan terpaksa akan menaikkan harga produknya karena cost/biaya yang meningkat karena beban gaji. Akhirnya barang perusahaan ga laku di pasaran, dan perusahaan bangkrut, cari tempat lain yg bisa bikin beban usaha mereka kecil biar produk mereka laku dieskpor keluar

Kondisi buruh yang sering ricuh, tiba-tiba mogok kerja dan malah demo sehingga pabrik ngga bisa beroperasi, akhirnya malah merugi. Jika pemerintah menghapus sistem UMR dan membiarkan perusahaan menentukan upah pekerjanya sendiri, pasti banyak investor baik dalam negeri maupun asing berdatangan ke Indonesia. Mereka tinggal seenaknya kasih gaji, saya beri segini kalau mau ambil kalau ngga mau cari kerja tempat lain sana, toh masih banyak yg ngantri kerjaan, secara pengangguran di Indonesia masih banyak. Ditambah jika pemerintah memberlakukan perserikatan buruh itu ilegal dan jika mereka demo, polisi akan menindak mereka secara tegas dan dengan kekerasan.

Yakin gan, kalau ngga ada demo dan sistem upah dilepas ke pasar, investor asing bawa dolar bakal berdatangan dan rupiah pasti menguat. Tapi apa iya kita mau pakai kebijakan seperti ini? Silahkan agan diskusikan sendiri

4. Kerja sama dengan China dan diversifikasi mitra dagang


Ini gambar renminbi gan, Mata uang China yang orang biasa kenal dengan nama Yuan

Dulu pernah baca komen bahwa dolar menguat karena Pemerintah sekarang lebih sering bermitra ke China. Sbenernya itu ga bener gan.

Kita tahu bahwa dolar adalah acuan mata uang dunia. Kita mau dagang di pasar internasional, pakainya dolar. Alhasil ketika dolar menguat maka negara-negara akan kesulitan terutama mereka yg punya ketergantungan terhadap dolar

Namun ada yg berusaha mengubah itu. Mereka membuat mata uang region untuk memperkuat kedudukan wilayahnya dan memperkokoh ekonominya. Mereka adalah negara-negara di Eropa dengan Euronya. Keberhasilan Euro ini memperkuat daya saing dan tawar negara-negara eropa dalam perdagangan terutama terhadap US dolar (meskipun terakhir sempat digoyang masalah Yunan)

Lalu apa hubungannya dengan China. Jadi China dengan renminbinya ingin mencoba melakukan peruntungan seperti Eropa. China membolehkan negara lain berdagang dengan China menggunakan renmimbi dan berencana di masa depan renmimbi bakal jadi mata uang untuk wilayah Asia. Ini berarti hegemoni dolar akan berkurang, dalam arti seandainya dolar menguat sampai 20rb sekalipun, Indonesia tetap tenang karena tinggal impor aja dari China, toh bisa pakai renmimbi. Kita bisa hutang ke China dengan pakai renmimbi sehingga ketika dolar naik, nilai hutang ga terlalu terkena dampaknya selama renmimbi stabil.

Tapi ketika kebijakan ini misal digunakan, yakin pasti masyarakat banyak yang merespon negatif. Dari yang sebelumnya bilang presiden antek mamarika yg pro kapitalis, berubah jadi antek China, anak anggota PKI yang sosialis. Sekali lagi, masyarakat ricuh dan malah berdampak negatif terhadap kepercayaan investor terhadap pemerintah kita, betul tidak???

5. Menggenjot penerimaan di sektor pariwisata



Maaf gan, gambarnya yg ditampilkan malah sampah, tapi gambar itu menunjukkan pantai kuta bali, salah satu objek wisata di Indonesia yang sangat diminati wisatawan asing. Terkadang orang asing malah tidak tahu negara mana itu Indonesia, tapi mereka tahu Bali.

Salah satu cara membuat dolar mengalir kembali ke dalam negeri yang bakal berdampak terhadap penguatan rupiah adalah datangnya para wisatawan asing. Mereka datang membawa dolar dan membelanjan uang mereka mulai dari untuk biaya hotel, souvenir, jalan-jalan dan lain sebagainya.

Tapi lagi-lagi ada dampak negatifnya gan, hotel-hotel dan wisma mulai dibangun di dekat area pantai. Mereka membuang limbah ke sembarang tempat yg membuat lingkungan tercemar. Ditambah wisatawan, entah asing atau dalam negeri (kemungkinan dalam negeri sih yg banyak) yang hobi membuang sampah sembarang dan mencemari lingkungan pantai

Kalau untuk kebijakan yg ini, sebaiknya kita introspeksi diri gan. Masyarakat Indonesia kadang kurang dalam menjaga kebersihan seperti biasa buang sampah sembarang. Bahkan ada tong sampah depan mata juga, abis makan sampah langsung dibuang seenaknya. Kita harus mulai belajar menjaga kebersihan, agar turis asing berminat datang ke Indonesia