r3zam4nAvatar border
TS
r3zam4n
Hitler pada masa muda dan Karir Politiknya
Karangan Berikut merupakan bagian dari cerita Perang Eropa karya PK OJONG yang saya tulis di Trit sebelumnya. kenapa saya pisah di Trit perang Eropa? karena menurut saya profil hitler di masa muda sangat menarik dan bisa menjadi bahan pembelajaran buat kita, bagaimana kehidupan kanak-kanak Hitler yang sedari kecil senang bermain perang-perangan hingga rumor bahwa Hitler berdarah yahudi. menurut saya karangan ini juga belum sempurna, sehingga agan-agan bisa melakukan batu uji atau perbandingan data sekunder. SELAMAT MEMBACA..........



Meskipun dibenci dan dikutuk, namun tak dapat disangkal bahwa nama Adolf Hitler akan tetap tercantum dalam buku sejarah dunia, seperti juga nama Atilla, Nero dan sebagainya. Maka tidak mengherankan, bahwa tentang Hitler baik sebelumnya maupun sesudah dia mati bunuh diri telah terbit banyak buku tentang riwayat hidupnya. Pertama sudah tentu oleh orang Jerman sendiri, tapi juga oleh orang Inggris.
Tapi baik buku Jerman dan Inggris umumnya tak memuat banyak tentang masa kanak-kanak dan remaja Hitler sampai usianya 30 tahun. Apa yang sudah disiarkan, tenyata hanya berupa mitos dan fantasi.
Adalah jasa Franz Jetzinger seorang Austria pemimpin perpsutakaan di Kota Linz untuk meruntuhkan mitos dan fantasi itu. Buku Jetzinger itu kita gunakan sebagai dasar tulisan ini.

DI LUAR PERNIKAHAN
Sebelum perang pecah di surat kabar termasuk di Indonesia sudah dapat dibaca berita bahwa nama keluarga Adolf Hitler sebetulnya Schicklgruber. Ini bukan fantasi, tapi fakta dan berdasar.
Pada suatu hari dalam abad yang lampau, Marianne Schicklgruber anak perempuan seorang petani Austria pergi ke ibukota Vienna untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pada siapa dia bekerja tak diketahui. Tapi dalam tahun 1837, ketika Marianne berusia 41 tahun, ia kembali ke desanya Dollersheim. Meskipun tak bersuami, wanita itu ternyata sedang mengandung.
Tak lama kemudian Marianne melahirkan di desanya, seorang anak laki-laki yang diberi nama Alois—Alois Schicklgruber tentu menurut nama ibunya. Dan Alois inilah yang dilahirkan sebagai anak tidak sah, kemudian menjadi ayah Adolf Hitler
Siapakah ayah Alois? Dengan kata lain siapakah kakek laki-laki Hitler? Sampai kini tidak pernah diketahui.

HITLER KETURUNAN YAHUDI?
Menurut sumber yang diselidiki Dr Jetzinger, Marianne sebelu melahirkan bekerja pada suatu keluarga bernama Frankenberger. Majikan Marianne itu mempunyai seorang anak laki-laki yang waktu itu berusia 19 tahun. Mungkin anak tanggung itulah ayah Alois. Dan kalau ini benar, konsekuensinya hebat sekali. Sebab Frankenberger adalah seorang Yahudi!
Jadi Adolf Hitler yang telah membantai enam juta orang Yahudi, mempunyai darah Yahudi di dalam tubuhnya!
Sungguh suatu koinsedensi yang menarik. Tapi sumber sumber lain yang diperiksa Dr Jetzinger membantah pendapat bahwa Hitler mempunyai Kakek seorang yahudi. Pendeknya bukti 100% pasti bahwa Hitler Keturunan yahudi tidak dapat diberikan, meskipun ada peristiwa mengherankan yang terjadi dalam hubungan ini.
Pada tahun 1938, tak cukup dua bulan setelah Hitler menduduki Austria, dikeluarkan suatu perintah untuk mengosongkan desa Dollersheim, desa tempat ayah Hitler dilahirkan tahun 1837. Sesudah itu Dollersheim dihancurkan oleh meriam tentara Jerman, karena digunakan sebagai tempat latihan perang.
Tahukah Hitler akan adanya perintah itu? Rasanya ya. Mungkin dia sendiri yang memberi perintah itu. Kalau demikian mengapa ia lenyapkan dari muka bumi desa tempat ayahnya lahir? Karena malu?
Meskipun peristiwa ini bisa dianggap sebagai petunjuk bahwa Hitler keturunan Yahudi, peristiwa itu bukanlah suatu bukti. Maka kita kesampingkan saja. Dan kini coba mengetahui mengapa akhirnya Hitler memakai nama itu dan bukan nama Schicklgruber.

HIEDLER, HITLER
Ketika Alois berusia lima tahun, maka ibunya berusia 47 tahun menikah dengan J George Hiedler, seorang yang tidak berguna, tidak pernah bekerja, sehingga tidak lama Marianne pun makin miskin sampai ia dan suaminya tak mempunyai tempat tidur dan harus tidur di tempat makan hewan. Marianne meniggal lima tahun setelah meninggal.
Tapi ayah tiri Alois itu mempunyai saudara muda, J Nepomuk Hiedler dan dia ini yang lebih rajin, sehingga lebih makmur keadaanya. Dia yang mengasuh Alois sebagai anaknya.
Nepomuk Hiedler memperlakukan Alois sebagai anaknya sendiri dan kemudian Alosi mengubah namanya dari Schicklgruber menjadi Hiedler atau Hitler. Tapi ini baru terjadi ketika Alois berusia 40 tahun.

“SELF MADE MAN”
Alois dalam usia 13 tahun setelah lulus sekolah rendah kemudian pergi ke Vienna untuk belajar sebagai tukang sepatu, tapi kemudian menjadi pegwai pajak dan pabean. Meskipun pendidikannya rendah, namun Alois berkat kegiatannya akhirnya mencapai pangkat yang tinggi dalam waktu yang singkat. Maka harus ditarik kesimpulan bahwa ayah Hitler ini rajin, efisien dan berkemauan yang konsisten.
Tapi kehidupan pribadinya tak begitu mentereng. Pertama-tama Alois dalam usia 36 tahun menikah dengan Anna Glassl janda berusia 50 tahun yang punya uang. Karena pernikahan itu hidup Alois lebih mewah. Tapi ia main gila dengan Fanni Matzelberger, juru masak yang bekerja di rumahnya, sehingga istrinya Anna lari dan minta bercerai. Alois lalu hidup bersama Fanni yang melahirkan anak di luar pernikahan. Baru setelah Anna meninggal, Alois kimpoi dengan Fanni. Alois berusia 46 tahun dan istrinya yang kedua ini 22 tahun. Tapi pernikahan ini juga tak rukun, sebab Alois tetap tak setia pada istrinya. Setahun kemudian Fanni meninggal dan buat ketiga kalinya Alois menikah kini dengan Klara Polzl, seorang cucu dari J Nepomuk Hiedler, ayah angkatnya sendiri.
Klara ini penting bagi kita sebab dialah yang kemudian melahirkan anak yang diberi nama Adolf Hitler.
Meskipun ayah hitler sebagai suami tidak dapat dibanggakan, namun ia mempunyai banyak sifat yang baik. Dr Jetzinger membuktikan bahwa Alois Hitler bukan pemabuk, tidak miskin, tapi berkat otodidak berhasil mencapai pangkat tertinggi yang mungkin dicapai oleh seorang pegawai pabean yang berpendidikan rendah.

IBUNYA
Adolf Hitler lahir Hari sabtu tanggal 20 April 1889 pukul 18.30 di Desa Brnau di pinggir sungai Inn, masih di wilayah Austria, tapi di seberang Sungai Inn wilayah Jerman.
Ibunya , Klara mempunyai enam anak tapi kebanyakan mati muda, sehingga yang ketinggalan pada permulaan 1900 hanya Adolf dan saudara perempuannya Paula. Sampai begitu jauh tak tampak hal yang luar biasa pada ayah Hitler, kecuali bahwa ia seorang self made man. Bagaimana ibunya?
Klara yang berambut hitam, adalah seorang wanita yang tenang dan penurut. Ia menderita karena perangai suaminya terhadap kaum wanita. Pakaiannya sederhana, tapi bersih, begitu pula anak-anaknya terpelihara pakaiannya.
Perkataan ‘simpatik’ dapat digunakan terhadap Ibu Hitler ini, apalagi ia tidak suka banyak bicara, omong-omong dengan tetangganya, karena ia tidak mempunyai waktu untuk itu. Hitler sendiri menulis demikian tentang ibunya “ ia mengabdikan dirinya kepada rumah tangga dan anak-anaknya, yang selalu diperhatikannya dengan kasih sayang”

Spoiler for HItler semasa bayi:


Spoiler for Alois Hitler:


Spoiler for Klara Hitler:



MAIN PERANG PERANGAN
Dalam usia enam tahun Adolf ke sekolah buat pertama kalinya. Adolf penurut tapi sangat lincah. Sesudah sekolah ia hamper selalu bermain di jalan dengan kawan-kawannya, antara lain bermain “polisi dan perampok” yang umum pada waktu itu. Adolf selalu yang menjadi pemimpin.
Pada suatu hari mereka secara tak sengaja menimbulkan kebakaran di hutan. Karena anak-anak itu tak bisa memadamkannya, meskipun sudah berusaha maka mereka lari. Tapi Adolf terus mendesak jangan bilang siapa biang keladinya, kalau tidak mereka akan dipenjarakan. Akhirnya kebakaran itu dipadamkan oleh pemadam kebakaran kota Linz.
Adolf bukan tukang kelahi. Ia lebih suka menggunakan lidahnya yang lancar daripada tinjunya. Ia lebih gesit dan cerdik daripada anak lain dan dalam permainan ia selalu menggunakan pikiran sebaik-baiknya. Adolf paling suka pada permainan perang-perangan dan dialah yang selalu memimpinnya. Seorang dari anak itu yang kemudian menjadi pendeta berkata : “ kami selali main perang-perangan tak ada habisnya. Kebanyakan sampai kami menjadi bosan, tapi Hitler selalu berhasil mengumpulkan anak-anak lain untuk bermain dengan dia, umumnya anak yang lebih muda”
Sebagai dictator kemudian, Hitler pun memperlihatkan pengetahuan tentang hal kemiliteran, yang pasti tidak biasa bagi seorang yang hanya mempunyai pangkat kopral.
Apakah ada tanda-tanda pada masa kecilnya terhadap soal militer, selain kesukaannya untuk main perang-perangan sampai tidak ada bosannya?

PERPUSTAKAAN AYAHNYA
Ada! Dan pengaruh itu datangnya dari dunia buku. Seperti lazimnya di Austria, orang yang agak berpendidikan atau berkedudukan baik mempunyai perpustakaan di rumahnya sendiri (ayah Hitler mempunyai pangkat cukup baik sebagai pabean). Pada usia 10 tahun, adolf melihat sejumlah buku militer dalam perpustakaan ayahnya, diantaranya majalah bergambar yang terbit sewaktu Perang Jerman-Prancis (1870) yang dijilid menjadi dua buku. Dr Jetzinger sendiri masih ingat akan majalah bergambar itu yang banyak dijual waktu itu di Austria. Buku itulah yang menjadi bacaan kesukaan Adolf Hitler. Empat puluh tahun kemudian Tentara Jerman yang tunduk pada perintah Hitler merebut hamper seluruh Eropa.
Di sekolah lanjutan Adolf tidak mempunyai angka yang baik. Ia malas. Ilmu pastinya buruk. Begitu pula ilmu hayat atau biloginya. Maka di kelas satu SMP ia duduk dua tahun, sebabnya adalah kemalasanya.
Ketika adolf berusia hamper 14 tahun, ayahnya meninggal. Tapi ia tetap malas di sekolah , meskipun tak ada orang meragukan bahwa otaknya tajam. Ia tak suka menerima nasihat atau kritik orang lain, tapi sebaliknya ia menuntut teman-temanya yang seusia harus tunduk pada dia. Di sekolah ia hanya pada dalam mata pelajaran menggambar.
Waktu itu Hitler kurus, pucat hampir seperti berpenyakit TBC. Dugaan bahwa angka-angkanya di sekolah buruk adalah akibat teman perempuannya harus ditolak. Hitler tidak memperhatikan gadis-gadis di sekolahnya.
0
4.5K
9
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan