Fuad Muhammad Syafrudin atau Udin adalah seorang wartawan surat kabar Bernas yang tewas dibunuh oleh orang tidak dikenal pada tahun 1996.

Semasa hidupnya, pria yang lahir pada 18 Februari 1964, ini dikenal sebagai wartawan yang kritis terhadap kebijakan Orde Baru dan Militer. Tulisan-tulisannya dalam harian Bernas dinilai berani pada saat itu. Maklum, di masa Orde Baru bisa dibilang sulit menemukan kebebasan berpendapat seperti saat ini.

Pada 13 Agustus 1996, Udin kedatangan tamu misterius yang kemudian menganiaya dirinya hingga tidak sadarkan diri. Setelah kejadian, Udin yang sudah dalam keadaan koma dilarikan ke rumah sakit Bethesda, Yogyakarta. Sayangnya nyawa Udin tidak terselamatkan dan akhirnya meninggal pada 16 Agustus 1996.

Kasus Udin menjadi gelap akibat hilangnya beberapa bukti penting dalam penyelidikan. Salah satu orang yang diduga ada dibalik penggelapan itu adalah Sersan Kepala Edy Wuryanto. Ia dilaporkan membuang sampel darah Udin ke laut dan mengambil buku catatannya dengan dalih penyelidikan.

Selain itu, ada dua orang yang dijadikan kambing hitam dalam kasus ini. Mereka adalah Tri Sumaryani dan Dwi Sumiaji alias Iwik. Tri adalah seorang perempuan yang mengaku ditawari imbalan sejumlah uang untuk membuat pengakuan melakukan hubungan gelap dengan Udin, sehingga suaminya membunuh Udin. Sementara Iwik adala supir dari Dymas Advertising Sleman yang diculik oleh Serka Edy dan dipaksa mengaku sebagai pembunuh Udin.

Tapi dalam kesaksiannya di persidangan, Iwik mengatakan bahwa dirinya korban rekayasa, karena Ia dipaksa menjalankan skenario dari Serka Edy. Kemudian Iwik dinyatakan bebas karena tidak ada bukti kuat keterlibatanya. Dengan itu pula motif perselingkuhan yang membawa nama Tri dinyatakan tidak terbukti.

Setelah itu kasus ini pun menjadi simpang-siur, dan pelaku sebenarnya pembunuhan sang wartawan kritis tidak pernah tertangkap sampai saat ini.

Sumur: https://instagram.com/p/64k-zRFIRi/?...ceritadanmitos