Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami penurunan, salah satunya ditandai dengan nilai rupiah yang terus turun. Buruknya perekonomian di Indonesia karena kinerja kepemimpinan di bawah Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak bagus.

Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda dalam keterangannya kepada intelijen (24/08). “Kalau diibaratkan seperti mobil, sopirnya bangsa Indonesia ini tidak bagus. Kalau sopirnya tidak jelas, dan mobilnya tak jalan-jalan ya sopirnya harus diganti,” sindir Huda.

Menurut Huda, gaya kepemimpinan Presiden Jokowi sudah seharusnya diubah agar lebih tegas. “Selama ini ketegasan Jokowi tidak kelihatan. Kalau mau tegas Menteri Puan Maharani yang kinerja buruk diganti, nanti rakyat akan menilai bagus ke Jokowi,” ungkap Huda.

Huda menilai, Jokowi lebih banyak pencitraan dalam setiap kunjungan kerjanya. “Bagi-bagi sepeda, blusukan justru tidak menyelesaikan masalah. Ini hanya menyelesaikan masalah secara parsial. Cara mengatasi harga cabai, daging yang tinggi tidak bisa,” ujar Huda.

Tak hanya itu, kata Huda, investor dari negara lain melihat berbagai kebijakan rezim Jokowi akan menimbulkan banyak kerawanan sosial. “Seperti menghapuskan kewajiban bahasa Indonesia bagi pekerja asing justru membuat investor takut. Belum lagi membludaknya buruh Cina. Investor selain Cina pun berfikir juga terkait kebijakan Jokowi ini,” ungkap Huda.

www.intelijen.co.id