Para pelaku tindak kriminal di dunia cyber memang cukup meresahkan. Berbagai tindakan peretasan yang merugikan digadang-gadang menjadi salah satu tindakan yang memang harus dihanguskan. Namun tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk bisa membasmi para peretas di seluruh dunia yang jumlahnya juga tidak sedikit. Selama berpuluh-puluh tahun para ahli komputer di dunia bergabung dan menghabiskan waktu untuk membuat sebuah sistem yang dapat membuat para hacker bertekuk lutut. Baru-baru ini dikabarkan bahwa para peneliti di California percaya bahwa mereka telah membuat sistem tersebut.

Salah satu profesor dari para ilmuwan yang bernama Amit Sahai mengatakan kalau mereka menggunakan sebuah teknik yang bernama "obfuscating". Teknik yang ditanamkan ke dalam sistem tersebut disinyalir akan dapat membuat para peretas kebingungan, hal ini dikarenakan file yang ada di dalam program akan berubah secara otomatis. Hal ini tentu akan membuat hacker kelimpungan.

Mengutip dari laman Daily Mail via Liputan 6, cara kerja obfuscating sendiri adalah dengan mengkombinasikan elemen acak ke dalam kode perangkat lunak, di mana hanya orang-orang yang menjalankan program tersebut yang dapat mengakses output dengan benar. Sahai menamai programnya dengan julukan 'multilinear jigsaw puzzle', namun hingga saat ini masih perlu dikembangkan lagi agar bisa digunakan oleh para pembuat perangkat lunak komersial. Hal ini karena kode yang dihasilkan belum bisa dibedakan sehingga masih sulit untuk dikelola dan dianalisa. Sistem buatan Sahai itu sejauh ini terbukti tak bisa ditembus hacker dan bisa digunakan secara universal, yang berarti semua jenis perangkat lunak dapat terlindungi dari serangan hacker.

Jika memang sistem itu nanti benar-benar tidak dapat diretas oleh para hacker, maka dapat dipastikan kalau hacker akan segera musnah dan berakhir. Saya sendiri sudah meyakinkan kalau sistem tersebut bukah hanya dapat digunakan untuk menghindar dari serangan hacker saja, tapi juga untuk digunakan pada dunia militer.