- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
mau jadi manusia dengan tingkat kecerdasan selanjutnya?? masuk gan, baca sampe abis
TS
kaskustom
mau jadi manusia dengan tingkat kecerdasan selanjutnya?? masuk gan, baca sampe abis
misi gan, sy mo ajak sharing ni soal hal yang religius.. coba tebak apa yang ada di pikiran agan saat ada kata religius?? yak agama 
ada 6 agama yang diakui di negara kita: hindu, buddha, konghucu, islam, katholik, protestan. oke saya ga mau bahas tentang agama itu satu persatu, tetapi saya ingin membahas apakah dengan kita menjalankan 100% agama kita akan menjadi orang yang benar?? coba kita simak video berikut
di video tersebut sudah dijelaskan secara lengkap. jika malas buffer silahkan baca artikel panjang ini sampai habis (jangan setengah2)
agama berbeda dengan Tuhan. kok bisa?? mari kita lihat poin satu persatu. saya ambil poin poin yg umum saja, karena ada beberapa yg dibahas dari bahasa kristiani
disini di katakan bahwa Yesus lebih besar dari agama. Agama digambarkan sebagai politik, yang mudah diadu domba. jika kita bilang agama itu baik, mengapa banyak perang karenanya. simpel saja, kita bisa lihat insiden dipapua tolikara yang perang karena agama
mengapa gereja begitu megah tetapi gagal menolong yang miskin? truee, saya saat ke gereja melihat orang memakai kemeja yang rapih yang bagus yang bermerk. sedangkan saya, memakai kaos biasa, kadang memakai singlet (yang sedikit aga mahal tentunya ^^V) sudah cukup membuat saya gengsi. mereka berbahagia di gereja itu, tetapi ingatkah mereka akan kaum yang miskin diluar sana, yang mungkin pakaiannya sudah sudah bolong2 ingin masuk gereja tetapi tidak bisa karena diusir satpam karena pakaiannya yang bau dll. pernahkah kita memikirkan hal itu??
intinya adalah agama tidak bisa mencapai akar permasalahan, agama tidak bisa mencapai akar permasalahan, agama tidak bisa mencapai akar permasalahan --- coba ulangi 3x dalam hati. maksudnya apa ya, simak lebih lanjut
semua harus tetap dipikirkan dengan akal sehat, yaitu logika. ya kita tidak bisa menyebut kita pemain basket hanya karena membeli baju basket. kita tidak bisa bilang kita beragama ini, hanya karena sekedar mengikuti aturan belaka sebagai formalitas kita dipandang oleh orang lain memliki agama tersebut. pergi ke gereja pada hari minggu tetapi bersikap seperti seks oriented dan minum2.
karena kasih karunia, berkat, itu seperti air. dan gereja haruslah berupa lautan yang mewadahi kasih tersebut, bukan sekedar bangunan seperti museum yang hanya untuk orang2 baik. kita semua manusia berdosa, saat ke tempat ibadat terbukalah bahwa kita manusia berdosa, jangan mengganggap diri kita sudah baik. bagi yang membaca alkitab, tau kan klo Tuhan tidak suka dengan ahli agama dan berkata ahli agama itu bodoh, mereka mengajarkan tentang agama, bukan tentang kebaikan ---damn its killing me so much
KASIH KARUNI LEBIH BAIK DARI PADA PERATURAN (Logic is better than some rules)
mari kita luruskan, tempat ibadat itu baik, alkitab itu baik, dan dosa itu memang benar benar ada. AGAMA >< TUHAN. yang satu adalah karya manusia, yang satu adalah karya Tuhan.
PERCAYA DENGAN AGAMA BERBEDA DIBANDINGKAN PERCAYA DENGAN TUHAN
oke itu rincian dari video tersebut. gimana pandangan TS sendiri
saya juga ga mau ikutin kata2 dia 100%. well sebagian besar memang benar, tetapi dengan begitu saya akan membenci agama yang saya yakini dong
tolong semuanya jangan tersinggung, ini yang saya dapat dari isi hati saya sendiri:
1. saat kita sudah benar dan percaya Tuhan, kita sebenarnya tidak perlu lagi yang namanya agama.
2. pernah kepikiran ga kita ada 7 agama dan masih banyak lg di belahan dunia lain. dengan cara meninggal yang berbeda beda, dan kehidupan setelah meninggal yang berbeda beda pula.
3. saya percaya Tuhan, saya percaya keyakinan saya, tetapi tidak percaya 100% dengan agama.
4. pernah ga kepikiran suatu saat nanti allien beneran ada ke bumi.
5. saat kita menaati 100% apa yang agama katakan, berarti kita percaya pada agama, bukan percaya pada Tuhan.
ok kita sudah sampai di ujung. demikianlah mungkin hal yang ingin saya sampaikan benar2 dari lubuk hati saya. saya membuat post ini dengan se no offense mungkin, saya juga jarang sekali menulis post, lebih sering silent rider, ini mungkin acak2an sekali postny. juga sadar masih banyak kesalahan dalam kata yang saya ketik ini.
saya hanya ingin share apa yang sekiranya menurut saya benar, saya ingin mengajak kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik, karena sebelum ini pun saya selalu bertanya semua agama baik, mengapa tidak didunia ini satu agama saja. jawaban menurut saya sendiri adalah kita, manusia diberikan pilihan dengan cara apa si yang ingin kita lakukan, yang memang cocok dengan pribadi kita untuk menjadi orang yang lebih baik. karena goal dari semua agama itu sama: pribadi yang baik + percaya pada Tuhan
menurut saya ini lah jawaban bagi mereka yang sering adu fisik maupun adu mulut berdasarkan agama. jika saya rumuskan seperti ini:
agama > pribadi yang baik > percaya pada Tuhan
karena agama mengantar anda menjadi pribadi yang baik sekaligus mengarahkan anda untuk percaya kepada Tuhan
mungkin disaat semua orang sudah memiliki pikiran yang sama seperti ini, kita bisa naik level, menjadi manusia dengan tingkat kecerdasan yang selanjutnya
klo ada komeng bermutu ane taro page one ya. share aja klo ada pendapat asal jangan berbau sara
sekali lagi saya tekankan ini hanya pendapat dari hati saya, bukan sesuatu yang pasti ataupun harus diyakini. bahkan tujuan saya disini adalah berbagi pemikiran bagaimana pendapat agan agan sekalian mengenai pemikiran saya ini. saya pun masih bertanya tanya apa dengan ini saya mengajak orang lain untuk sesat?? semoga saja tidak
untuk judul yang dibilang tidak nyambung saya terinspirasi dari film interstellar. bagi yang sudah nonton pasti tau manusia 4 dimensi, dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. sepertinya tulisan saya masih ambigu sehingga banyak yang pahamnya tidak sesuai dengan apa yang saya sampaikan. langsung buffer video nya aja gan jika merasa thread ini berbau sara
dengan memahami hal ni saya rasa kita sudah melewati satu masalah besar, karena tidak sedikit loh orang2 yang suka berdebat soal perbedaan agama. dan tidak sedikit yang bukannya tidak mau berdebat, melainkan menghindar karena orang2 yang debat biasanya apa yang di omongin ga nyambung karena sudah terlalu percaya dengan agamanya sendiri. ya yang ga mau debat ujung2nya disimpan dalam hati. bukankah dengan hilangkah satu bidang debat yang tidak penting membuat kita lebih fokus dengan hal lain masa depan dan menjadikan pribadi yang lebih cerdas lagi?? saya harap seperti itu
ada agan yang jelasin maksud dari thread saya dengan kata kata dia sendiri lebih ringkas jelas dan tepat sasaran dibanding kata2 saya yang amburadul. cekidot
terima kasih agan masboeing atas penjelasan lebih jelasnya
ada 6 agama yang diakui di negara kita: hindu, buddha, konghucu, islam, katholik, protestan. oke saya ga mau bahas tentang agama itu satu persatu, tetapi saya ingin membahas apakah dengan kita menjalankan 100% agama kita akan menjadi orang yang benar?? coba kita simak video berikut
Spoiler for video:
di video tersebut sudah dijelaskan secara lengkap. jika malas buffer silahkan baca artikel panjang ini sampai habis (jangan setengah2)
agama berbeda dengan Tuhan. kok bisa?? mari kita lihat poin satu persatu. saya ambil poin poin yg umum saja, karena ada beberapa yg dibahas dari bahasa kristiani
disini di katakan bahwa Yesus lebih besar dari agama. Agama digambarkan sebagai politik, yang mudah diadu domba. jika kita bilang agama itu baik, mengapa banyak perang karenanya. simpel saja, kita bisa lihat insiden dipapua tolikara yang perang karena agama
mengapa gereja begitu megah tetapi gagal menolong yang miskin? truee, saya saat ke gereja melihat orang memakai kemeja yang rapih yang bagus yang bermerk. sedangkan saya, memakai kaos biasa, kadang memakai singlet (yang sedikit aga mahal tentunya ^^V) sudah cukup membuat saya gengsi. mereka berbahagia di gereja itu, tetapi ingatkah mereka akan kaum yang miskin diluar sana, yang mungkin pakaiannya sudah sudah bolong2 ingin masuk gereja tetapi tidak bisa karena diusir satpam karena pakaiannya yang bau dll. pernahkah kita memikirkan hal itu??
intinya adalah agama tidak bisa mencapai akar permasalahan, agama tidak bisa mencapai akar permasalahan, agama tidak bisa mencapai akar permasalahan --- coba ulangi 3x dalam hati. maksudnya apa ya, simak lebih lanjut
semua harus tetap dipikirkan dengan akal sehat, yaitu logika. ya kita tidak bisa menyebut kita pemain basket hanya karena membeli baju basket. kita tidak bisa bilang kita beragama ini, hanya karena sekedar mengikuti aturan belaka sebagai formalitas kita dipandang oleh orang lain memliki agama tersebut. pergi ke gereja pada hari minggu tetapi bersikap seperti seks oriented dan minum2.
karena kasih karunia, berkat, itu seperti air. dan gereja haruslah berupa lautan yang mewadahi kasih tersebut, bukan sekedar bangunan seperti museum yang hanya untuk orang2 baik. kita semua manusia berdosa, saat ke tempat ibadat terbukalah bahwa kita manusia berdosa, jangan mengganggap diri kita sudah baik. bagi yang membaca alkitab, tau kan klo Tuhan tidak suka dengan ahli agama dan berkata ahli agama itu bodoh, mereka mengajarkan tentang agama, bukan tentang kebaikan ---damn its killing me so much
KASIH KARUNI LEBIH BAIK DARI PADA PERATURAN (Logic is better than some rules)
mari kita luruskan, tempat ibadat itu baik, alkitab itu baik, dan dosa itu memang benar benar ada. AGAMA >< TUHAN. yang satu adalah karya manusia, yang satu adalah karya Tuhan.
PERCAYA DENGAN AGAMA BERBEDA DIBANDINGKAN PERCAYA DENGAN TUHAN
oke itu rincian dari video tersebut. gimana pandangan TS sendiri
saya juga ga mau ikutin kata2 dia 100%. well sebagian besar memang benar, tetapi dengan begitu saya akan membenci agama yang saya yakini dong
tolong semuanya jangan tersinggung, ini yang saya dapat dari isi hati saya sendiri:
1. saat kita sudah benar dan percaya Tuhan, kita sebenarnya tidak perlu lagi yang namanya agama.
Spoiler for penjelasan:
2. pernah kepikiran ga kita ada 7 agama dan masih banyak lg di belahan dunia lain. dengan cara meninggal yang berbeda beda, dan kehidupan setelah meninggal yang berbeda beda pula.
Spoiler for penjelasan:
seperti di di agama ini nanti ada jalan seperti jembatan kalo kita baik kita akan lewat dengan selamat berarti kita masuk surga, lalu di agama lain kita reinkarnasi, dll. well kita percaya kan yang namanya Tuhan itu hanya satu, masa kehidupan orang setelah meninggal akan berbeda beda nantinya. itulah mengapa dikatakan agama merupakan karya manusia, kita hanya diberikan gambaran kira kira nanti akan begini loh klo uda ga di bumi. tetapi untuk kenyataannya itu belum tentu seperti itu. atau bahkan dari beberapa agama tersebut mungkin ada satu yang benar2 mendekati apa yang akan terjadi setelah kita meninggal nanti, who knows?? ada yang mau coba, mungkin bisa di share nnti disini
3. saya percaya Tuhan, saya percaya keyakinan saya, tetapi tidak percaya 100% dengan agama.
Spoiler for penjelasan:
4. pernah ga kepikiran suatu saat nanti allien beneran ada ke bumi.
Spoiler for penjelasan:
5. saat kita menaati 100% apa yang agama katakan, berarti kita percaya pada agama, bukan percaya pada Tuhan.
Spoiler for penjelasan:
ok kita sudah sampai di ujung. demikianlah mungkin hal yang ingin saya sampaikan benar2 dari lubuk hati saya. saya membuat post ini dengan se no offense mungkin, saya juga jarang sekali menulis post, lebih sering silent rider, ini mungkin acak2an sekali postny. juga sadar masih banyak kesalahan dalam kata yang saya ketik ini.
saya hanya ingin share apa yang sekiranya menurut saya benar, saya ingin mengajak kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik, karena sebelum ini pun saya selalu bertanya semua agama baik, mengapa tidak didunia ini satu agama saja. jawaban menurut saya sendiri adalah kita, manusia diberikan pilihan dengan cara apa si yang ingin kita lakukan, yang memang cocok dengan pribadi kita untuk menjadi orang yang lebih baik. karena goal dari semua agama itu sama: pribadi yang baik + percaya pada Tuhan
menurut saya ini lah jawaban bagi mereka yang sering adu fisik maupun adu mulut berdasarkan agama. jika saya rumuskan seperti ini:
agama > pribadi yang baik > percaya pada Tuhan
karena agama mengantar anda menjadi pribadi yang baik sekaligus mengarahkan anda untuk percaya kepada Tuhan
mungkin disaat semua orang sudah memiliki pikiran yang sama seperti ini, kita bisa naik level, menjadi manusia dengan tingkat kecerdasan yang selanjutnya
klo ada komeng bermutu ane taro page one ya. share aja klo ada pendapat asal jangan berbau sara
UPDATE
sekali lagi saya tekankan ini hanya pendapat dari hati saya, bukan sesuatu yang pasti ataupun harus diyakini. bahkan tujuan saya disini adalah berbagi pemikiran bagaimana pendapat agan agan sekalian mengenai pemikiran saya ini. saya pun masih bertanya tanya apa dengan ini saya mengajak orang lain untuk sesat?? semoga saja tidak
untuk judul yang dibilang tidak nyambung saya terinspirasi dari film interstellar. bagi yang sudah nonton pasti tau manusia 4 dimensi, dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. sepertinya tulisan saya masih ambigu sehingga banyak yang pahamnya tidak sesuai dengan apa yang saya sampaikan. langsung buffer video nya aja gan jika merasa thread ini berbau sara
dengan memahami hal ni saya rasa kita sudah melewati satu masalah besar, karena tidak sedikit loh orang2 yang suka berdebat soal perbedaan agama. dan tidak sedikit yang bukannya tidak mau berdebat, melainkan menghindar karena orang2 yang debat biasanya apa yang di omongin ga nyambung karena sudah terlalu percaya dengan agamanya sendiri. ya yang ga mau debat ujung2nya disimpan dalam hati. bukankah dengan hilangkah satu bidang debat yang tidak penting membuat kita lebih fokus dengan hal lain masa depan dan menjadikan pribadi yang lebih cerdas lagi?? saya harap seperti itu
ada agan yang jelasin maksud dari thread saya dengan kata kata dia sendiri lebih ringkas jelas dan tepat sasaran dibanding kata2 saya yang amburadul. cekidot
Quote:
Original Posted By masboeing►
Thread yang bagus: TS
Ane rasa gak ada yg ngajak agan jadi gak beragama dengan thread ini. Pernah dengar ungkapan "Tuhan itu terlalu mahabesar untuk dikotak-kotakkan dalam agama" dan satu ungkapan lagi, "Banyak jalan menuju Roma"? Itulah sebenarnya maksud thread ini.
(Catatan ya: ane mau pakai kata Tuhan di sini karena itu netral, produk asli Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Agan silakan membayangkan "Tuhan" itu sebagai siapa pun yang Agan yakini, bisa Allah, bisa God, bisa Yahwe, bisa Sang Hyang Widi, bisa Sang Buddha, bisa Yesus, terserah).
Tuhan itu Esa, selalu ada sejak awal (alpha) hingga akhir zaman (omega). Benar, kan? Ini konsep dasarnya dulu, deh. Berarti Tuhan ada sebelum ada manusia, sebelum ada bumi, sebelum ada tatasurya, bahkan sebelum ada "ADA" itu sendiri. OK? Sippp!
Berarti ketika manusia pertama ada di muka bumi, Tuhan sudah ada lebih dulu, kan? Yup, benar.
Hampir sebagian besar dr kita meyakini (berdasarkan pemahaman kitab-kitab Samawi/agama langit, yakni Yahudi, Kristen, Islam, dan semua turunannya) bahwa manusia pertama itu adalah Adam dan Hawa. Ketika Adam & Hawa ada di muka bumi, apakah sudah ada agama? Hayoo, yg jawab sudah siapa? Hehehe... ya belumlah. Nabi Ibrahim/Abraham sebagai Bapak Agama Langit (Sawami) saja sudah keturunan ke sekian-sekian-sekian dari Adam & Hawa. Berturut-turut, agama Yahudi, Kristen dan Islam muncul setelah Abraham.
Pertanyaan nih, Gan... bagaimana Adam dan Hawa merasakan kehadiran Sang Penciptanya?
Itu tadi dilihat dari sudut agama, ya Gan. Sekarang kita lihat dari sains. Siapa manusia pertama? Ya manusia purba tentu saja, mau monyet, mau bukan monyet, pokoknya manusia purba (namanya juga sains, ya kan?). Manusia purba pastinya juga belum punya agama, kan? Agama waktu itu belum ada.
Pertanyaan lagi nih, Gan (sama dengan pertanyaan di atas)... bagaimana manusia purba merasakan kehadiran Sang Penciptanya?
Kenapa ane ngasih dua pertanyaan itu? Gini, Gan, kita tadi sepakat kalau Tuhan yang Esa itu sudah ada sejak sebelum ada awal dan setelah ada akhir nanti, ya kan? Tuhan itu juga pasti menyayangi ciptaannya, bener nggak? Berarti Tuhan juga menyayangi manusia di bumi ini, bener?? Oke, berarti lagi, Tuhan juga pasti menyayangi Adam dan Hawa atau manusia purba tadi, oke?
Kalau kita meyakini bahwa Tuhan menyayangi manusia sejak awal, berarti Tuhan juga berusaha supaya semua manusia (termasuk si manusia purba tadi) merasakan kehadiranNYA, kan?
Pengalaman manusia merasakan kehadiran Sang Penciptanya itulah yang disebut spiritualitas.
Manusia purba belum punya agama, tapi apakah itu berarti mereka tidak percaya Tuhan??? Jangan salah, mereka percaya! Hanya saja, karena pikiran mereka amat sangat sangat sangat terbatas, maka mereka "melihat" Tuhan dengan definisi mereka sendiri, seperti tanda-tanda alam (petir, gunung meletus, gempa) atau batu yang gede, dll.
Mereka nyembah berhala dong kalo gitu? Belum tentu Gan. Batu, petir, pohon dll., itu hanya simbol yg bisa masuk ke otak primitif manusia purba tadi, tentang kehadiran Sang Penciptanya. Kalo mereka misalnya udah bisa mikir kayak kita, jelas mereka gak bakalan nyembah-nyembah batu. Itu semata-mata masalah kecerdasan otak dan persepsi manusia, Gan. Jadi di sini juga ane ingetin, jangan gampang nuduh orang sebagai "penyembah berhala", dari agama apa pun. Mau tau "penyembah berhala" sesungguhnya? Tuh, mereka yang percaya kalo batu akik ada "penunggunya" dan bisa bikin karirnya sukses! Itu dia penyembah berhala sebenarnya
Balik ke masalah spiritualitas tadi. Spiritualitas tiap orang bisa beda-beda Gan. Pengalaman batin Agan tentang Tuhan bisa beda dengan pengalaman batin Ibu atau Ayah Agan, adik Agan atau pacar Agan. Dan ane tekankan di sini: spiritualitas berupa pengalaman batin itu gak akan bisa dipaksa oleh siapa pun. Agan nyaman merasakan kehadiran Tuhan ketika sholat? Monggo. Agan tenteram bersama Tuhan ketika sendirian di gereja? Silakan! Agan merasa Tuhan hadir ketika mendengarkan musik-musik klasik? Boleh juga. Agan merasa benar-benar dekat sama Tuhan kalau sudah berdoa sambil nangis-nangis? Tidak salah juga, silakan.
Bahkan yg paling ekstrem: Agan bisa merasa HAPPY dan LEGA sehabis menolong orang dengan ikhlas tanpa kepikiran pahala atau imbalan? Nah, rasa lega dan happy itulah tanda bahwa Tuhan ada dalam hati agan semua!
Agama, di sini hanya menyatukan itu semua dalam "format yang lebih rapi" dan lebih jelas, supaya bisa dipahami (harapannya) oleh orang terbodoh sekalipun!
Bukan berarti orang beragama itu bodoh, lhooo. Analoginya, agama itu kayak Tour & Travel. Agan mau pergi ke Turki, mau lewat mana aja, naik apa aja, terserah Agan. Tapi kalo mau lebih gampang, semua udah ada aturannya, udah ada rambu-rambunya, udah lebih jelas sampainya, ikut aja Tour ke Turki. Trus kalo gak ikut Tour gak bakalan sampe Turki gitu? Ya gak juga, bisa aja tetap nyampe, bisa juga gak nyampe. Sebaliknya ikut Tour apa pasti nyampe Turki? Gak juga! Kalo Agan bandel, gak ngikutin tour leader, jalan sendiri ke arah lain, ya gak bakalan nyampe. Jadi semua balik lagi ke niat dan kenyamanan Agan semua.
Jangan pernah salah paham dengan kalimat "Indonesia mengakui lima (atau enam) agama resmi dan kepercayaan." Apa itu artinya di luar lima (atau enam) tadi = dosa? Ya enggak juga. Kalimat itu sebenarnya berarti, pemerintah kita secara administratif hanya mengurus lima/enam agama tadi melalui DEPARTEMEN AGAMA. Kalo mau ada yg punya agama/kepercayaan lain, pemerintah gak berhak melarang, TAPI juga tidak akan pernah tercantum di Departemen Agama. Jadi contoh: misalnya Agan pemeluk "agama XYZ" yang bukan termasuk lima/enam agama resmi tadi, jangan pernah mengharap dana kegiatan beribadah dari pemerintah. Tapi Agan tetep boleh-boleh aja memeluk "agama XYZ" itu.
Trus kalo di luar agama, berarti gak percaya Tuhan dong?? Ya nggak juga, Gan. Lihat penjelasan analogi di atas. Agama itu formalisasi dari sikap spiritualitas kita. Tuhan terlalu mahabesar untuk dikotakkan ke dalam agama-agama. Jadi kalo ada yg merasa nyaman merasakan kehadiran Tuhan tanpa lewat jalur-jalur formal tadi, ya silakan.
Trus lagi, ntar kalo gak masuk agama tertentu, hidup Agan jadi berantakan, jelek, jahat, gak masuk surga, gimana dong??? Hehehe, kita semua percaya Tuhan mencintai ciptaanNYA. Sekarang gimana cara kita membalas cintaNYA? Berbakti padaNYA? Buat mereka yang beragama, ada aturan-aturan untuk ditaati. Tapi kalo mau dilihat lebih dalam lagi, aturan-aturan di semua agama itu bertujuan MEMULIAKAN TUHAN dengan cara menjaga keharmonisan hidup bersama orang lain di dunia ini (dengan catatan aturan itu gak dipelintir para pemuka agama yg keblinger, ya!).
Berarti, ketika hidup kita baik, suka menolong, mencintai kehidupan, berbuat yg terbaik untuk diri sendiri dan orang lain, itu sama saja kita juga sudah membalas mencintai Sang Pencipta Kita, gak peduli lewat agama mana pun, kepercayaan apa pun atau bahkan tidak lewat agama dan kepercayaan apa pun!
Lagi-lagi ane ingetin, dengan tulisan ini, ane gak menyatakan agama itu salah atau terlalu sempit, atau menganjurkan Agan tidak memeluk agama tertentu. Ane hanya mau menegaskan "banyak jalan menuju Roma" atau banyak sekali jalan untuk merasakan dan menemukan Tuhan. Salah satunya melalui agama.
Ane yakin, selama semua jalan itu bermuara ke kebaikan, maka jalan itu juga akan menuju ke Tuhan, Pencipta Kita yang mahabaik dan mahabesar.
Peace, Gan. NKRI harga mati!
Thread yang bagus: TS
Ane rasa gak ada yg ngajak agan jadi gak beragama dengan thread ini. Pernah dengar ungkapan "Tuhan itu terlalu mahabesar untuk dikotak-kotakkan dalam agama" dan satu ungkapan lagi, "Banyak jalan menuju Roma"? Itulah sebenarnya maksud thread ini.
(Catatan ya: ane mau pakai kata Tuhan di sini karena itu netral, produk asli Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Agan silakan membayangkan "Tuhan" itu sebagai siapa pun yang Agan yakini, bisa Allah, bisa God, bisa Yahwe, bisa Sang Hyang Widi, bisa Sang Buddha, bisa Yesus, terserah).
Tuhan itu Esa, selalu ada sejak awal (alpha) hingga akhir zaman (omega). Benar, kan? Ini konsep dasarnya dulu, deh. Berarti Tuhan ada sebelum ada manusia, sebelum ada bumi, sebelum ada tatasurya, bahkan sebelum ada "ADA" itu sendiri. OK? Sippp!
Berarti ketika manusia pertama ada di muka bumi, Tuhan sudah ada lebih dulu, kan? Yup, benar.
Hampir sebagian besar dr kita meyakini (berdasarkan pemahaman kitab-kitab Samawi/agama langit, yakni Yahudi, Kristen, Islam, dan semua turunannya) bahwa manusia pertama itu adalah Adam dan Hawa. Ketika Adam & Hawa ada di muka bumi, apakah sudah ada agama? Hayoo, yg jawab sudah siapa? Hehehe... ya belumlah. Nabi Ibrahim/Abraham sebagai Bapak Agama Langit (Sawami) saja sudah keturunan ke sekian-sekian-sekian dari Adam & Hawa. Berturut-turut, agama Yahudi, Kristen dan Islam muncul setelah Abraham.
Pertanyaan nih, Gan... bagaimana Adam dan Hawa merasakan kehadiran Sang Penciptanya?
Itu tadi dilihat dari sudut agama, ya Gan. Sekarang kita lihat dari sains. Siapa manusia pertama? Ya manusia purba tentu saja, mau monyet, mau bukan monyet, pokoknya manusia purba (namanya juga sains, ya kan?). Manusia purba pastinya juga belum punya agama, kan? Agama waktu itu belum ada.
Pertanyaan lagi nih, Gan (sama dengan pertanyaan di atas)... bagaimana manusia purba merasakan kehadiran Sang Penciptanya?
Kenapa ane ngasih dua pertanyaan itu? Gini, Gan, kita tadi sepakat kalau Tuhan yang Esa itu sudah ada sejak sebelum ada awal dan setelah ada akhir nanti, ya kan? Tuhan itu juga pasti menyayangi ciptaannya, bener nggak? Berarti Tuhan juga menyayangi manusia di bumi ini, bener?? Oke, berarti lagi, Tuhan juga pasti menyayangi Adam dan Hawa atau manusia purba tadi, oke?
Kalau kita meyakini bahwa Tuhan menyayangi manusia sejak awal, berarti Tuhan juga berusaha supaya semua manusia (termasuk si manusia purba tadi) merasakan kehadiranNYA, kan?
Pengalaman manusia merasakan kehadiran Sang Penciptanya itulah yang disebut spiritualitas.
Manusia purba belum punya agama, tapi apakah itu berarti mereka tidak percaya Tuhan??? Jangan salah, mereka percaya! Hanya saja, karena pikiran mereka amat sangat sangat sangat terbatas, maka mereka "melihat" Tuhan dengan definisi mereka sendiri, seperti tanda-tanda alam (petir, gunung meletus, gempa) atau batu yang gede, dll.
Mereka nyembah berhala dong kalo gitu? Belum tentu Gan. Batu, petir, pohon dll., itu hanya simbol yg bisa masuk ke otak primitif manusia purba tadi, tentang kehadiran Sang Penciptanya. Kalo mereka misalnya udah bisa mikir kayak kita, jelas mereka gak bakalan nyembah-nyembah batu. Itu semata-mata masalah kecerdasan otak dan persepsi manusia, Gan. Jadi di sini juga ane ingetin, jangan gampang nuduh orang sebagai "penyembah berhala", dari agama apa pun. Mau tau "penyembah berhala" sesungguhnya? Tuh, mereka yang percaya kalo batu akik ada "penunggunya" dan bisa bikin karirnya sukses! Itu dia penyembah berhala sebenarnya
Balik ke masalah spiritualitas tadi. Spiritualitas tiap orang bisa beda-beda Gan. Pengalaman batin Agan tentang Tuhan bisa beda dengan pengalaman batin Ibu atau Ayah Agan, adik Agan atau pacar Agan. Dan ane tekankan di sini: spiritualitas berupa pengalaman batin itu gak akan bisa dipaksa oleh siapa pun. Agan nyaman merasakan kehadiran Tuhan ketika sholat? Monggo. Agan tenteram bersama Tuhan ketika sendirian di gereja? Silakan! Agan merasa Tuhan hadir ketika mendengarkan musik-musik klasik? Boleh juga. Agan merasa benar-benar dekat sama Tuhan kalau sudah berdoa sambil nangis-nangis? Tidak salah juga, silakan.
Bahkan yg paling ekstrem: Agan bisa merasa HAPPY dan LEGA sehabis menolong orang dengan ikhlas tanpa kepikiran pahala atau imbalan? Nah, rasa lega dan happy itulah tanda bahwa Tuhan ada dalam hati agan semua!
Agama, di sini hanya menyatukan itu semua dalam "format yang lebih rapi" dan lebih jelas, supaya bisa dipahami (harapannya) oleh orang terbodoh sekalipun!
Bukan berarti orang beragama itu bodoh, lhooo. Analoginya, agama itu kayak Tour & Travel. Agan mau pergi ke Turki, mau lewat mana aja, naik apa aja, terserah Agan. Tapi kalo mau lebih gampang, semua udah ada aturannya, udah ada rambu-rambunya, udah lebih jelas sampainya, ikut aja Tour ke Turki. Trus kalo gak ikut Tour gak bakalan sampe Turki gitu? Ya gak juga, bisa aja tetap nyampe, bisa juga gak nyampe. Sebaliknya ikut Tour apa pasti nyampe Turki? Gak juga! Kalo Agan bandel, gak ngikutin tour leader, jalan sendiri ke arah lain, ya gak bakalan nyampe. Jadi semua balik lagi ke niat dan kenyamanan Agan semua.
Jangan pernah salah paham dengan kalimat "Indonesia mengakui lima (atau enam) agama resmi dan kepercayaan." Apa itu artinya di luar lima (atau enam) tadi = dosa? Ya enggak juga. Kalimat itu sebenarnya berarti, pemerintah kita secara administratif hanya mengurus lima/enam agama tadi melalui DEPARTEMEN AGAMA. Kalo mau ada yg punya agama/kepercayaan lain, pemerintah gak berhak melarang, TAPI juga tidak akan pernah tercantum di Departemen Agama. Jadi contoh: misalnya Agan pemeluk "agama XYZ" yang bukan termasuk lima/enam agama resmi tadi, jangan pernah mengharap dana kegiatan beribadah dari pemerintah. Tapi Agan tetep boleh-boleh aja memeluk "agama XYZ" itu.
Trus kalo di luar agama, berarti gak percaya Tuhan dong?? Ya nggak juga, Gan. Lihat penjelasan analogi di atas. Agama itu formalisasi dari sikap spiritualitas kita. Tuhan terlalu mahabesar untuk dikotakkan ke dalam agama-agama. Jadi kalo ada yg merasa nyaman merasakan kehadiran Tuhan tanpa lewat jalur-jalur formal tadi, ya silakan.
Trus lagi, ntar kalo gak masuk agama tertentu, hidup Agan jadi berantakan, jelek, jahat, gak masuk surga, gimana dong??? Hehehe, kita semua percaya Tuhan mencintai ciptaanNYA. Sekarang gimana cara kita membalas cintaNYA? Berbakti padaNYA? Buat mereka yang beragama, ada aturan-aturan untuk ditaati. Tapi kalo mau dilihat lebih dalam lagi, aturan-aturan di semua agama itu bertujuan MEMULIAKAN TUHAN dengan cara menjaga keharmonisan hidup bersama orang lain di dunia ini (dengan catatan aturan itu gak dipelintir para pemuka agama yg keblinger, ya!).
Berarti, ketika hidup kita baik, suka menolong, mencintai kehidupan, berbuat yg terbaik untuk diri sendiri dan orang lain, itu sama saja kita juga sudah membalas mencintai Sang Pencipta Kita, gak peduli lewat agama mana pun, kepercayaan apa pun atau bahkan tidak lewat agama dan kepercayaan apa pun!
Lagi-lagi ane ingetin, dengan tulisan ini, ane gak menyatakan agama itu salah atau terlalu sempit, atau menganjurkan Agan tidak memeluk agama tertentu. Ane hanya mau menegaskan "banyak jalan menuju Roma" atau banyak sekali jalan untuk merasakan dan menemukan Tuhan. Salah satunya melalui agama.
Ane yakin, selama semua jalan itu bermuara ke kebaikan, maka jalan itu juga akan menuju ke Tuhan, Pencipta Kita yang mahabaik dan mahabesar.
Peace, Gan. NKRI harga mati!
terima kasih agan masboeing atas penjelasan lebih jelasnya
Diubah oleh kaskustom 09-08-2015 13:14
0
15.5K
128
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan