Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Cerita Ahok Soal Burung Garuda Pancasila Menoleh ke Kanan
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - "Merdeka, merdeka, merdeka! Merdeka ini, bukan hanya milik PDIP ya, tapi milik semua," canda Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengawali pidatonya di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/8/2015).
Saat berpidato, Ahok memaparkan alasannya kenapa ulang tahun ke-70 Indonesia harus lebih meriah.

"Coba kamu hitung, 17 tambah 8 tambah 45, jumlahnya berapa? 70," seru Ahok di depan para warga Jakarta.
Menurutnya, HUT ke-70 menentukan nasib bangsa Indonesia, mau maju luar biasa atau bubar sekalian. Setelah itu, Ahok bercerita saat dirinya diundang ke Amerika Serikat dan bertemu para senator.

"Saya pada 2008 diundang ke Amerika (Serikat). Tiga Minggu di sana, ketemu beberapa senator. Mereka nanya, 'Apa itu Indonesia? Coba cerita tentang demokrasi'," cerita pria yang dipanggil ayahnya 'Banhok' ini.

Ahok menjawab dengan santai pertanyaan para senator AS, "Hei! Kalau Obama itu, agamanya muslim, kau pilih atau tidak? Dia (Senator) tak bisa jawab. Saya bilang, saya ini jadi Bupati Belitung Timur, 96 persen dipilih sama orang muslim, dan saya kristen."

Lalu, Ahok dan Sang Senator sempat membicarakan persoalan nomor panggilan darurat 911 (Polisi). 'Kami telepon 8 menit pasti sampai', saya susah jawab. Orang mau mati aja, kalau di sini belom nongol," canda Ahok.

"Terus, saya kasih lihat burung Garuda Pancasila, lihat ke kanan tahu nggak bedanya di mana? Artinya sama, Bhinneka Tunggal Ika, kalo kita bahasa sansekerta mereka latin. Tapi, bedanya, pitanya (AS) itu dijepit di leher, makanya saya bilang sama mereka, pragmatis negara kamu. Tapi, pendiri kami, Bung Karno dan Bung Hatta sudah memikirkan hal itu, kami tak ada pragmatis, Bhinneka Tunggal Ika itu, harga mati," lanjut Ahok
Lebih lanjut lagi, Ahok memaparkan, Amerika Serikat belum punya presiden perempuan, sedangkan Indonesia sudah punya.
"Jadi sebenarnya, kita ini bukan bangsa pecundang, kita ini mampu untuk maju. Dan pendiri negara kita, sudah dengan cerdas memikirkan semua," jelas pria berusia 49 tahun ini.

sumber

kalo nengok ke depan susah nggambarnya
Diubah oleh matt.gaper 17-08-2015 15:07
0
2.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan