Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok membuka diri maju di Pilkada 2017
melalui jalur independen. Ahok pun terang-
terangan menuding politisi lain sebagai maling,
yang maunya hanya berkuasa tapi tidak berani
berkata jujur seperti dirinya.
Ahok menyatakan itu saat menggelar apel di
hadapan lebih dari 30 ribu Pekerja Penanganan
Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pekerja
Harian Lepas (PHL) 2015 se-kota administratif di
DKI dan Kepulauan Seribu di Silang Monas,
kemarin.
Ribuan pekerja yang mengenakan baju dan rompi
warna orange itu tampak antusias mendengar
pidato Ahok. Pagi itu Ahok yang berseragam PNS
DKI Jakarta dengan atribut gubernur tampak
berapi-api menyampaikan pidatonya.
Ya, namanya juga Ahok, kalau sudah ngomong
apa saja bisa keluar dari mulut bekas bupati
Bangka Belitung Timur itu. Selain ngomong soal
jaminan kesejahteran, dalam kesempatan itu dia
juga menyinggung soal penggalangan 1 juta KTP
untuk memuluskan dirinya maju di Pilkada 2017
dari jalur independen.
Dia menegaskan, camat dan lurah di DKI tidak
perlu menggalang kampanye untuknya. "Tidak
perlu galang KTP buat saya. Kalau anda tidak
benar tetap saya pecat. Tidak ada urusan. Ini
sangat jelas," tegas Ahok.
Ahok juga tak akan meminta ribuan PHL dan
PPSU itu memilih dirinya. Menurutnya, ada politisi
yang ketakutan Ahok memanfaatkan puluhan ribu
manusia berseragam orange itu untuk memilihnya
dalam Pilkada 2017. "Jakarta penduduknya yang
ber-KTP kira-kira 7 juta orang. Saudara hanya
belasan ribu, tidak ada artinya jumlah itu,"
selorohnya.
Ahok pun mempersilakan mereka tak memilih dia
apabila ada calon yang lebih baik. "Saya
ingatkan, jangan pilih saya kalau ada yang lebih
baik dari saya. Karena itu kebodohan bagi saya."
Ahok menantang para politisi untuk membuat
pernyataan seperti dirinya. "Saya menantang
semua namanya politisi yang hebat. Berani tidak
bicara seperti saya? Saya belum pernah dengar
ada politisi berani seperti ini. Karena memang
cuma maunya berkuasa untuk maling, untuk apa,"
tegasnya.
Pernyataan Ahok ini lantas disambut puluhan ribu
petugas kebersihan. "Hidup," teriak mereka.
Monas pun bergema.
Siapa oknum DPRD DKI yang dimaksud, Ahok
enggan menyebut identitasnya. Ia meminta awak
media mencari sendiri di internet.
Selain soal Pilkada, Ahok bicara soal rencana
peningkatan kesejahteraan PPSU dan PHL. Juga,
mengenai perbaikan kinerja kedua satuan
tersebut. Dia mengingatkan mereka agar
bertanggung jawab dan tidak malas bekerja.
"Jadi saya juga mau ingatkan saudara, kalau
saudara malas tidak masuk bermain-main dengan
absensi bermain-main dengan cuma kartu, tapi
tidak bertanggung jawab untuk wilayahnya, saya
tidak segan-segan pecat saudara, bahkan bawa
saudara ke kantor polisi," tutup Ahok dalam acara
yang digelar selama satu jam ini.
Guru Besar Politik Universitas Indonesia Prof
Budyatna menyatakan, Ahok terkesan takabur
dengan pernyataan yang diungkapkannya itu.
"Kekurangan Ahok, bicaranya kurang diplomatis.
Seperti lugu, ceplas-ceplos, malah bikin kesan
takabur," ujar Budyatna, kemarin.
Pernyataan keras Ahok, kata dia, akan
membuatnya dimusuhi. Banyak yang akan
tersinggung. Meski nyatanya memang banyak
politisi maling, tapi banyak juga yang jujur dan
bersih.
"Ahok jadi seperti yang benar sendiri, yang berani
sendiri, yang lainnya jelek. Seharusnya jangan
begitu, tak perlu menyerang yang lain, itu
kekanak-kanakan," cetusnya.
Menurut Budyatna, bukan tak mungkin
pernyataan-pernyataan Ahok bakal jadi blunder
bagi dirinya dalam Pilkada 2017. Dia berharap
Ahok lebih bijak untuk berbicara di depan umum.
link